Jumat, 08 Februari 2019

Yakin harta yang kita peroleh halal ??


Yakin Harta yang Kita Peroleh Halal?

Harta, wanita dan tahta adalah sebuah momok yang sering kita dengar yang paling diperebutkan di dunia ini, dan menjadi salah satu pencetus terjadinya perselisihan hingga peperangan.

Kita tidak akan membahas mengapa tahta dan wanita menjadi salah satu pencetus perselisihan.

Yang kita akan bahas adalah harta, yang halal dan yang haram.

Pernah mendengar seseorang bicara demikian?
"Harta Haram aja susah apa lagi yang Halal?"

Ini benar-benar kebablasan. Ini adalah perihal Tauhid atau Aqidah, keyakinan kita kepada Allah sang pencipta dan pemilik sejati harta.

Jika ada kesulitan bagi kita mencari harta halal? Masalah terbesarnya kadang kita tidak mau mencarinya dengan penuh kesungguhan. Karena, jika kita tahu dampak buruk dari harta haram, bicara hal demikian pun tidak akan terlintas di benak kita untuk mencari yang haram.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Akan datang suatu masa orang-orang tidak peduli dari mana harta dihasilkannya, apakah dari jalan yang halal atau dari jalan yang haram”. (HR. Bukhari).

Apakah jaman ini sudah masuk seperti yang Rasulullah katakan?
Wallahu a'lam..

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang yang dikabulkan doanya, bila ia mendoakan kehancuran untuk para pemuja harta, niscaya kebinasaan akan menimpa mereka.

Bagaimana tidak, saat manusia di hatinya di penuhi kecintaan akan harta, maka apa yang menjadi hak Allah terhadap dia, akan di kesampingkan. Seolah-olah harta yang mereka dapatkan berasal dari keahlian dan hasil kerja kerasnya, tidak ada campur tangan siapa pun, termasuk Allah.

Bukan kah sering kita mendengar, tempatkan hartamu ditangan bukan dihati mu, agar jelas harta hanyalah alat untuk kita mendekatkan diri kepada Allah bukan semakin menjauh dari Allah.

“Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; Maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan”. (QS. Al-Ankabut: 17).

Lalu bagaimana dengan orang yang masih memiliki hati yang peka, akan tetapi mereka tidak pernah mengerti dan memahami muamalah, kelompok ini mau tidak mau, suka tidak suka akan melanggar syariat Allah saat mereka mengumpulkan harta atas ketidaktahuan mereka.

Mereka adalah orang yang dimaksud oleh khalifah ke 4, yaitu Ali bin Abi Thalib radhyalahu ‘anhu.
“ Barang siapa yang melakukan perniagaan sebelum mempelajari fikih (muamalah) dia akan terjerumus ke dalam riba, dia akan terjerumus dan terjerumus”. (dinukil oleh Abu Layts, Tanbih Al Ghafilin, hal. 364).

Jika sudah seperti ini, kembali ke pertanyaan di atas,
"Yakin Harta yang Kita Peroleh Halal?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar