Sabtu, 23 Desember 2017

Fitnah

Rasulullah SAW memberikan peringatan keras kepada umat Muslim akan bahaya memfitnah kehormatan seseorang dan mengungkapkan kesalahan-kesalahan mereka tanpa bukti kuat. 

Nabi SAW lantas mengingatkan orang yang melakukan hal-hal itu dengan ringan (maka kesalahan-kesalahan) dirinya akan ditampakkan. Bahkan meski ia bersembunyi di tempat paling tersembunyi sekalipun. 

Oleh karena itu, Dr Muhammad  al-Hasyimi berpendapat, Muslim sejati hendaknya memperhatikan sabda Nabi SAW ketika beliau ditanya, ''Siapakah Muslim yang terbaik ya Rasulullah?'' Beliau menjawab, ''Seseorang yang selamat dari lidah dan tangannya.'' (Muttafaq'alaih) 

Umat dianjurkan memerangi pergunjingan. Ia melindungi saudara Muslimnya yang tidak hadir, ketika ada fitnah yang membicarakannya. Ini sesuai petunjuk Nabi SAW agar umat melindungi kehormatan saudaranya dari fitnah, dan Allah SWT akan melindunginya dari api neraka. 

Adapun dalam pandangan Syekh Yusuf al-Qardhawi, orang yang difitnah atau dituduh dengan semena-mena, bisa membela diri. Ia mempunyai hak untuk meneriakkan kebenaran, bahkan Allah SWT membolehkan baginya hal yang tidak dibolehkan bagi orang lain, demi menjaga posisinya dalam masyarakat dan membela kehormatannya. 

Lebih jauh, Dr Muhammad, mengatakan, kelemahan-kelemahan manusia tidak akan hilang dengan mengungkapkan kesalahan-kesalahan orang, namun dengan menjelaskan hal-hal ini kepada mereka dengan cara yang lebih baik, menganjurkan ketaatan, dan melarang perbuatan salah. 

Semua dilakukan tanpa kekerasan dan konfrontatif. ''Sebuah pendekatan yang lembut dan melembutkan hati sekaligus membukakan pikiran.'' 

Bahaya FITNAH

Belakangan ata 'fitnah' sedang menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat. Fitnah memang perlu diwaspadai dan dijauhi setiap Muslim, karena bisa menimbulkan dampak luar biasa bagi korbannya.

Dalam Alquran surat al-Baqarah ayat 217 Allah SWT berfirman, ''...Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh...'' Islam mengecam perbuatan fitnah. Petunjuk Alquran dan sunah jelas-jelas memerintahkan umat agar menjauhi fitnah terutama untuk menjaga ketenteraman di tengah komunitas. 

Alquran dan sunah juga memperingatkan akan beratnya siksa bagi orang-orang yang memfitnah atas kehormatan seseorang, dan mengatakan tentang kesalahan-kesalahan tersembunyi mereka. ''Mereka yang suka melihat keburukan yang disiarkan di antara orang-orang beriman, (maka) akan memiliki akhir yang sangat buruk dalam kehidupan ini dan akhirat..'' (QS an Nur [24] : 19) 

Ali bin Abi Thalib RA pernah menyebut orang yang membiarkan lidahnya bebas tak terkendali dalam menyebarkan keburukan dalam masyarakat adalah pendosa besar. ''Orang yang mengatakan sesuatu keburukan dan orang yang membiarkannya adalah sama-sama berdosa,'' ujar  Khalifah Ali. 

Karena besarnya dampak yang ditimbulkan, fitnah pun sangat dicela agama. Menurut Dr Muhammad al-Hasyimi, individu dalam masyarakat Muslim adalah bijaksana dan sederhana. Ia menghindari semua persoalan yang tidak penting, memiliki karakter mulia, serta berterima kasih kepada ajaran Islam. 

''Itu semua ditujukan untuk menentang fitnah dan untuk memelihara dari dosa menyebarluaskan keburukan orang, apakah ia menjadi dosanya sendiri atau sesuatu yang ia dengar atau lihat pada sebagian orang lain,'' ujarnya dalam buku /Hidup Saleh Dengan Nilai-nilai Spiritual Islam/. 

Ada beberapa hal yang patut dihindari umat terkait fitnah. Antara lain, jangan mencari-cari kesalahan Muslim, memata-matai mereka, atau mengungkapkan dan menyebarkan kelemahan dan kekurangan mereka.

Dr Muhammad menjelaskan, tindakan-tindakan itu akan menyakiti orang yang kepadanya hal-hal tersebut ditujukan. Akibatnya kemudian, keresahan merebak di masyarakat di mana ia tinggal. 

''Karena fitnah dan tuduhan tidak menyebar dalam masyarakat, kecuali membawa perpecahan dan ketiadaan moral; dosa dianggap ringan, kebencian penuh, konspirasi berlimpah, kedengkian tetap, juga kecurangan tersebar luas,'' paparnya menegaskan.


BAHAYA PENYEBAR FITNAH

Penyebar fitnah bukan hanya dari orang kafir saja, namun juga sesama muslim. dan yang kedua inilah yang justru berbahaya, sebab akan menjadikan perpecahan di kalangan umat muslim khususnya. bahkan mereka memakai topeng ayat dan sunnah serta orang awam yang ingin kembali kepada sunnah. dan tak jarang mereka menyudutkan tokoh2 tanpa ilmu dan pengetahuan yang ada. hingga terjadi pro kontra antar umat/jamaahnya.
Karena itu Rosululloh Saw, mengingatkan kita agar berhati-hati kepada Da'i yang berada di ambang pintu Jahanam, mereka adalah manusia yang mengaku beragama Islam.
Semestinya tokoh Umat Islam inisenan bila ada orang yang gberpegang dan mengamalkan Islam. bukan malah sebaliknya,
Rosululloh Saw.bersabda :
" MAKA SESUNGGUHNYA DARAHMU DAN HARTAMU HARAM DIGANGGU SEBAGAIMANA HARAMNYA KAMU MENGGANGGU SAUDARAMU PADA HARI INI ( AROFAH ), PADA BULAN INI ( DZULHIJAH ) DAN DI NEGRI INI ( MAKKAH ), SAMPAI ENGKAU MENJUMPAI ROBBMU"
HR. BUKHORI . 6/412

Wahai penyebar fitnah !
hendaklah kalian waspada. bisa jadi kalian lolos dari hukuman dunia, akan tetapi ingatlah siksaan di akhirat lebih dan lebih hina.

Agar kita tidak menjadi penggunjing dan pemfitnah, mari kita perhatiak bahayanya :

* PENYEBAR FITNAH AKAN MENDAPAT SIKSAAN.
firman Allah Ta'ala.:
" sesungguhnya orang-orang yang ingin agar ( berita ) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagimereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat.
Dan Allah mengetahu, sedang kamu tidak mengetahi.
QS. an-Nur : 19

*DIA MEMIKUL KEBOHONGAN DAN DOSA YANG NYATA.
Allah Ta'ala berfirman :
" Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata."
QS. al-Ahzab : 58

*MELENYAPKAN AMAL BAIKNYA APABILA PERKARANYA TIDAK DISELESAIKAN DI DUNIA.
Dari Abu Huroiroh ra. Rosululloh Saw. bersabda :
" Barang siapa yang dirinya merasa mendholimi saudaranya, hendaklah dia membebaskannya, karena tidaklah di san dia memiliki satu dinar dan satu dirham berupa kebaikan melainkan akan diambil oleh saudaranya, maka jika ia tidak memiliki kebaikan, akan diambilkan dosa saudaranya lalu dilemparkan kepada dirinya."
HR. Bukhori : 2269.

*PENYEBAR KEBOHONGAN TANDA INGKARUL QUR'AN ( mengingkari al-Quran )
Sebagaimana firman Allah Ta'ala :
" Sesungguhnya yang meng ada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta."
QS. an-Nahl : 105.

* LEBIH BERAT DOSANYA DARIPADA PEMAKAN RIBA'.
Rosululloh Saw, bersabda :
" Sesungguhnya paling beratnya dosa riba orang yang selalu melecehkan kehormatan orang muslim tanpa dalil yang benar."
HR. Abu Dawud : 14/163, bersumber dr Sa'id bin Zaid.

Jika perlu riba' memakan harta riba', maka orang yang memfitnah itu sama halnya dengan memakan daging saudaranya yang mati.
lihat QS. al-Hujorot : 12.

* PEMFITNAH BERARTI MENTEROR SAUDARANYA.
Rosululloh Saw. bersabda :
" Tidaklah halal seorang muslim meneror seorang muslim lainnya."
HR. Abu Dawud : 14/344

*PENYEBAR BERITA FITNAH HENDAKNYA TAKUT AKAN AZAB ALLAH TA'ALA.
Karena sesungguhnya tidaklah satu kalimat yang keluar dari mulutnya melainkan malaikat mencatatnya.
Allah Ta'ala berfirman :
" Tidaklah suatu ucap-an pun yang di ucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."
QS. Qof : 18.

Semoga Allah Ta'ala menyelamatkan k9ita dari bal;ak fitnah dan dari memfitnah.
dan hanya kepada Allah-lah kita memohon, semoga risalah ini bisa memberikan manfaat bagi kaum muslimin dan menjadikannya ikhlas mengharap Wajah-Nya yang Mulia. Aamiin.!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar