Sabtu, 06 Agustus 2016

WASIAT ABU BAKAR KEPADA UMAR

WASIAT ABU BAKAR KEPADA UMAR

Menjelang wafat, Abu Bakar ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu menuliskan wasiat kepada Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu yang baru saja dilantik menjadi khalifah. Wasiat ini membuat merinding. Namun wasiat ini pula yang terngiang-ngiang dalam jiwa Umar hingga terkenal sebagai amirul mukminin yang adil dan zuhud.

“Wahai Putra Khattab, sesungguhnya Allah telah memikulkan tanggung jawab ini pada malam hari, maka janganlah engkau menangguhkannya pada siang hari. Sesungguhnya Allah telah memikulkan tanggung jawab ini pada siang hari, maka janganlah engkau menangguhkannya pada malam hari.

Wahai Putra Khattab, sesungguhnya Allah tidak akan menerima amalan-amalan sunnah sebelum engkau menunaikan amalan-amalan fardhu. Bukankah engkau mengetahui, wahai Umar, bahwa pada hari perhitungan kelak, sesungguhnya neraca amal seseorang akan menjadi berat dikarenakan ia melaksanakan kebenaran. Bukankah engkau juga mengetahui bahwa pada hari perhitungan kelak, sesungguhnya neraca amal seseorang akan menjadi ringan dikarenakan ia membela kepalsuan.

Tidakkah engkau mengetahui, wahai Umar, bahwa Allah menurunkan ayat-ayat harapan dan kebahagiaan di dalam ayat-ayat ancaman dan kepedihan dan ayat-ayat kepedihan di dalam ayat yang ada harapan. Hal ini dimaksudkan agar manusia takut dan sekaligus berharap serta tidak menyeret dirinya pada kebinasaan dan tidak berharap kepada Allah secara tidak benar. 

Tidakkah engkau melihat, wahai Umar, bahwa Allah telah menceritakan penderitaan ahli neraka. Jika engkau mengingatnya, maka ucapkanlah dalam batinmu: semoga aku tidak menjadi golongan mereka

Dan tidak kah engkau melihat wahai Umar bahwa Allah telah menceritakan kebahagiaan penduduk surga. Jika engkau mengingatnya, maka ucapkanlah dalam batinmu: semoga aku mampu berbuat seperti apa yang telah mereka perbuat.

Jika engkau menjaga wasiatku ini, maka tidak ada sesuatu yang tidak tampak yang paling engkau sukai selain kematian dan memang begitulah seharusnya. Jika engkau menyia-nyiakan wasiatku ini maka tidak ada sesuatu yang tidak tampak namun paling engkau benci selain kematian dan memang begitulah seharusnya yang kau lakukan.”

*Sumber: Kisah Hidup Umar bin Khattabkarya Dr Musthafa Murad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar