SABAR bermakna menahan diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT termasuk menahan diri untuk tidak menyalahkan orang lain ketika kita mendapatkan musibah dan ujian. Justru sebaliknya melakukan intropeksi, sejauh mana dirinya dekat atau jauh dari Allah SWT.
Sabar mempunyai tiga dimensi. Pertama, sabar menghadapi musibah. Pada dasarnya setiap manusia lebih-lebih mereka yang mengaku beriman kepada Allah pasti diuji. Salah satu tujuan ujian itu adalah menentukan kadar dan kualitas keimanannya. Ujian tersebut adakalanya berupa kenikmatan, misalnya harta yang berlimpah, wajah yang cantik, dan pangkat. Adakalanya pun ujian itu berupa musibah, misalnya ketakutan, kelaparan, keurangan harta, kekurangan pangkat. Namun bagi orang yang sabar musibah bukanlah akhir dari segalanya.
Dimensi kedua, sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT. Sikap masing-masing orang dalam menyikapi perintah Allah bermacam-macam. Ada yang menganggapnya sebagai beban dan adapula yang menganggapnya sebagai kebutuhan. Taat kepada Allah bagi setiap orang dianggap memberatkan, akan tetapi bagi yang lain justru menyenangkan. Mereka menilai bahwa setiap perintah Allah akan selalu berdampak positif bagi dirinya, baik untuk kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.
Ketiga, sabar dalam menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. Pelanggaran (maksiat) kepada Allah pada dasarnya adalah bentuk penganiayaan kepada dirinya sendiri. Setiap yang dilarang oleh Allah pada hakikatnya akan mendatangkan mudarat (bahaya).
Saudaraku, kita wajib memliki sifat sabar. Sifat ini akan membuat kita siap untuk diuji dengan bentuk apapun. Baik itu dalam bentuk perintah, musibah, maupun diminta menjauhi suatu larangan. Firman Allah SWT :
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu. Kuatkanlah kesabaranmu itu, dan tetaplah siaga serta bertakwalah kepada Allah supata kamu beruntung,” (QS. Ali Imran ayat 200).
Saudaraku, jadikanlah sabar sebagai senjata dalam menapaki lika-liku kehidupan. Pergunakanlah senjata itu sesuai dengan panduannya. Bila tidak, boleh jadi senjata itu memakan tuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar