Senin, 22 Oktober 2018

Bendera Rasulullah, Al Liwa dan Ar Rayah





Umat Islam memiliki simbol bendera keagamaan. Dan mengenai bendera tersebut sudah banyak di sebutkan dalam hadits Nabi Shalallahu alaihi wassalam tentang ciri ciri dan warnanya yang hingga saat ini di akui oleh seluruh umat Islam di dunia.
Berikut ini kutipan mengenai bendera Rasulullah
Bendera Al Liwa’
Adalah berwarna putih dan tertera di atasnya kalimat ‘LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH’ dengan warna hitam. Kalimat tersebut bermaksud ‘Tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad Rasulnya’.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan, “Bahwa bendera Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam berwarna putih, sedangkan panji beliau berwarna hitam” Riwayat Ibnu Abbas yang lain menurut Abi Syeikh dengan lafaz, “Bahwa pada bendera Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam tertulis kalimat ‘LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH’.
Semasa perang (jihad), bendera ini akan dipegang oleh Amirul Jihad (panglima/ketua) perang. Ia akan dibawa dan menjadi tanda serta diletakkan di lokasi Amirul Jihad tadi. Dalil yang menunjukkan perkara ini adalah perbuatan (af’al) Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam sendiri, di mana baginda (sebagai amir), semasa pembukaan kota Makkah telah membawa dan mengibarkan bendera putih bersamanya.
Dari Jabir, “Bahawa Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam memasuki Makkah dengan membawa Bendera Al Liwa’ berwarna putih.” [HR Ibnu Majah]. An-Nasa’i juga meriwayatkan Hadits melalui Anas bahawa semasa Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam mengangkat Usama ibn Zaid sebagai Amirul Jihad (panglima) pasukan ke Rom, baginda menyerahkan Bendera Al Liwa’ kepada Usama ibn Zaid dengan mengikatnya sendiri.
Panji Ar Rayah
Panji Ar Rayah adalah berwarna hitam, yang tertulis di atasnya kalimah ‘LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH’ dengan warna putih.
Hadis riwayat Ibnu Abbas di atas menjelaskan hal ini kepada kita. Semasa jihad, ia dibawa oleh ketua setiap unit (samada Division, Batalion, Detachment ataupun lain-lain unit). Dalilnya adalah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam, semasa menjadi panglima perang di Khaibar, bersabda, “Aku benar-benar akan memberikan panji (rayah) ini kepada orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, lalu Rasulullah memberikan panji itu kepada Ali.” [HR Bukhari]. Sayidina Ali karramallahu wajhah pada masa itu boleh dikatakan bertindak sebagai ketua division ataupun regimen.
Diriwayatkan dari Harits Bin Hassan Al Bakri yang mengatakan, “Kami datang ke Madinah, saat itu dan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam sedang berada di atas mimbar, sementara itu Bilal berdiri dekat dengan beliau dengan pedang di tangannya. Dan di hadapan Rasulullah terdapat banyak rayah (panji) hitam. Lalu aku bertanya: “Ini panji-panji apa?” Mereka pun menjawab: “(panji-panji) Amru Bin Ash, yang baru tiba dari peperangan.”
Dalam riwayat At-Tirmidzi, menggunakan lafaz, “Aku datang ke Madinah, lalu aku masuk ke masjid di mana masjid penuh sesak dengan orang ramai, dan di situ terdapat banyak panji hitam, sementara Bilal -ketika itu- tangannya sedang memegang pedang dekat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam. Lalu aku bertanya: “Ada apa dengan orang-orang itu?” Mereka menjawab: “Beliau (Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam) akan mengirim Amru bin Ash ke suatu tempat.”
Maksud ungkapan “terdapat banyak rayah (panji) hitam” menunjukkan bahawa terdapat banyak panji-panji yang dibawa oleh para tentera, walaupun amir (panglima perang)nya hanyalah seorang, iaitu Amru Bin Ash. Dalam riwayat An Nasa’i, dari Anas, “Bahawa Ibnu Ummi Maktum membawa panji hitam, dalam beberapa pertempuran bersama Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam.” Hadits-hadits di atas dan banyak lagi hadits-hadits lain menunjukkan kepada kita bahwa itulah ciri-ciri bendera dan panji Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam. Nas-nas tersebut juga menunjukkan bahwa hanya terdapat satu bendera (liwa’) di dalam satu pasukan, tetapi boleh terdapat banyak panji (rayah) di dalam setiap unit dalam pasukan yang sama, yang dipegang oleh ketua unit masing-masing.
Nah, demikian sobat mengenai bendera dan panji Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Dan jelas warnanya adalah putih dan hitam bertuliskan kalimat syahadat ‘ain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar