Senin, 21 Januari 2013

Ajining diri soko lathi, ajining sariro soko busono

Di kesempatan ini saya mencoba untuk mereview folosofi jawa yang juga sangat terkenal yaitu "Ajining diri soko lathi, ajining sariro soko busono".

Untuk filosofi ini, saya membahasanya dalam 2 hal yang berbeda dan tersendiri, mengingat keduanya memiliki perspektif yang berbeda.

Ajining diri soko lathi ---> ini diartikan bahwa "setiap orang itu dihargai dan dihormati karena lidahnya" dalam artian bisa menjaga tutur kata dengan senantiasa berbicara benar, dapat dipercaya dan tidak berlebihan.

Sungguh esensi yang terkandung sangat lah dalam. Tentu saja kita tidak bakal mudah percaya dengan omongan orang yang baru kita kenal, apalagi omongan orang yang sudah terbiasa kita tau bahwa dia tukang bohong! lain ceritanya ketika kita mendengar perkataan orang alim yang setiap tutur katanya adalah hikmah dan bijak, maka pastilah kita langsung saja sepakat dan mengiyakannya.

Hal ini ternyata mempunyai korelasi yang positif dengan dogma, dimana ternyata Tuhan pun telah memerintahkan kita untuk menjaga lidah :

- Sabda Rasulullah SAW : "Hati-hatilah kamu dengan ini!" dan Rasul pun menunjuk ke arah lidahnya.
- Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasul pun juga pernah bersabda : "Barang siapa beriman kepada Alloh dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam..."

Dari contoh uraian di atas jelas sekali apa yang "seharusnya" dilakukan oleh lidah pun telah diatur. Jika kita tidak bisa berkata yang baik dan memberi manfaat maka jauh lebih baik bagi kita untuk diam, bukannya malah berbicara yang menghasilkan dosa seperti bergunjing (ghibah) dan obral janji (seperti pemilu 9 April kemarin).
Sesungguhnya yang paling utama bagi kita adalah agar senatiasa mengingat bahwa segala hal dalam diri kita akan dimintai pertanggungjawaban, tak terkecuali lidah, mata, kuping, hati dan yang lain. Seperti firman Tuhan dalam QS AL Isra' 36 :"...Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya".

Berbeda dengan ulasan di atas, "Ajining sariro soko busono" ternyata memiliki perspektif yang 180 derajat berbeda. Dimana untuk yang kedua ini jauh lebih menonjol pencitraan diri yang bersifat duniawi.

Ajining sariro soko busono ---> diartikan bahwa "setiap orang dihargai dan dihormati dari penampilan/atributnya". Busono disini bisa diartikan secara harfiah maupun turunannya. Secara harfiah diartikan "baju/pakaian" dan secara turunan dapat diartikan "atribut/pangkat jabatannya".

Kalo kita melihat dari perspektif duniawi, jelas lah hal ini sangat benar. Dimana orang yang berpakain necis, perlente bisa saja sangat dipadang orang meskipun sebenarnya dia hanyalah seorang penipu. Selayaknya pejabat yang sangat disegani padahal dia hanyalah seorang koruptor. Jadi cenderung membuat kita tertipu dengan kemasan dan penampilan, tanpa melihat ke isinya yang lebih dalam.

Hal ini tentu saja terbalik dengan kenyataan bahwa "harga manusia" di mata Tuhan adalah dilihat dari kualitas takwanya. Sebagaimana firman Alloh : "...Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu..." ( QS. Al Hujurat :13). Senada dengan apa yang sudah saya uraikan dalam tulisan sebelumnya ("Apa yang membuatmu berharga?") bahwa harkat derajat dan penerimaan terhadap diri kita yang hakiki itu bukanlah karena atribut, baju ataupun pangkat kita. Melainkan ke yang lebih dalam di dalam diri kita, yaitu jiwa dan hati.

Tidak ada kata terlambat untuk menjadi lebih baik.
Jagalah lisan kita dan jangan sampai kita terjebak dengan atribut di dunia. Karena atribut hanyalah duniawi, dan dunia adalah kesenangan yang menyengsarakan.

Sugih tanpa bandha, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake.


Arti gambar ungkapan Jawa Sugih tanpa bandha, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake secara harafiah dapat diartikan: kaya tanpa harta, memiliki kesaktian tanpa ilmu/benda pusaka, menyerang tanpa bala pasukan, menang tanpa merendahkan.
Penjabaran penjelasan ungkapan Sugih tanpa bandha, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake tersebut di atas adalah sebagai berikut :

1. Sugih tanpa bandha.

Sugih tanpa bandha, kaya tanpa harta. Kaya yang dimaksud sebenarnya adalah tidak berkekurangan, artinya bukan semata-mata harta yang menjadikan tolok ukur. Kaya yang dituju dalam hidup bukanlah pengumpulan harta benda dan uang selama hidup.Tidak berkekurangan karena kita mempunyai relasi yang banyak, pertemanan yang banyak, dimana relasi tersebut membuat kita selalu mudah untuk melakukan segala sesuatu, karena relasi kita, teman-teman kita secara langsung / tidak langsung mau membantu kita, bahkan dengan sukarela / ikhlas. Hal tersebut sebenarnya berawal dari kita sendiri, dimana kita juga dituntut sebelumnya mau melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati, bahkan tanpa imbalan sekalipun. Dengan demikian, dalam kehidupan kita, budi baik kita, akan senantiasi diingat orang lain, dan suatu waktu kita membutuhkan bantuan / pertolongan orang lain, orang lain yang juga dengan sepenuh hati menolong kita / membantu kita, juga tanpa imbalan.

2. Digdaya tanpa aji

Kekuasaan sering kali tercipta karena suatu kemenangan fisik, kemenangan mental. Ungkapan Jawa ' digdaya tanpa aji ' tersebut di atas, kata-kata kekuasaan bukan juga karena kita mempunyai suatu ilmu beladiri / ilmu tenaga dalam / aji-aji. Namun disini, suatu kekuasaan tercipta karena citra dan wibawa seseorang, perkataannya, membuat orang lain sangat menghargainya. Sehingga apa yang diucapkannya, orang lain senantiasa mau mengikutinya.

3. Nglurug tanpa bala

Ungkapan Jawa nglurug tanpa bala dapat di artikan secara harafiah ' menyerang tanpa pasukan '. Di sini memiliki arti bahwa kita haruslah menjadi orang yang berani bertanggung jawab, berani untuk beraksi walaupun terkadang tinggal kita sendiri. Sikap ini adalah mencontoh sikap kesatria, yang mana bukanlah orang yang mudah untuk terhasut, ikut-ikutan, tetapi lebih cenderung kepada orang yang berani maju, berani meghadapi masalah, berani untuk bertanggung jawab, walaupun yang lainnya mundur / lari dari masalah tersebut.

4. Menang tanpa ngasorake

Ungkapan Jawa menang tanpa ngasorake tersebut memiliki arti bahwa tujuan pencapaian kita yang kita harapkan, kemenangan yang kita inginkan, haruslah tanpa merendahkan orang lain. Secara modern filosopi ungkapan ini sama dengan ' win win solution ', yang memiliki arti semua pihak yang berselisih paham memiliki hasil yang menguntungkan untuk semuanya.

Ungkapan Jawa sugih tanpa bandha, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake tersebut di atas dapat di jadikan pedoman berperilaku dalam hidup kita. Filosofi yang sangat mendasar, yang akan membuat hidup kita  menjadi kehidupan yang lebih indah, tanpa merendahkan orang lain, kehidupan yang di isi dengan sikap-sikap kesatria, kehidupan yang jauh dari keserakahan.

Kamis, 17 Januari 2013

40 AKIBAT MAKSIAT YANG SANGAT MENAKUTKAN


Sungguh dosa dan kemaksiatan itu akan dibayar spontan di dunia sesuai dengan masyi-atillah. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauzi telah menghitung dan ternyata ada kurang lebih 40 balasan bagi pelaku sebuah kemaksiatan.

Saya kutip dan tulis dalam sebuah bulletin mungil, agar seluruh lapisan mengetahuinya dengan mudah. Ibnul Qayyim Al-Jauzi menuturkan, bahwa efek kemaksiatan itu sebagaimana berikut:

1. Tidak mendapatkan ilmu. Sebab ilmu itu adalah nur yang diberikan Allah ke suatu hati, sedangkan maksiat itu berfungsi mematikan nyala nur tersebut. Imam Malik pernah berkata kepada Imam Syafi'i muridnya: Sungguh aku telah melihat Allah memberikan nur ke hatimu, maka jangan engkau matikan dengan kemaksiatan.

2. Kehilangan jatah rizkinya. Nabi bersabda: "Sungguh seseorang bisa tidak mendapatkan rizkinya sebab dosa yang dilakukannya." (HR. Ahmad dan Hakim dari Tsauban)

3. Pelaku maksiat akan mengalami kegersangan jiwa terhadap Rabbnya. Dia akan kehilangan kelezatan ma'iyatillah, padahal hal ini tidak bisa dinilai dengan kenikmatan duniawi. Jika semua kelezatan duniawi disatukan tidak akan bisa mengobati kekeringan jiwa seseorang.

4. Dia juga akan merasa buas dengan sesama, utamanya dengan para pelaku kebaikan. Semakin kuat rasa kebuasannya semakin jauh dia dengan manusia baik.

5. Semua perkaranya menjadi semakin susah. Maka dari itu, ia akan selalu mendapati pintu tertutup dalam segala hal.

Kebalikannya, orang yang menjauhi dosa akan selalu menemukan way out dari segala urusannya. Allah berfirman yang artinya: "Siapa saja yang bertakwa kepada Allah, maka Allah mejadikan segala urusanya menjadi lebih mudah."

6. Pendosa ini akan mendapati kegelapan hati. Ia merasakannya seperti saat berjalan pada malam kelam. Pertama kali akan tampak secara lahiriyah di matanya, lalu menjalar ke mukanya dan akhirnya akan diketahui oleh semua orang.

7. Kemaksiatan bisa melemahkan badan dan hati seseorang. Maka dari itu, ia tidak memiliki keteguhan hati dan juga akan terlihat loyo saat kegentingan yang memerlukannya walau kelihatan tegap badan dan ototnya.

8. Kehilangan ketaatan dan banyak pahala. Karena dengan dosa tersebut, ia terhalang untuk melakukan berbagai ketaatan. Padahal sebuah amal ketaatan itu jauh lebih baik daripada dunia seisinya.

9. Kemaksiatan mengurangi jatah umur dan menghilangkan keberkahannya. Karena amal kebajikan itu menambah umur seseorang maka kemaksiatan (amal bejat) dapat mengurangi usia. Rahasianya, usia seseorang adalah waktu hidupnya. Sedangkan hidup tidak berarti kecuali dengan berbakti (beribadah) kepada Penciptanya, merasa nikmat dengan mencintai dan mengingatNya serta lebih mendahulukan ridhaNya.

10. Kemaksiatan menumbuhkan benih-benih dosa. Sebagian ulama berkomentar: Termasuk balasan amal buruk (maksiat) adalah amal buruk berikutnya. Sedangkan balasan amal baik (hasanat) ialah amalan baik selanjutnya.

11. Kemaksiatan melemahkan keinginan pelakunya. Karena maksiat itu akan menguatkan keinginan berbuat dosa dan melemahkan keinginan bertobat.

12. Menganggap kemaksiatan sebagai hal yang biasa. Lalu lenyaplah rasa benci kepadanya dan bahkan berubah menjadi suatu tradisi. Pelakunya menjadi apatis tidak menghiraukan suara dan pandangan masyarakat.

13. Kemaksiatan salah satu faktor jatuhnya di mata Tuhan dan masyarakatnya. Allah berfirman yang artinya: "Dan siapa saja yang dihinakan oleh Allah, maka tidak ada lagi yang memuliakannya." (QS. Al-Hajj: 18)

14. Kesialan akan menghantui pelakunya.

15. Kemaksiatan mewariskan kehinaan. Karena kehormatan dan kemuliaan itu berada pada naungan taat kepada Allah. Allah berfirman yang artinya: "Siapa saja yang menginginkan kemuliaan, sesungguhnya seluruh kemuliaan itu hanya milik Allah." (QS. Fathir: 10)

16. Kemaksiatan merusak otak. Karena pikiran itu memiliki nur sedangkan maksiat fungsinya adalah memadamkan nur tersebut. Jika nur pikiran padam maka berkuranglah kebriliannya.

17. Jika dosa-dosa banyak menumpuk, maka akan lengket di hati pelakunya dan menjadikannya orang yang lalai. Sebagian ulama menafsirkan ayat yang artinya: " ... " (QS. Al-Muthoffifin: 14) dengan: Dosa di atas dosa.

18. Pelaku kemaksiatan masuk dalam rangkaian laknat Rasulullah. Maka sungguh amat merugi manusia yang didoakan buruk oleh orang yang amat mustajab doanya.

19. Dia juga kehilangan peluang untuk mendapatkan doa baik dari Rasulullah dan para malaikat.

20. Dosa dan kemaksiatan itu termasuk faktor utama dalam kerusakan bumi. Allah berfirman yang artinya: "Sungguh telah tampak jelas kerusakan di daratan dan lautan sebab tingkah polah manusia (dengan dosanya) agar merasakan akibat tindakannya tersebut dan mau kembali." (QS. Ar-Rum: 11)

21. Juga bisa mematikan api kecemburuan dalam hati. Padahal ghirah itu merupakan energi dan penawar hati. Manusia termulai adalah yang paling hebat kadar ghirahnya, utamanya pada diri sendiri, keluarga dan seluruh umat.

22. Kemaksiatan bisa menghilangkan sifat malu. Malu merupakan inti kehidupan hati seseorang dan pangkal segala kebaikan. Jika hilang, maka ia kehilangan banyak hal. Nabi bersabda: "Rasa malu itu adalah kebaikan seluruhnya." (HR. Muslim)

23. Demikian pula dapat melemahkan rasa pengagungan terhadap Allah dalam hati seseorang dan menghilangkan kewibawaanya di mata manusia. Karena termasuk balasan dari meremehkan Allah adalah dicabutnya kewibawaan di mata orang lain, baik ia rela atau tidak. Akhirnya ia tidak memiliki harga di mata mereka.

24. Kemaksiatan termasuk salah satu faktor dilupakan Allah dan dibiarkan bergelimang dengan hawa nafsu dan setannya. Maka dari itu, kebinasaan dan kehancuran saja yang akan didapat. Allah berfirman yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah, hendaknya seseorang itu melihat apa yang telah dipersembahkan untuk esok dan sekali lagi bertakwalah kepada Allah. Karena sesungguhnya Allah Maha Tahu mengenai apa saja yang kalian kerjakan. Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang melupakan Allah, maka Allah melupakan jiwa mereka. Mereka itu adalah orang-orang fasik." (QS. Al-Hasyr: 18-19)

25. Dosa dan maksiatu itu memperlemah jalan seseorang menuju Allah dan akhirat dan bahkan menyebabkannya terputus.

26. Dosa-dosa itu juga bisa menyingkirkan nikmat dan mendatangkan bencana. Karena termasuk balasan buruk bagi pelakunya adalah menghilangkan kenimatan yang datang dan memutus aliran nikmat yang akan diterima. Oleh karenanya, seorang hamba selalu dalam kenikmatan selama tidak melanggar dosa dan tidak mendapati malapetakan melainkan karena dosa pula. Allah berfirman yang artinya: "... " (QS. Al-Anfal: 53) seorang penyair bersenandung:

Jika anda dalam kenikmatan maka peliharalah, karena kemaksiatan itu menghilangkan kenikmatan-kenikmatan. Hapuslah kemaksiatan tersebut dengan menaatiNya, karena siksa dan ancamanNya amatlah cepat.

27. Sebab kemaksiatan; Allah menimpakan ketakutan dan rasa kecut di hati pelakunya. Karena ketaatan itu adalah benteng Allah yang agung, siapa saja yang memasukinya akan mendapati jaminan keamanan dari siksa dunia dan akhirat. Sedangkan pelaku kemaksiatan tidak terlihat kecuali dalam kondisi penuh ketakutan dan kehawatiran, sebab dihantui perasaan dosanya terus menerus.

28. Kemaksiatan itu membelokkan hati seseorang dari komitmen dan konsisten kepada inhiraf (melenceng) dan sakit. Sungguh, pengaruh hati itu amat besar seperti sakit atas badan seseorang. Bahkan dosa-dosa itu pada hakikatnya adalah penyakit hati yang hanya bisa sembuh dengan meninggalkannya.

29. Kemaksiatan itu mematikan mata hati, meredupkan cahayanya, menutup jalan ilmu dan menghalangi pintu hidayah.

30. Kemaksiatan mengkerdilakan jiwa dan menjadikannya hina dina. Sebaliknya amal taat mengembangkan jiwa, membersihkan dan membesarkannya. Allah berfirman yang artinya: "Sungguh telah berbahagia orang yang..." (QS. As-Syams: 9-10)

31. Dosa juga menjatuhkan kedudukan seseorang di sisi Allah dan di mata manusia. Karena orang termulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa, sedangkan yang paling dekat denganNya ialah orang yang paling taat kepadaNya.

32. Kemaksiatan merampas nama terpuji dan kemuliaan. Maka ia kehilangan predikat mukmin, pelaku kebaikan dan orang yang bertaqwa. Tapi mendapatkan predikat pendurhaka, fasik, penzina, pemabok dll.

33. Kemaksiatan memutus tali hubungan seseorang dengan Rabbnya. Jika hal itu terputus, maka terputuslah aliran kebaikan dan hanya menemui semua faktor keburukan.

34. Kemaksiatan menghapuskan keberkahan-keberkahan, baik keberkahan umur, rezeki, ilmu, pekerjaan dan ketaatan. Secara keseluruhan menghilangkan keberkahan agami dan duniawi.

35. Kemaksiatan menjadikan pelakunya hina dina. Padahal memiliki peluang menjadi lebih terhormat. Nabi bersabda: "Aku diutus dihadapan hari Kiamat. Rzkiku berada di bawah tombakku dan ditimpakan orang yang tidak menaatiku kehinaan dan kekerdilan." (HR. Ahmad dari Abdullah bin Amr)

36. Kemaksiatan menarik makhluk lain untuk lebih berani kepada pelakunya. Maka dari itu, setan lebih berani menimpakan penyakit, kesesatan, waswas, kesedihan dan kesusahan. Demikian pula setan manusia dan hewan lain.

37. Kemaksiatan itu menghianati pelakunya dalam hal yang amat diperlukannya. Baik itu dalam mendapatkan ilmu, lebih mementingkan sesuatu yang remeh daripada yang lebih mulia.

38. Maksiat bisa menjadikan lupa pelakunya terhadap dirinya sendiri. Jika ia melupakannya maka akan menyia-nyiakan, merusakkan dan menghancurkannya.

Allah berfirman yang artinya: "Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang melupakan Allah lalu Allah lupa terhadap diri mereka sendiri. Mereka itu adalah orang-orang fasik." (Al-Hasyr: 19). Juga dalam ayat: "Mereka lupa Allah, maka Allah lupa mereka." (At-Taubah: 67)

39. Maksiat menjauhkan diri pelakunya dari para penolongnya. Maka ia akan lebih dekat kepada setan.

40. Termasuk efek maksiat adalah kehidupan sulit di dunia, kubur dan siksa pedih di akhirat. Allah berfirman yang artinya: "Dan siapa saja yang berpaling dari mengingatKu, maka sungguh ia akan menemui kehidupan susah." (Thoha: 124)

Ini semua adalah aneka efek maksiat dan dosa. Orang yang menggunakan akalnya akan merasa cukup untuk bertaubat dan kembali kepada Allah dengan salah satunya saja. Maka sungguh amat layak untuk seorang muslim untuk segera bertobat secara benar. Allah berfirman yang artinya:

"Katakanlah, Waha para hambaKu yang telah menzalimi dirinya sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa. Sesungguhnya Allah Maha pengampun dan Maha penyayang." (Az-Zumar: 53)

Nabi bersabda: "Bahwasanya Allah membentangkan kedua Tangannya pada malam hari untuk menerima tobat orang yang berbuat dosa di siang hari. Dan membukanya pada siang hari untuk menerima tobat orang yang berbuat dosa pada malam hari."

Jauhilah tobat yang bohong yang hanya dibibir saja, sementara hatinya selalu ingin melakukan kemaksiatan. Jangan anda anggap remah suatu kemaksiatan, karena sebab kemaksiatanlah bapak dan ibu kita dikeluarkan dari Surga. Juga penyebab Iblis dikeluarkan dari lingkungan malaikat.

Demikian pula yang menyebabkan disiksanya kaum 'Ad, kaum Tsamud dengan suatu teriakan, kaum Luth, kaum Nabi Syu'aib, Fir'aun dan pengikutnya serta maksiat merupakan penyebab segala bencana yang menimpa manusia.

Dan akhirnya, wa shallallaahu 'alaa Muhammadin wa 'alaa aalihii wa shahbihii wa sallam...

Selasa, 08 Januari 2013

Ka'bah Pusat Dunia, Tempat Terbaik dan Faktanya

Umat Islam meyakini Ka’bah adalah tempat ibadah pertama yang berdiri di muka bumi. Hal ini terabadikan dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran 96,  “Sesungguhnya rumah yang pertama kali dibangun untuk (tempat ibadah) manusia, adalah Baitullah di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”

Dari tampilan fisiknya, Ka’bah memang tidak mengadopsi desain dan arsitektur bangunan canggih. Bentuknya sederhana, sesuai namanya (Ka’bah berarti kubus) dengan ukuran panjang-lebar-tinggi: 13,16 m X 11,53 m X 12,03 m. Di dalamnya ada sebuah ruangan berukuran sekitar 10 X 8 meter persegi, dengan dua pilar menjulang ke langit-langit.
Fakta-fakta Mengenai Ka'bah :
1. Dalam sebuah penelitian, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berujung). Hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

2. Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’Bah) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

3. Pada 1977 ilmuwan Mesir Dr Husain Kamaluddin mempublikasikan temuan ilmiahnya bahwa Mekkah adalah pusat bumi. Dibantu pakar Matematika dari Universitas Asyuth, Dr Muhammad Al-Syafi’I ‘Abd Al-Lathif, Husain melakukan penelitian bertahun-tahun melibatkan sekian banyak tabel matematika serta bantuan program komputer. Husain menyiapkan peta berisi gambar benua-benua. Ternyata ia mendapatkan Mekkah berada di tengah-tengah peta dunia. Ia mendapati bahwa tanah di permukaan bumi menyebar dari Mekkah sebagai pusat dengan sangat teratur. 

4. Hal lain menarik tentang Ka’bah diungkapkan oleh Agus Mustafa dalam bukunya, Pusaran Energi Ka’bah. Menurut Agus, mengapa doa-doa seorang muslim lebih cepat terkabul ketika ia tengah berada di depan Ka’bah atau Multazam, itu ada penjelasan ilmiahnya. Agus menyodorkan hukum gaya Lorentz  atau juga dikenal dengan aturan tangan kanan. Hukum itu mengatakan bahwa pada konduktor melingkar yang dialiri arus listrik berlawanan arah jarum jam, akan menghasilkan medan magnet yang mengarah ke atas. 

5. Ka’bah, ternyata ka’bah selain sebagai titik sentral menghadap ketika sholat (dari manapun arahnya ke Ka’bah menghadapnya) namun Ka’bah mempunyai keajaiban lain, Miracle Of Kaaba ini terbukti dengan penelitian ilmuwan, ditemukan bukti adanya keajaiban yang akurat dengan ditemukannya angka unik 1,618. Jarak dari ka’bah ke kutub utara dan jarak ka’bah ke kutub selatan, dimana jarak terpanjang di bagi dengan jarak terpendek hasilnya 1,618. Begitu juga jarak dari Ka’bah ke barat dan jarak ka’bah ke timur dimana sisi panjang di bagi sisi pendeknya, juga ketemu angka 1,618. Begitu juga jarak diagonal ka’bah di peta, dari jarak sisi panjang ke sisi jarak pendeknya di bagi dua, akan menghasilkan jarak 1,618. Dan jarak dimana ka’bah ke Timur dan ke Barat lebih semetris di bandingkan dengan jarak dari Greenwich Mean time (GMT). Di London yang dijadikan titik sentral untuk menentukan waktu dari 0 (nol ) derajat ke barat sejauh 180 derajat dan 0 (nol) derajat ke timur sejauh 180 derajat yang bertemu di Samudera Pasifik, sebenarnya tidak akurat, jadi menurut konsep ini mestinya pembagian waktu yang tepat bukan dari kota London, tapi kota Mekkah, Allahu Akbar.

Fakta Unik Turunnnya Kekebalan Tubuh Akibat Begadang


Fakta Unik Turunnnya Kekebalan Tubuh Akibat Begadang
Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya
Begadang boleh saja, kalau ada perlunya

Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya
Begadang boleh saja, kalau ada perlunya
..........

Masih ingat lirik lagu di atas yang di bawakan oleh Bang Haji Rhoma Irama ? Kalau tidak, tidak apa-apa. Tapi, sebenarnya saya di sini ingin memberikan sedikit fakta unik namun bermanfaat buat Anda yang sering begadang agar berpikir-pikir lagi untuk mulai berhenti dari kebiasaan buruk ini. Ya, begadang terlalu banyak adalah kebiasaan buruk dalam tanda kutip kalau tidak ada artinya. Nah apa efek buruk dari seringnnya begadang dengan hubungannya turunnya imunitas atau kekebalan tubuh ? Yuk, kita ulas :
Menurut riset, sistem kekebalan tubuh manusia akan meningkat sangat pesat disaat kita tidur, karena proses pelepasan racun dalam tubuh (de-toxin) terjadi saat tubuh kita sedang tidak beraktivitas (tidur). Waktu malam hari menurut jam biologis manusia normal adalah saat untuk pembuangan zat racun (de-toxin) yang menempel pada tubuh pada waktu siang hari. Jika tubuh tidak memanfaatkan proses de-toxin pada sistem antibodi secara maksimal misal dengan tidur pulas minimal 8 jam setiap hari, maka kinerja organ dalam tubuh dalam melakukan proses pembuangan racun menjadi kurang efektif. Dan konsidi ini akan semakin diperparah jika kita mengkonsumsi makanan secara berlebihan pada masa de-toxininasi tubuh.


Sistem kekebalan tubuh Anda memerlukan jumlah tidur yang cukup untuk dapat berfungsi dengan baik. Bahan kimia tertentu dalam tubuh yang mempromosikan tidur juga berfungsi untuk mengatur sel sistem kekebalan.

Sel pembunuh alami (natural killer cell atau sel NK) mengalami depresi selama periode kurang tidur, menurut sebuah penelitian 'FASEB Journal', yang telah dipublikasikan resmi oleh Federation of American Societies for Experimental Biology.

Sel NK memainkan peran penting dalam pertahanan awal terhadap infeksi bakteri dan virus serta penolakan terhadap sel tumor. Sitokin, molekul sel sinyal yang diproduksi oleh sel-sel saraf dan sistem kekebalan tubuh, juga terpengaruh oleh kurang tidur, menyebabkan perubahan respon sistem kekebalan tubuh serta peningkatan molekul pro-inflamasi yang dapat merusak tubuh Anda.

Menurut para ahli, kantung empedu manusia akan aktif melakukan proses pembuangan racun pada pukul 11.00 malam hingga 01.00 dinihari. Sedangkan fungsi hati melakukan proses de-toxin mulai pukul 1.00 hingga 03.00. Siklus kerja organ-organ dalam tubuh ini secara otomatis telah terprogram pada tubuh kita oleh jam biologis otak (circadian time clock) yang amat sulit untuk dirubah. JIka sekali begadang saja sudah sangat mengganggu kerja organ penghasil imun untuk kekebalan tubuh, bagaimana jadinya tubuh kita bila begadang dilakukan berkali-kali hingga terbiasa ??

Ternyata efek begadang justru lebih parah dirasakan oleh orang yang sudah terbiasa melakukannya. Akibat kebiasaan tidak tidur atau tidur setelah subuh, jam biologis otak kemungkinan juga berubah. Perubahan pada Jam biologis otak lambat laun akan menciptakan siklus baru pada organ dalam tubuh. Hal ini tentunya sangat merugikan kita, karena kondisi tubuh yang normalnya meningkat di pagi hari dan menurun di malam hari akan berlaku sebaliknya. Pada Orang yang memiliki kebiasaan begadang, jam biologis otak akan memprogram sistem kekebalan mencapai puncaknya di malam hari dan akan menurun di pagi hari. Padahal micro organisme jahat dan bibit penyakit serta karsinogenik (senyawa penyebab kanker) sangat banyak di udara yang kita hirup di pagi hari.

Orang yang kekurangan waktu tidur lebih rentan terkena infeksi. Berbagai penelitian menunjukkan, mereka yang cukup istirahat memiliki sistem imun yang lebih kuat. Tidaklah mengherankan, sakit kronis seperti masalah punggung atau arthritis bisa saja terjadi bila Anda melakukan aktivitas tidur yang buruk. Dalam sebuah studi dari John Hopkins Behavioral Sleep Medicine Program, direktur Michael Smith, PhD, membangunkan orang dewasa muda yang sehat selama 20 menit setiap jam selama 8 jam selama 3 hari berturut-turut. Hasilnya, mereka memiliki toleransi sakit yang lebih rendah, dan mudah mengalami nyeri.

Jadwal Aktivitas Organ Tubuh Kita


Pada waktu-waktu tertentu, sistem tubuh kita membuang racun didalamnya. bila kita mengenali jadwalnya, kita dapat memaksimalkan pembuangan racun tersebut.
Misalnya tidur terlalu malam atau bangun terlalu siang, bisa mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna, selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. sebab itu, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang.

Ini adalah jadwal tubuh membuang racun:

1. Jam 21.00 – 23.00 malam hari adalah waktu pembuangan zat-zat yang tidak berguna/beracun (detoxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). selama durasi waktu ini, kita harus dalam suasana tenang atau mendengarkan musik. jangan sibuk bekerja di waktu-waktu ini.

2. Jam 23.00 – 01.00 dinihari terjadi proses detoxin di bagian hati yang berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

3. Jam 01.00 – 03.00 dinihari proses detoxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

4. Jam 03.00 – 05.00 dini hari terjadi detoxin di bagian paru-paru, sebab itu akan terjadi batuk selama durasi waktu ini. karena proses pembersihan (detoxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

5. Jam 05.00 – 07.00 detoxin di bagian usus besar, harus buang air, jangan ditahan-tahan.

6. Jam 07.00 – 09.00 pagi : waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, jadi harus makan pagi / sarapan.

Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pukul 06.30
makan pagi sebelum pukul 07.30 sangat baik untuk kesehatan.

Makanya jangan heran bila banyak orang yang sering berativitas malam hari akan mudah terserang berbagai penyakit, khususnya lever dan paru-paru.

Kalau anda sayang dengan tubuh anda, kurangi aktivitas malam hari, karena selain memang tubuh anda memerlukan istirahat, Allah juga menciptakan malam hari adalah untuk menghentikan segala aktivitas.

sumber : majalah kartini