Minggu, 19 Juli 2015

Harta kita yang sesungguhnya

“Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian hartamu yang Allah telah menjadikanmu menguasainya. Maka, orang-orang yang beriman di antaramu dan menafkahkan sebagian hartanya memperoleh pahala yang besar.”
(QS. Al-Hadid:7)

IMAM Al-Qurthubi menyatakan bahwa ayat ini “MErupakan dalil bahwa hakikatnya harta benda kita milik Allah Swt. Hamba tidaklah memiliki apa-apa melainkan apa yang Allah ridhai dan Dia titipkan kepadanya. Siapa saja yang menginfakkan hartanya di jalan Allah maka ia akan mendapatkan pahala yang berlimpah dan amat banyak.” Beliau melanjutkan. “Ini menunjukkan bahwa pada hakikatnya harta kalian bukanlah milik kalian. Kalian hanyalah bertindak sebagai wakil atau pengganti dari pemilik harta yang sebenarnya. Karena itu, gunakanlah kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya untuk memanfaatkan harta tersebut di jalan yang benar, sebelum ia hilang dan berpindah kepada orang-orang setelah kalian.”

Jadi, harta hanyalah titipan Ilahi. Jika harta yang dititipkan kepada kita Allah ambil, itu karena memang ia milik-Nya. Tidak boleh ada yang protes, tidak boleh ada yang mengeluh, tidak boleh ada yang tidak suka, karena pada hakikatnya kita ini adalah fakir yang hanya dipinjami harta. Dan sebaik-baiknya harta adalah harta yang kita nafkahkan di jalan Allah, karena itu akan mendatangkan balasan kebaikan yang belipat. Bahkan, harta yang kita nafkahkan di jalan Allah-lah yang merupakan harta kita yang sesungguhnya.

Mari kita simak hadits Rasulullah kepada bunda Aisyah berikut ini.

Ketika Rasulullah Saw bertanya kepada Aisyah tentang seekor kambing yang disembelih, apakah ada yang tersisa darinya, Aisyah menjawab, “Tidak ada yang tersisa kecuali bagian bahunya.” Nabi Saw bersabda, “Tersisa seluruhnya kecuali bagian bahunya.” (HR. Muslim)

Ya, hanya bahu kambing saja yang akhirnya habis dimakan, dikunyah, masuk ke ke kerongkongan, dicerna lambung lalu hilang menjadi kotoran. Sedangkan bagian kambing yang lain, yang disedekahkan, kekal di sisi Allah. Bagi Rasulullah, sedekah akan mendatangkan pahala yang banyak dan menjadi amal yang memperberat timbangan kebaikan.

Semoga kita mampu memahami bahwa pada hakikatnya harta yang kita miliki ini adalah sebuah titipan dari Allah Swt. Tugas kita adalah menjaga dan menginfakkan harta kita di jalan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar