Kamis, 25 Desember 2014
Mengapa sulit khusu' dalam shalat ?
Bagian pertama, Mengapa Sulit Khusyu’ dalam sholat?, Karena 1, Memang belum mengenal ALLAH kecuali sebatas Tuhan, belum mengenal Sifat, Af’al & AsmaNYA, DIa yg menciptakan manusia, hewan, tumbuh2an, aku, tubuhku, mataku, telingaku, jantungku, istriku, anak2ku, semua yg kulihat, semua yg kudengar, semua yg bergerak, semua yg berada dilangit & dibumi, semua dihidupkanNYA ” Al Muhyi” & semua akan dimatikanNYA “Al Mumiitu”, semua tunduk dalam kehendak “Al Muriidu” & kekuasaanNYA “Al Qodiiru”, DIAlah yg mengatur semuanya “Ar Robbu”, DIAlah yg mengusai sekaligus memiliki semuanya “Al Maaliku” (QS3:26-27).
DIa Maha Menatap “Al Bashiiru” tahu persis hati, pikiran & lintasan pikiran kita & DIA Maha Mendengar “As Samiiu'” mendengar gesekan daun, langkah semut & rintihan hati hambaNYA, Lantas sadarkah kita bahwa DIA YANG SEGALA GALANYA yg kita hadapi dalam sholat selama ini?, Bisakah hati & pikiran kita lari saat sholat sementara DIA MENATAP hati pikiran kita? Kalau begitu kok bisa ma’siyat sementara DIA TERUS MENERUS MEMPERHATIKAN kita?
Bagian kedua, Mengapa sulit khusyu’ dalam sholat? Karena belum faham bacaan, makna, hikmah, keutamaan, syarat & rukun sholat, maka jadilah “sukaaro” sholat mabuk alias sholat tanpa rasa, tanpa pemahaman, tanpa penghayatan, tanpa keyaqinan, kosong, hampa, seakan robot jasad tanpa ruh, “alkusaala” malah terasa beban, buru buru pengen cepat selesanya, kebiasaannya menunda nunda waktunya, gerak sholatnya cepat seperti ayam matok. surah & bacaan sholatpun komai kamit. Sahabatku, simaklah Kalam ALLAH ini, “…JANGANLAH KALIAN MENEGAKKAN SHOLAT, SEDANGKAN KALIAN DALAM KEADAAN MABUK, SAMPAI KALIAN BENAR BENAR FAHAM APA APA YANG KALIAN BACA DALAM SHOLAT KALIAN” (QS4:43).
Lihat orang mabuk berkata berbuat tetapi tidak sadar apa yg dikatakan & apa yg diperbuat, lihat orang sholat berdiri, bertakbir, baca ayat, ruku’, sujud, tahiyyat & salam, tetapi tidak sadar bahwa ia sedang berdiri, ruku’ sujud menghadap PENCINTA LANGIT & BUMI…tidak sadar bahwa ia sedang berdialog dg PENCIPTA DIRINYA, YANG MAHA MENENTUKAN SEGALA GALANYA!
Bagian ketiga, Mengapa sulit khusyu’ dalam sholat? Krn tdk sadar bahwa sholat itu adalah “Almuhadatsah bainal makhluqi wa Khooliqi” dialog hamba kpd Kholiqnya, “Apabila salah seorang dari kalian sholat, sebenarnya ia sedang berkomukasi dg ALLAH” (HR Bukhori Muslim). Coba perhatikan dari adzan, panggilan waktu menghadapNYA, yg dipanggilpun yg berSYAHADAT, “Asyhaaduallaa ilaaha illallah wa ashhadu anna Muhammadar Rasulullah”, yg tdk beriman tdk dipanggil, krn itulah Rasulullah mengingatkan, “Yang membedakan kita dg org kafir adalah sholat, maka siapa dg SENGAJA MENINGGALKAN SHOLAT maka sungguh ia sudah BERPERANGAI seperti orang kafir”.
Menutup aurat krn memang menghadapNYA, menghadap qiblat krn memang fokus jasad ruh, hati pikiran kpdNYA, apalagi berjamaah jadi rapi shof, & seluruh duniapun satu arah qiblat, lalu bersuci krn memang menghadap MAHA SUCI, lalu berdiri tegap, takbir, membaca ifitah “inn wajjahtu wajhiyalilldzi fathoros samaawati wal ardho” hamba datang menghadapMU duhai PENCIPTA LANGIT & bumi, tunduk patuh taat padaMU…inilah diantara komunikasi sholat yg belum difahami, lantas bagaimana khusyu’ tanpa kesadaran ini?
Bagian keempat, Mengapa sulit khusyu’ dalam sholat? Krn sedikit kita yg faham bahwa dlm sholat Ta’kala membaca Alfatihah terjadi dialog hamba dg RABBnya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Barang siapa membaca surat al-Fatihah, setiap ayat yg dibaca itu langsung dijawab oleh ALLAH”, lalu Rasulullah menyampaikan ketika seorang hamba berkata, ”Segala puji bagi ALLAH, TUHAN seru sekalian alam”. ALLAH menjawab, “Hamba-KU telah memuji-KU”.
Seorang hamba berkata, ”Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”. ALLAH menjawab, “Hamba-KU memuji-KU”. Seorang hamba berkata, ”RAJA di Hari Pengadilan”. ALLAH menjawab, “Hamba-KU mengagungkan Diri-KU. Hamba-KU berserah diri kpd-KU”. Seorang hamba berkata, ”Hanya ENGKAUlah yg kami sembah, & hanya kpd-MU kami memohon pertolongan”. ALLAH menjawab, “Inilah pertengahan antara AKU & hamba-KU, & bagi hamba-KU apa yg dia minta AKU berikan”. Seorang hamba berkata, ”Tunjukilah kami jalan yg lurus, jalan yg telah ENGKAU anugerahkan kpd mrk, bukan mrk yg kena murka & bukan mrk yg sesat.” ALLAH menjawab, “Ini milik hamba-KU, & bagi hamba-KU apa yg dia minta AKU berikan”. (Hadist Qudsi, HR Muslim). Krn itu sahabatku, mulailah bacanya pelan2 dg kesadaran & keyaqinan “THUMA’NINAH”, sungguh ALLAH menjawab stp ayat yg kita baca…”nikmatnya, bahagianya aku menulis ini dari mesjid Agung Baitul Makmur Rejang Lebong Bengkulu sambil menunggu waktu isya. I love you sahabatku fillah.
Bagian kelima, Mengapa sulit khusyu’ dalam sholat? Krn “hubbub dunya” sgt mencintai dunia, “the money is the first and the final of life, no money no happy” sehingga hati pikirannya selalu dipenuhi oleh segala sesuatu yg bersifat duniawi, duit, dolar, makan minum, keluarga, target2 bisnis, masalah2, berkhayal dsb, & itulah yg di ingat ingat dalam sholat, sampai apa yg disebut oleh Rasulullah, “hatta yansa kam rok atan laka” sampai ia lupa sudah BERAPA RAKAAT IA SUDAH SHOLAT”, maka tidak heran saat sholat yg semestinya hati pikirannya fokus dalam sholat malah ingat dunia. Sahabatku, simaklah Kalam ALLAH surah Al Maa’uun ayat 4 & 5, “CELAKALAH orang2 yg mengerjakan sholat yg HATI PIKIRANNYA LALAI kepada ALLAH”. Lalai hatinya krn dunia “ball tu’tsiruunal hayaatad dunya” (QS 87:16). Krn itu sadarilah hidup kita tidak lama di dunia yg fana ini, sholatlah seakan sholat terakhir hidup, simaklah sabda Rasulullah, “Bila engkau melakukan sholat maka sholatlah kamu, seperti orang yang akan meninggalkan alam fana” (HR Ibnu Majah & Imam Ahmad).
Bagian ke enam, Mengapa sulit khusyu’ dalam sholat? Krn makan minum yg haram, baik secara zat “lizaatihi” seperti, anjing, babi, alkohol, narkoba dsb, atau cara mencarinya dg cara haram, “linailihi”, walaupun halal zatnya seperti makan tempe tahu halal tetapi karena cara mencarinya dg berdusta, menipu, sumpah palsu, terima sogokan, korupsi dsb, maka tetap haram, seakan ia makan Tempe tahu tetapi sebenarnya ia makan anjing & babi, itulah yg disebut “rijsun min amalisy syaithon”. Najis karena amalnya, atau “roddudzdzakaat” karena menolak zakat, maka hartanya bercampur dg hak faqir miskin, kotorlah hartanya. Semuanya menjadi hijab hati & hijab hubungan kpd ALLAH, walhasil sholatnyapun tidak diterima, ALLAH “SUBBUUHUN” MAHA SUCI hanya menerima yg suci. Ingat komentar Rasul pd orang yg menangis ta’kala berdoa, “hampir saja aku mengira doanya diijabah ALLAH, namun Jibril memberitahuku bahwa orang itu suka menipu, lantas bagaimana ALLAH menjawab si penipu, pakaian & makanannya dari hasil menzholimi orang lain?” SADARILAH saat sholat kita BERHADAPAN ZAT YANG MAHA SUCI!
Bagian ke enam, Mengapa sulit khusyu’ dalam sholat? Krn makan minum yg haram, baik secara zat “lizaatihi” seperti, anjing, babi, alkohol, narkoba dsb, atau cara mencarinya dg cara haram, “linailihi”, walaupun halal zatnya seperti makan tempe tahu halal tetapi karena cara mencarinya dg berdusta, menipu, sumpah palsu, terima sogokan, korupsi dsb, maka tetap haram, seakan ia makan Tempe tahu tetapi sebenarnya ia makan anjing & babi, itulah yg disebut “rijsun min amalisy syaithon”. Najis karena amalnya, atau “roddudzdzakaat” karena menolak zakat, maka hartanya bercampur dg hak faqir miskin, kotorlah hartanya. Semuanya menjadi hijab hati & hijab hubungan kpd ALLAH, walhasil sholatnyapun tidak diterima, ALLAH “SUBBUUHUN” MAHA SUCI hanya menerima yg suci. Ingat komentar Rasul pd orang yg menangis ta’kala berdoa, “hampir saja aku mengira doanya diijabah ALLAH, namun Jibril memberitahuku bahwa orang itu suka menipu, lantas bagaimana ALLAH menjawab si penipu, pakaian & makanannya dari hasil menzholimi orang lain?” SADARILAH saat sholat kita BERHADAPAN ZAT YANG MAHA SUCI!
Bagian ketujuh, Mengapa sulit khusyu’ dlm sholat? Krn sholatnya masih disertai “Al fahsyau” berbuat ma’ siyat seperti berdusta, mabuk, buka aurat, berjudi, berzina, dari zina mata melihat yg porno, tangan meraba, pikiran berkhayal sampai zina kemaluan, “adzdzunuubu kaafilatul quluubi” dosa dosa ma’siyat itu menjadi “cover” penutup hati, Alwaqi, guru imam Syafii’ berkata, “nurullahi la yuhda lil a’shi”, sungguh cahaya NUR HIDAYAH ALLAH tdk akan masuk pada hati yg tertutup gelap krn ma’siyat. Inilah kebanyakan yg terjadi pada “tukang sholat” bukan “Penegak Sholat”, STMJ sholat rajin ma’siyat tekun, ritual rutinitas tanpa disertai amal yg berkwalitas, hasilnya lagi lagi kosong, tdk ada “atsar” pengaruh, ini sekaligus menjadi jawaban mengapa ada orang sholat tetapi sulit khusyu’…ya bagaimana khusyu’ ma’siyat terus sich!. Imam Ghazali berkata, “Sungguh, sekali dusta sudah cukup membuat sholatnya terhijab kpd RABBnya”.
Bagian ke delapan, Mengapa sulit khusyu’ dlm sholat? Krn sholatnya disertai “al mungkar”, berbuat zholim, menganiaya, menipu, menggunjing, memfitnah, merendahkan orang lain, menghina, memukul apalagi sampai membunuh orang lain. Ini pun menjadi HIJAB BESAR, krn ALLAH hanya menerima ibadah yg membuat hamba itu MENGHINAKAN DIRI dihadapanNYA & yg MEMBUAT dirinya BERAHKLAK MULIA kpd MAHLUKNYA. Cukup sholat itu akan dianggap dusta kalau tidak memperhatikan yatim piatu & faqir miskin (QS 107:1-3). “Cuek, masa bodoh, pelit, emangnya gue pikiran”dsb sudah cukup dianggap pendusta sholat, pendusta agama apalagi sampai berbuat aniaya, & ini semua bukan akhlak hamba ALLAH yg sholat, orang sholat itu belas kasih, santun, pemaaf, murah senyum, dermawan & rendah hati. Ku tulis hikmah ini dlm perjalanan dakwahku ke Nganjuk, doakan ALLAH selamatkan perjalanan ini, krn besok selesai kuliah subuh di mesjid langsung menuju Mamuju Sulawesi Barat, sahabatku.
Bagian kesembilan, Mengapa sulit khusyu’ dlm sholat? Krn “Ath thobiah assayyiah” masih punya sifat tabiat buruk seperti sombong, diam diam merendahkan orang lain, dengki, dendam, pemarah, buruk sangka, riya, sum’ah, ujub bangga diri dsb. Sehingga sholatnya tdk membawa pengaruh apa apa bahkan bisa jadi sholatnya menjadi fitnah krn ia melakukan bukan krn ALLAH, tetapi “Yurounnaas” riya, krn ingin pujian & perhatian manusia (QS 107:6) atau diam diam saat sholat krn diangkat sbg imam atau pandai ilmu atau bacaannya sgt bagus atau krn rajinnya sholat ia bangga diri, dlm hatinya, “tdk ada org lebih pantas menjadi imam selain aku”, “tdk ada orang sealim aku di musholla ini”, “tdk ada suara sebagus bacaanku” dst. Inilah yg disebut ujub, “innama yataqobbALLAH minal mutawadhiin” ALLAH hanya menerima hamba yg benar2 lurus niatnya disertai penuh kerendahan diri dihadapanNYA, SUBHANALLAH
Bagian kesepuluh, Mengapa sulit khusyu’ dlm sholat? Krn “goirul isti’daadi” tdk mempersiapkan diri secara maksimal menghadap ALLAH, seperti pakaian kurang bersih, kurang rapi padahal ada pakaian bersih & rapi, mukena yang bau apek atau badan yang masih kotor padahal masih bisa membersihkan, atau tempat ibadah kurang bersih, atau dg sengaja mengulur ulur waktu sholat, Imam Ghazali berkata, “Siapa dg sengaja mengulur waktu sholat tanpa alasan yg dibenarkan Syar’i maka sungguh setengah kekhusyuan telah hilang dari sholatnya”, berarti org yg memperhatikan sholat diawal waktu itu sungguh telah meraih setengah kekhusyuan. Kemudian membiarkan diri tdk faham sholat dg tdk mau meningkatkannya u belajar, akhirnya sholat hanya sekedar2 maka hasilnyapun sekedar2, tdk heran sholatnya tdk berpengaruh dlm kesehariannya. Sahabatku, tentu beda hasilnya mrk yg sungguh2 belajar & mempersiapkan diri u sholat dg yg sekedar2, or malas sholat, sahabatku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar