PM PERTAMA TURKI
Perdana Menteri pertama Turki yang terpilih secara demokratis adalah Ali Adnan Menderes. Dia terpilih secara demokratis pada tahun 1950. Dengan Partai Demokrasi yang dia dirikan, dia berhasil mengalahkan partai penguasa yaitu Partai Ataturk.
Program Partai Demokrasi yang beliau kampanye waktu itu adalah program yang sekilas sangat sederhana. Bahkan semua analisis barat dan AS menganggap program-program tersebut akan gagal total.
Program yang dia kampanyekan menjelang pemilu waktu itu adalah:
1. Mengembalikan adzan ke dalam bahasa Arab. Karena Kamal Ataturk telah merubahnya ke bahasa Turki.
2. Rakyat Turki dibolehkan pergi haji.
3. Pembelajaran agama di sekolah dan membangun kembali madrasah.
4. Menghapuskan intervensi negara dalam pakaian wanita. Wanita muslimah dibolehkan memakai hijab.
Begitu pemilu berlangsung, hasilnya betul-betul diluar dugaan para pengamat. Partai Demokrasi menang telak dengan raihan 318 kursi, dan partai Ataturk kalah telak dengan hanya 32 kursi. Maka terpilihlah Adnan Menderes sebagai PM pertama, dan ketua umum Partai Demokrasi Jalal Bayaar sebagai Presiden Turki.
Begitu beliau dilantik sebagai PM, beliau segera merealisasikan janji kampanyenya. Beliau langsungkan Sidang pertama kabinetnya pada awal bulan Ramadhan, dan beliau berikan hadiah Ramadhan yang mulia bagi seluruh rakyat Turki, berupa: Adzan kembali berbahasa arab, mencabut UU larangan pakaian muslimah, pendididkan agama di sekolah dan pemakmuran masjid.
Kemudian pada pemilu 1954, Adnan Menderes bersama partainya kembali menang telak. Sedangkan Partai Ataturk semakin terjungkal menjadi 24 kursi.
Adnan menderes melanjutkan program Islamisasinya. Dia buka pembelajaran bahasa Arab, tilawah Al Quran dan tafsirnya disemua jenjang pendidikan sampai SLTA. Beliau mendirikan 10 ribu masjid, 25 ribu sekolah tahfizh Quran, 22 ribu Sekolah khusus untuk menghasilkan para Khatib, muballigh dan da'i serta pengajar Al Quran. Dia berikan izin untuk terbitnya buku-buku dan majalah yang mengajak kembali kepada Islam. Masjid-masjid lama yang telah dijadikan gudang oleh rezim sebelumnya (Ataturk) dikembalikan fungsinya sebagai tempat ibadah.
Dalam politik luar negerinya, Adnan menderes menjalin kedekatan hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab, dan mulai menjauh secara bertahap dari Israel. Obat-obatan dan barang dagangan asal Israel diperiksa dengan sangat ketat untuk bisa masuk ke Turki.
Tahun 1956 dia mengusir Dubes Israel. Akibatnya seluruh kekuatan anti Islam membidiknya. Upaya-upaya menjatuhkannya terus berlangsung. Bahkan beliau sempat selamat secara ajaib ketika pesawat yang beliau naiki bersama petinggi pemerintahan Turki lainnya jatuh pada tahun 1959.
Karena politiknya yang semakin dekat dengan Islam dan negara-negara Islam, akhirnya para jenderal militer melakukan kudeta pada tahun 1960, dengan berbagai tuduhan jahat yang mereka buat. Adnan Menderes syahid ditiang gantung kudeta militer.
Begitulah sejarah kelam militer Turki. Setiap kali Perdana Menteri membawa Islam ke Turki, menghidupkannya dan menyebarkannya, seperti Adnan Menderes, Najmuddin Arbakan dan Rajab Thoyyib Erdogan, maka nasibnya akan sama, selalu mereka kudeta.
Semoga Allah merahmati Asy Syahid Adnan Menderes, dan menjaga hambaNya Erdogan dari seluruh makar musuh Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar