Umat Islam meyakini Ka’bah adalah tempat ibadah pertama 
yang berdiri di muka bumi. Hal ini terabadikan dalam Al-Qur’an Surat Ali
 Imran 96,  “Sesungguhnya rumah yang pertama kali dibangun untuk (tempat
 ibadah) manusia, adalah Baitullah di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan
 menjadi petunjuk bagi semua manusia.”
Dari tampilan fisiknya, Ka’bah memang tidak mengadopsi desain dan 
arsitektur bangunan canggih. Bentuknya sederhana, sesuai namanya (Ka’bah
 berarti kubus) dengan ukuran panjang-lebar-tinggi: 13,16 m X 11,53 m X 
12,03 m. Di dalamnya ada sebuah ruangan berukuran sekitar 10 X 8 meter 
persegi, dengan dua pilar menjulang ke langit-langit.
Fakta-fakta Mengenai Ka'bah :
1. Dalam sebuah penelitian, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota 
Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi 
tersebut bersifat infinite (tidak berujung). Hal ini terbuktikan ketika 
mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut 
terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki 
karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan 
Ka’bah di alam akhirat.
2. Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan 
batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium 
di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’Bah) 
dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut 
bukan berasal dari sistem tata surya kita.
3. Pada 1977 ilmuwan Mesir Dr Husain Kamaluddin mempublikasikan temuan 
ilmiahnya bahwa Mekkah adalah pusat bumi. Dibantu pakar Matematika dari 
Universitas Asyuth, Dr Muhammad Al-Syafi’I ‘Abd Al-Lathif, Husain 
melakukan penelitian bertahun-tahun melibatkan sekian banyak tabel 
matematika serta bantuan program komputer. Husain menyiapkan peta berisi
 gambar benua-benua. Ternyata ia mendapatkan Mekkah berada di 
tengah-tengah peta dunia. Ia mendapati bahwa tanah di permukaan bumi 
menyebar dari Mekkah sebagai pusat dengan sangat teratur. 
4. Hal lain menarik tentang 
Ka’bah diungkapkan oleh Agus Mustafa dalam bukunya, Pusaran Energi 
Ka’bah. Menurut Agus, mengapa doa-doa seorang muslim lebih cepat 
terkabul ketika ia tengah berada di depan Ka’bah atau Multazam, itu ada 
penjelasan ilmiahnya. Agus
 menyodorkan hukum gaya Lorentz  atau juga dikenal dengan aturan tangan 
kanan. Hukum itu mengatakan bahwa pada konduktor melingkar yang dialiri 
arus listrik berlawanan arah jarum jam, akan menghasilkan medan magnet 
yang mengarah ke atas. 
5. Ka’bah,
 ternyata ka’bah selain sebagai titik sentral menghadap ketika sholat 
(dari manapun arahnya ke Ka’bah menghadapnya) namun Ka’bah mempunyai 
keajaiban lain, Miracle Of Kaaba ini terbukti dengan penelitian ilmuwan,
 ditemukan bukti adanya keajaiban yang akurat dengan ditemukannya angka 
unik 1,618. Jarak dari 
ka’bah ke kutub utara dan jarak ka’bah ke kutub selatan, dimana jarak 
terpanjang di bagi dengan jarak terpendek hasilnya 1,618. Begitu juga 
jarak dari Ka’bah ke barat dan jarak ka’bah ke timur dimana sisi panjang
 di bagi sisi pendeknya, juga ketemu angka 1,618. Begitu
 juga jarak diagonal ka’bah di peta, dari jarak sisi panjang ke sisi 
jarak pendeknya di bagi dua, akan menghasilkan jarak 1,618. Dan jarak 
dimana ka’bah ke Timur dan ke Barat lebih semetris di bandingkan dengan 
jarak dari Greenwich Mean time (GMT). Di London yang dijadikan titik 
sentral untuk menentukan waktu dari 0 (nol ) derajat ke barat sejauh 180
 derajat dan 0 (nol) derajat ke timur sejauh 180 derajat yang bertemu di
 Samudera Pasifik, sebenarnya tidak akurat, jadi menurut konsep ini 
mestinya pembagian waktu yang tepat bukan dari kota London, tapi kota 
Mekkah, Allahu Akbar.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar