Kamis, 02 April 2015

Posisi Mengemudi yang Tepat


Selama ini posisi mengemudikan mobil, terutama di saat melakukan perjalanan jauh, luput dari perhatian orang. Bagi sebagian besar orang, cara mengemudi termasuk posisi badan, tangan, hingga cara memegang roda kemudi merupakan kebiasaan masing-masing orang sesuai selera mereka.

Padahal, posisi mengemudi yang benar selain menjamin keamanan, kenyamanan, juga kesehatan tulang dan otot seseorang terutama saat perjalanan jauh.

Posisi dan cara mengemudi yang tepat akan meminimalkan risiko bila terjadi kecelakaan. Selain itu, dengan cara yang tepat kelelahan fisik dan kepenatan psikis juga bisa dikurangi.

Namun, satu hal yang patut dicatat, posisi dan cara yang tepat dalam mengemudi bukan sekadar menyesuaikan anggota tubuh dengan kondisi dan posisi  komponen yang ada di mobil. Komponen-komponen yang ada di mobil pun juga harus diatur sesuai dengan postur tubuh pengemudi.

Lantas seperti apa posisi yang ideal? Apa saja komponen yang perlu diatur? Bagaimana mengaturnya? 

Berikut penjelasan :

1. Posisi duduk duduk harus tepat.

Posisi duduk, tangan, serta kaki saat mengemudi sangat menentukan kenyamanan dan keamanan seorang pengemudi. Bila posisi semua bagian tubuh itu benar mereka akan mudah melakukan gerakan yang tepat di saat melakukan manuver. 

Pada saat kondisi darurat dan memerlukan refleks secara cepat misalnya, Tindakan yang tepat akan dicapai manakala posisi duduk, tangan, dan kaki juga benar.

Posisi duduk yang benar adalah, posisi badan tegak membentuk sudut 100-115 derajat. Oleh karena itu jok mobil juga harus diatur sedemikian rupa sehingga membentuk sudut 100-115 derajat dari alas duduk jok.

2. Usahakan posisi tangan dan kaki bisa bergerak leluasa

Posisi lengan hingga tangan juga harus santai, tidak kaku maupun menjuntai ke bawah. Posisi siku, harus membentuk sudut 110 - 115 derajat. Hal itu dimaksudkan agar tangan bisa melakukan refleks yang sempurna bila kondisi darurat terjadi.

Besaran sudut serupa juga harus dilakukan di kaki, yaitu antara paha dengan betis membentuk sudut 110-120 derajat. Posisi itu tersebut memungkinkan kaki bisa melakukan gerakan cepat dengan leluasa. 

Tetapi manfaat yang paling penting dengan posisi badan, tangan, dan kaki yang leluasa itu adalah badan tidak cepat lelah. 

Kebugaran badan itu sangat penting. Pasalnya, bila kondisi badan tidak mendukung maka, psikis pun akan cepat terpengaruh dan menurunkan daya konsentrasi. Bila itu terjadi, bahaya pun mengintai.

3. Jaga posisi kepala agar tetap tegak. 

Posisi kepala saat mengemudi yang benar adalah tidak tiduran atau sandaran di sandaran kepala. Kepala harus tetap tegak dengan ditopang oleh sandaran kepala di kursi. 

Hal itu dimaksudkan agar konsentrasi dan pandangan ke arah depan kendaraan tidak terganggu. Agar posisi kepala tetap tegak namun tetap nyaman, sangat disarankan untuk menggunakan bantalan penyangga leher atau tengkuk.

Selain berfungsi untuk menyangga kepala leher agar tetap nyaman, bantalan tersebut juga berfungsi untuk menyangga bagian belakang kepala bila terjadi guncangan atau benturan keras. Yang pasti, memposisikan kepala dengan nyaman merupakan keharusan.

4. Hindari mencengkeram roda kemudi

Satu kebiasaan yang tidak tepat selama ini dilakukan oleh pengemudi mobil adalah mencengkeram roda kemudi. Artinya, saat mengemudi orang menempatkan posisi ibu jari dan keempat jari bertemu.

Padahal, posisi yang benar adalah ibu jari tetap berada di luar sejajar di atas lingkar kemudi dengan arah ke atas. Sedangkan keempat jari mencengkeram lingkar kemudi.

Penempatan ibu jari seperti  untuk menghindari risiko fatal bila saat bermanuver. Pasalnya, saat berputar arah, menikung dan berputar di jalanan melingkar, lingkar kemudi yang diputar hingga habis, akan kembali dengan cepat begitu tarikan dilepas.

Sehingga bisa saja terjadi kemungkinan tangan ikut terpelintir saat roda kembali kembali ke posisi semula dengan berputar cepat.

Selain menempatkan ibu jari dengan benar. Penempatan tangan juga harus tepat. Tempatkan tangan kiri berada di posisi angka sembilan di jam. Kemudian tangan kanan berada di posisi angka tiga. 

5. Atur spion dan sabuk pengaman

Posisi spion tidak bisa disepelekan. Pasalnya, dengan posisi yang benar Anda juga akan mendapatkan informasi ihwal kondisi di belakang mobil yang Anda kemudikan.

Oleh karena itu atur posisi spion baik di luar maupun di dalam mobil Anda sesuai dengan posisi duduk. Selain itu bersihkan kaca tersebut dari berbagai kotoran agar tidak mengganggu pandangan.

Ukuran posisi optimal spion adalah Anda bisa melihat bagian ujung belakang atau bagasi mobil. Pada saat yang bersamaan Anda juga bisa melihat gerakan kendaraan - khususnya mobil - yang berada persis di belakang.

Hal lain yang cukup menunjang kenyamanan posisi sabuk pengaman yang tepat. Ukuran ketepatan posisi sabuk adalah bila peranti itu tidak terlalu menekan bagian tubuh Anda dan sebaliknya tidak terlalu longgar.

Perkirakan sabuk tersebut mampu menahan tubuh Anda bila terjadi benturan atau guncangan yang hebat. Sehingga, tubuh tidak membentur lingkar kemudi.

-------------------------

Kenyamanan dan keselamatan berkendara ternyata ditentukan oleh posisi duduknya di dalam mobil. Jika posisi duduk tidak benar, maka kontrol terhadap kendaraaan berkurang. Selain itu, pastinya tubuh akan terasa lelah setelah berkendara.

Dalam modul Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) dikatakan, posisi duduk yang benar akan memberikan 3K (kenyamanan, komunikasi dan kontrol).

Hal tersebut juga disampaikan Presiden Drektur IDDC Bintarto Agung yang mengatakan, baiknya posisi duduk diatur sebaik mungkin demi kenyamanan, apalagi dalam berkendara jarak jauh.

"Meskipun kita mengemudi dalam waktu lama, banyak pengemudi yang posisi duduknya tidak benar," ujar Bintarto seperti dilaporkan Kompas.com, Minggu (20/9/2015).

Posisi duduk yang benar, kata Bintarto, sangat penting karena tidak hanya kenyamanan saja yang didapat, tapi juga menjaga agar mobil bisa dikendalikan dengan baik.

Untuk mengetahui jarak yang cukup antara kemudi dan tempat duduk, adalah dengan menjulurkan tangan ke depan, menempatkan pergelangan tangan di titik terjauh kemudi. Dengan posisi badan tetap menempel pada bangku.

Kemudian, turunkan tangan dengan menggenggam kemudi pada posisi yang benar (posisi pukul 9 dan 3). Jika siku membentuk sudut kurang lebih 126 derajat, berarti posisi badan sudak cukup benar berada di dalam mobil.

"Bila posisi bagan dalam siku membentuk sudut landai 126 derajat dengan posisi tangan pada formasi 9 dan 3, maka pengemudi sudah siap untuk berkendara," ujar Bintarto.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar