Kamis, 27 Agustus 2015

Bila Kebaikan tidak dihargai

Kita melakukan kebaikan namun tidak dihargai memang cukup wajar jika kita merasa sedih. Akan tetapi jika kita melakukan segala kebaikan itu hanya mengharapkan balasan dari Allah, maka tidak sepatutnya kita bersedih..

Niatkan semua amal perbuatan itu hanya karena Allah semata dan jangan pernah mengharap terima kasih dari orang lain! Jangan pernah resah dan gundah karena kebaikan Anda pada orang lain justru dibalas dengan perbuatan keji, atau ketika "tangan putih" yang Anda ulurkan dibalas dengan tamparan yang menyakitkan. Betapapun, apa yang Anda cari seharusnya hanya pahala dari kebaikan dari Allah.

Sebenarnya kan, anda tidak perlu pun merasa sedih apabila anda tidak dihargai. Sebab apa? Sebab disisi ALLAh sebenarnya, anda sudah mendapat penghargaan yang lebih besar sekiranya anda memang ikhlas melakukan sesuatu pekerjaan kerana ALLAh SWT.

Apa yang penting bagi anda adalah, jangan kerana orang-orang yang tidak tahu menghargai segala usaha anda, maka anda pula akan berhenti memberi kebaikan kepada orang lain. Tidak boleh bersifat demikian.

Masih ingatkah kepada sirah dakwah Nabi SAW? Baginda SAW melakukan segala usaha untuk membawa manusia pada zaman itu untuk kembali pada akidah yang benar. Semua yang dilakukan oleh Baginda SAW adalah kerana sifatnya yang kasih pada umatnya. Tetapi, Baginda SAW juga mendapat tentangan, diasingkan, tidak dihargai malah diburu untuk dibunuh oleh musuh-musuh agama.

Engkau ingin mendapatkan ketenangan dalam setiap pekerjaan? Maka, fikirkan ALLAH!

Allah berfirman tentang wali-wali-Nya,

{Mereka mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya.}
(QS. Al-Fath: 29)

Juga tentang nabi-nabi-Nya,

{"Aku tidak meminta upah sedikit pun kepadamu atas dakwahku."}
(QS. Shad: 86)

{ Katakanlah: "Upah apapun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu."}
 (QS. Saba': 47)

{Padahal tidak ada seorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang hams dibalasnya.}
(QS. Al-Lail: 19)

{Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.}
(QS. Al-Insan: 9)

Seorang penyair berkata,

Siapa yang berbuat baik tidak akan sirna pahalanya dan tak akan sirna kebaikannya di sisi Allah dan manusia.

Berbuat baiklah hanya untuk Yang Maha Esa, sebab hanya Dia-lah yang akan memberi pahala. Dia lah yang akan memberi karunia. Allah lah yang akan menjatuhkan sanksi, membalas setiap amal. Dan, Dia yang akan meridhai dan juga murka. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah.

Ketika para sahabat banyak yang terbunuh sebagai syuhada di kota Kandahar, Umar berkata kepada para sahabat yang tersisa, "Siapa saja yang terbunuh?" Maka disebutkanlah sejumlah nama. "Dan, masih banyak lagi yang tak kau kenal," jawab para sahabat itu. Maka tiba-tiba kedua mata Umar meneteskan air mata, dan seketika itu ia menimpali, "Tapi Allah mengetahui mereka."

Alkisah, ada seorang salih memberi sepiring makanan kepada orang yang buta. Konon, ketika mengetahui akan hal itu, keluarga orang salih itu berkata, "Bukankah orang buta itu tidak tahu apa yang dimakannya."

"Tapi, bukankah Allah mengetahuinya.," jawab orang salih itu.

Selama Allah masih melihat dan mengetahui kebaikan yang Anda lakukan, serta mengetahui keutamaan yang Anda ulurkan, maka janganlah mengharapkan pujian dari orang lain.

www.fastabiq.com

Daftar Pustaka

'Aidh al-Qarni, 2004, La Tahzan, Jangan Bersedih(hal. 97-98), diterjemahkan oleh: Samson Rahman. Jakarta: Qisthi Press.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar