Maaf berasal dari bahasa Arab "Al-Afuw" yang artinya pengampunan. Di 
dalam kamus besar Bahasa Indonesia kata maaf memiliki 3 arti, arti yang 
pertama yaitu “pembebasan 
seseorang dr hukuman (tuntutan, denda, dsb) karena suatu kesalahan”, 
arti 
yang kedua yaitu “ungkapan permintaan ampun atau penyesalan” serta arti 
yang ketiga yaitu “ungkapan permintaan izin untuk melakukan sesuatu”. 
Oleh karena itu, kata maaf sering terdengar saat seseorang berbuat salah
 dan ingin berubah menjadi lebih baik terutama saat Ramadhan dan Idul 
Fitri.
Maaf merupakan kata yang sulit diucapkan sesorang selain terima kasih 
dan tolong. Setiap manusia pernah melakukan kesalahan. Kesalahan, 
kekhilafan adalah fitrah yang melekat pada diri manusia. Rasulullah
 saw bersabda: "Setiap manusia pernah melakukan kesalahan, dan 
sebaik-baik pelaku kesalahan itu adalah orang yang segera bertaubat 
kepada Allah SWT". Ini berarti bahwa manusia yang baik bukan 
orang yang tidak pernah berbuat salah, sebab itu mustahil kecuali 
Rasulullah SAW yang ma’shum (sentiasa dalam bimbingan Allah SWT). 
Tetapi, manusia yang baik adalah manusia yang menyadari kesalahannya dan
 segera bertaubat kepada-Nya 
Apabila kita mempunyai salah kepada Allah, kita bisa langsung bertaubat.
 Namun, berbeda halnya saat kita mempunyai salah dengan sesama manusia. 
Banyak manusia yang tidak meminta maaf langsung saat mempunyai salah 
dengan sesamanya. Mungkin karena kita malu, gengsi atau tidak berani 
untuk meminta maaf. Padahal di dalam Al-Quran dijelaskan bahwa orang 
yang mempunyai salah dengan sesamanya tidak akan dimaafkan Allah kecuali
 orang itu sudah meminta maaf langsung kepada orang yang disakiti. Di 
dalam Al- Quran juga disebutkan bahwa orang yang meminta maaf duluan 
lebih mulia terlepas dia punya salah/tidak.  Jika kita ingin minta maaf,
 kita harus melakukan setulus hati tanpa ada rasa malu/gengsi/tidak 
berani dan sebaiknya perhatikan trik-triknya agar kita bisa dimaafkan. 
Berikut trik-trik meminta maaf :  
 - “Pemilihan waktu yang tepat”
Untuk suatu masalah yang besar, hadapi orangnya, tatap matanya dan berikan penjelasan yang diperlukan. Sebaiknya segera meminta maaf dan jangan berlarut-larut. Hindari minta maaf saat seseorang sedang marah. Bisa jadi permintaan maaf Anda tidak diterima. Temui dan jelaskan duduk perkaranya beberapa hari kemudian. Saat itu kemarahan pasti sudah berkurang.
Untuk suatu masalah yang besar, hadapi orangnya, tatap matanya dan berikan penjelasan yang diperlukan. Sebaiknya segera meminta maaf dan jangan berlarut-larut. Hindari minta maaf saat seseorang sedang marah. Bisa jadi permintaan maaf Anda tidak diterima. Temui dan jelaskan duduk perkaranya beberapa hari kemudian. Saat itu kemarahan pasti sudah berkurang.
- “Beri penjelasan”
Setelah mengaku kesalahan, beri penjelasan pada orang yang telah Anda sakiti. Yakinkan Anda tidak bermaksud buruk. Langsung minta maaf menunjukkan keseriusan Anda.
- “Sadari kesalahan”
Rela mengakui kesalahan dan mau bertanggung jawab. Mulailah dengan ucapan tulus dan langsung pada permasalahan. Ini membuat orang yang terluka mau menerima dan memaafkan.
- “Tawarkan perbaikan”
Agar lebih sempurna, tawarkan menggantikan kerugian yang terjadi walau hanya sebagai pemanis. Jika memang kesalahan Anda mengakibatkan kerugian bagi dia. Bisa juga dengan mengirim pesan atau hadiah.
Selain itu, memberi maaf dengan 
hati yang tulus dan menghilangkan segala luka dan memberi kesempatan 
pada orang untuk kedua kalinya itu sangat susah, 
apalagi kalau kesalahan tersebut merupakan kesalahan yang besar yang 
biasanya sampai menyakiti hati kita, namun apabila kita bisa
 untuk melakukannya, maka Allah menjanjikan jaminan istana di surga 
untuk kita. seperti firman Allah di Al-Quran :
"Barangsiapa yang memafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas tanggungan Allah"
(QS: AsySyura: 40)
Buat saya pribadi, saya bukan orang yang pendendam. Saya langsung minta 
maaf apabila ada kesalahan. Saya juga orang yang mudah memaafkan dan 
mudah melupakan kesalahan orang.  Sayang, itu tidak berlaku pada 
kasus-kasus berat yang membuat saya sakit hati. Ketika ada yang membuat 
saya sakit hati, saya memaafkan kesalahan orang tersebut tapi tidak akan
 melupakan kejadiannya dan membuat saya mengambil jarak dengan orang 
tersebut. Saya mengambil jarak karena saya tidak ingin tersakiti kedua 
kalinya kecuali orang tersebut menunjukkan mau benar-benar berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar