Rabu, 15 Oktober 2014

KECANTIKAN; Anugerah Atau Bencana

Dalam putaran waktu dan kesempatan, manusia di berikan kenikmatan yang begitu luas. Oleh Allah SWT, ia diberikan kecantikan yang membuatnya berbeda dengan orang lain. Dengan kecantikan itu pula, seseorang bisa tampil dalam rupa yang sangat menarik dan menaikan rasa simpatik dari yang memperhatikannya.

Sungguh tiada yang pantas untuk tidak bersyukur atas limpahan karunia ini. Sebab begitu banyak orang yang selalu berusaha untuk bisa tampil cantik dan menarik. Terus saja orang berlomba-lomba untuk menjadi yang paling cantik dengan berbagai cara dan biaya. Dan ini sudah berlangsung mulai dari zaman pra sejarah hingga kini. Bahkan tidak seorang pun dari kaum wanita yang tidak memperhatikan hal ini.

Siapapun dia, bila tampil dalam balutan kecantian terlebih dalam hal yang alami, maka saat itu pula ia bisa membuat kagum siapa saja yang ada disekitarnya. Ia akan membuat hari menjadi tercerahkan dan mentari meredup malu dalam keceriaan. Sebab tiada yang lebih indah dari kecantikan seorang yang alami.

Namun, berapa banyak dari generasi penerus Hawa yang mengesampingkan hal ini. Mereka dengan biasa dan tanpa batas telah mengabaikan kehormatan dirinya. Terhadap kehidupan dunia yang hanya sementara ini, mereka sering lupa akan kodratnya di hadapan Tuhan. Mereka melupakan harga diri dan larut dalam usaha memamerkan keindahan tubuhnya dengan tanpa batas. Bahkan sebagian merasa dengan bisa mempertontonkan lekuk dan aurat tubuhnya, maka disaat itu pula ia menjadi semakin baik dan hebat. Karena memiliki tubuh yang ideal dan cantik.

Astaghfirullah… bila ini terus saja terjadi pada kaum Hawa, maka bencana besar akan dialami oleh negeri ini. Padahal sungguh tak ada perasaan dan pengertian yang lebih suci daripada rasa kasih yang tersembunyi di balik hati seorang gadis shalih. Karena setiap ruang di kalbunya telah dipenuhi dengan cinta yang memendarkan kebahagiaan yang tinggi, dan di penuhi dengan simphoni keindahan yang hakiki. Tidak ada yang membandingi cinta yang dimiliki oleh seorang gadis santun. Sebab kekuatan yang menjadi bahan dasarnya adalah zat yang berasal dari nur yang agung. Dan membuat sekian banyak rahasia alam terkuak lebar dalam kebahagiaan.

Mengenai pakaian ini Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Qur`an:
“Hai anak Adam[1], Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa[2] itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat” (QS. Al-A`raaf [7] ayat 26)
[1] Maksudnya ialah: umat manusia
[2] Maksudnya ialah: selalu bertakwa kepada Allah.

Hai nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[3] ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Ahzab [33] ayat 59)
[3] Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.

Jadi, siapakah diri kita bila berani melampaui batas yang telah Allah SWT berikan. Seberapakah hebatnya kita bila dengan sengaja telah berani membangkang terhadap kekuasaan dan ketentuan-Nya. Tentunya ini adalah kekeliruan yang mesti segera di perbaiki, sebab yang namanya kesempatan itu tidak akan datang dua kali. Yang namanya kesalahan itu akan tetap di catat sebagai kesalahan yang berujung pada dosa. Sedangkan balasan yang kelak di dapat adalah perihnya hukuman di Neraka.

Pakaian sejatinya dibuat sebagai tujuan untuk menyembunyikan sesuatu yang harus tersembunyi. Membatasi yang bila di tampakkan malah menjadi sebuah musibah, baik bagi diri sendiri juga mereka yang lain.

Di pakainya lembaran kain jahitan pada tubuh bisa saja menutupi aurat pemiliknya, namun tentulah tidak sampai menutupi keburukan pada akhlaknya. Ia memang menjaga batasan padang seorang anak manusia, namun tidak akan membentengi nafsu yang sejak awal terlatih dalam kebohongan.

Jangan kau lupa kecantikan hutan pegunungan adalah bukan karena hadirnya istana yang megah atau banyaknya fasilitas hiburan, melainkan adanya kondisi yang tetap menjadi alami. Karena betapapun besar keinginan untuk menjaga keseimbangan pergaulan masa kini, maka sebaiknya pula kau jauhkan diri dari keramaian kota mati. Kembalikan segera jiwamu ke ruang yang terang dalam cahaya kemuliaan, bila suatu saat langkah itu telah menemui jalan buntu yang kelam.

Berbaliklah dari kesunyian pemahaman kebebasan hak, karena kebebasan itu adalah rahmat yang tidak membuat rugi dirimu dan orang lain. Bahkan dipertanggung-jawabkan bagi diri sendiri juga untuk mereka yang pernah terseret oleh tingkahmu.

Oo… Sebesar apapun hasrat dirimu untuk mendapatkan terangnya mentari di lembah yang menghijau, namun ketahuilah bahwa di senja nanti ia akan mulai redup dan hilang di balik bukit, bersama datangnya malam yang kelam.

Percantik terus dirimu dengan penampilan, tetapi jangan kau tebarkan keindahanmu dalam hal yang biasa dan tanpa batas. Rupawankan dirimu bersama model dan gaya, tetapi jangan pernah menjadi model dan peraga dalam hiburan duniawi yang gelap gulita. Dan pergunakan setiap lembaran keindahan itu sebagai upaya menyelimuti bagian yang tidak baik pada dirimu. Serta jangan pula engkau berlebihan dalam bertindak, sebab sikap berlebihan itu adalah dekat dengan kejahatan.
(Cuplikan dari novel “Sabda Cinta”, karya; Mashudi Antoro)

Saudariku, betapa harapan besar selalu tersematkan padamu bila engkau tampil dalam balutan kecantikan. Tiada yang dapat menolak keinginan ini, namun dengan catatan bahwa percantiklah dirimu dengan sesuatu yang wajar dan sesuai aturan yang berlaku. Jangan kau menganggap bahwa kecantikan itu hadir hanya pada wajah yang rupawan, tubuh yang putih indah menawan, atau penampilan tambahan yang memukau, tetapi perhatikanlah juga akhlakmu. Sebab, di mata orang yang beriman seorang wanita itu akan terlihat cantik hanya ketika ia pandai merawat tubuh dan kelakuannya. Bahkan seorang wanita yang paling menarik di mata orang beriman adalah yang selalu patuh pada kodrat yang telah Allah SWT berikan, salah satunya menjaga aurat. Karena baginya, wanita yang semacam ini adalah dia yang telah memiliki segala yang di butuhkan oleh semua generasi sejak pertama kali mereka diciptakan.
Yakinlah, bahwa ketika engkau memenuhi kodratmu sebagai wanita yang baik, maka selama itu pula orang akan menyukai dan menghargaimu dengan sepenuh hati. Tidak ada seorang laki-laki yang berani menyangkal tentang hal ini, sebab siapakah yang enggan menerima anugrah terbesar dalam hidupnya. Yaitu seorang pendamping yang memiliki keshalihan akhlak dan kecerdasan dalam berpakaian. Sebab dengan begitu ia akan menjadi semakin sempurna sebagai seorang hamba Tuhan, begitupun dirimu yang kian mulia dalam kebenaran.

Tidak ada seorang pria yang tidak terpana bila melihat sosok anggun yang menawan dalam balutan busana yang sesuai dan layak untuk seorang perempuan. Model dan fashion tetap menjadi kebiasaannya, namun tata krama dan aturan yang sesuai dengan perintah Allah SWT tetap saja di jalankan dengan penuh kesadaran dan tidak atas niat untuk di puji (riya`).

Sebaliknya, bencana akan terus mengancam kaum wanita bila mereka tidak cerdas dalam berbusana. Coba perhatikan, banyak kasus pelecehan seksual, perkosaan, dan eksploitasi yang berlebihan terhadap kaum perempuan. Dan semua itu terjadi sebagian besarnya oleh tindakan kaum perempuan sendiri. Mereka tidak jauh bedanya dengan “menawarkan ikan asin kepada seekor kucing” yang jelas tidak akan mau menolaknya. Seperti; memamerkan keindahan bagian tubuhnya sehingga menaikkan birahi kaum laki-laki yang akhirnya berujung pada pelecehan seksual atau perkosaan. Atau mereka yang dengan sengaja mengumbar syahwat lewat berbagai kemudahan yang diberikan oleh negeri ini – kebebasan bertindak/demokrasi -. Sehingga dampaknya adalah sex bebas dan pesta sex pun kian menjangkiti kaum muda kita.

Sungguh sebuah kesempurnaan, bila seorang perempuan tetap tampil dalam keadaan yang alami namun tidak ketinggalan model, kemudian ia tidak lantas larut dalam kondisi yang ada di sekitarnya. Ia tetap saja bisa tampil sebagai dirinya sendiri dengan jalan mengolaborasikannya dengan zaman dimana ia hidup. Sehingga kearifan dan kecantikan yang ada di dalam dirinya akan kian kentara. Bahkan ia akan menjadi sosok yang paling menawan dari yang lainnya. Terlebih diantara mereka yang terus saja larut dalam kebebasan bertindak yang tanpa batas. Sebab, berani tampil beda dengan sebuah kecerdasan yang mengakar dalam tindakannya, menjadikan syariat yang telah Tuhan tentukan sebagai pengawal kelakuannya dan model yang ia pilih bisa membuatnya menjadi seorang yang paling cantik.

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalihah” (HR. Muslim)

Jadi, kecantikan itu bisa menjadi anugrah yang membahagiakan seseorang, namun akan berbalik menjadi bencana baginya bila salah ditempatkan. Ini pun akan berlanjut pada orang lain disekitarnya. Sehingga sikapilah hal ini dengan bijak dan penuh kesadaran, sebab tiada yang lain dari kebaikan sebagai hasilnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar