Selama ini kualitas pemimpin kerap disandingkan dengan sifat-sifat kaum ekstrovert: percaya diri, supel, suka perhatian, hobi bicara. Kita sering lupa bahwa banyak orang besar di luar sana yang justru dikenal karena sikapnya yang tenang, berkarisma walau gak banyak bicara, dan rela bekerja di balik layar tanpa menerima tepuk tangan dari atas panggung. Bill Gates, Marissa Mayer, Bung Hatta: mereka bertiga adalah bukti nyata bahwa kamu yang introvert juga bisa menjadi orang yang dihormati dan berpengaruh.
Kualitas khas pemimpin apa lagi yang ada secara alami dalam diri para introvert ini? Simak dalam artikel berikut dan yakinkan teman introvertmu kalau mereka adalah orang dengan potensi besar.
1. Dengan kepekaan alami yang mereka miliki, introvert bisa mendengar serta memahami orang lain dengan brilian
Secara umum orang introvert adalah pendengar yang baik. Bukan karena mereka terlalu pemalu untuk mengekspresikan pendapatnya, namun karena kepekaan mereka pada lingkungan sekitar membuat mereka mudah saja menyimak dan memahami apa yang orang lain katakan. Mereka yang introvert pun lebih memilih untuk menunggu dan mendengar apa yang disampaikan orang lain hingga orang tersebut selesai bicara. Mereka tidak pernah merasa harus terburu-buru menambahkan pendapatnya.
Dengan mendengar, mereka jadi lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh orang lain, termasuk atasan maupun bawahannya. Dan seperti yang kita tahu, seorang pemimpin yang bijaksana harus peka terhadap apa yang dibutuhkan rakyat atau staf-stafnya.
2. Kebiasaan berpikir sebelum bertindak membuat mereka tak sembarangan dalam menghadapi tantangan
Tidak seperti ekstrovert yang easy going dan serba spontan (apalagi kalau lagi di depan orang lain), seorang introvert tidak akan mau buru-buru terjun ke suatu jurang sebelum mengetahui seberapa dalam lubangnya. Dia akan menggunakan sumber daya yang ia punya – entah itu sahabat karib atau mentor – untuk menyusun strategi dengan matang dan menggali informasi dalam-dalam. Alhasil, ketika sudah terjun ke “lubang” tersebut, mereka sudah punya informasi dan strategi yang bisa menjadi “bekal” mereka bertahan di lubang itu selama berhari-hari.
Ini bukan berarti bahwa kerja spontan ala ekstrovert itu buruk. Namun, bukankah masalah-masalah yang pelik memang sepatutnya diselesaikan dengan strategi dan pemikiran yang dalam? Seorang introvert akan terlatih untuk menelisik masalah dengan hati-hati. Bukankah itu suatu kelebihan?
3. Kepribadian mereka yang tenang dan ‘dalam’ adalah amunisi untuk menyelesaikan suatu permasalahan hingga ke akar
Seperti seorang seniman, introvert cenderung memiliki kepribadian yang ‘dalam’. Misalnya, ketika dia baru bertemu kamu, dia tidak akan puas hanya mengobrol basa-basi denganmu. Dia akan berusaha membawa pembicaraan ke topik yang lebih personal karena tak mau hanya mengenalmu secara dangkal.
Kecenderungan untuk menyikapi segala hal dengan lebih dalam ini tak ternilai harganya ketika dibawa ke dalam metode pemecahan masalah. Pemimpin introvert akan berusaha menggali berbagai macam sisi dari suatu permasalahan yang sedang ia hadapi. Mereka tidak akan puas dengan informasi-informasi yang tak lengkap alias setengah-setengah. Mereka akan berusaha menambah pemahaman tentang suatu permasalahan, dan ini pada akhirnya bisa membantu mereka menemukan solusi terbaik dari masalah tersebut.
Pemikiran yang dalam dan thoughtful ini juga memberikan seorang pemimpin introvert kemampuan untuk merasakan kalau ada sesuatu yang tak beres dalam kinerjanya. Mereka pun bisa mengantisipasi atau mengindentifikasi masalah sebelum menyelesaikannya secara sempurna.
4. Terbiasa bekerja sendirian, orang introvert sudah pasti bisa diandalkan
Ketika banyak orang takut mengerjakan apa-apa sendirian, mereka yang introvert justru menikmati bekerja sendiri. Kesendirian akan memberinya kesempatan buat tenang dan lebih fokus. Selain itu, orang introvert sangat menyukai kesendirian karena mereka menyukai introspeksi diri, melihat diri sendiri untuk mencari kekurangan dan memperbaiki diri.
Introvert punya kekuatan dari dalam dirinya untuk melahirkan ide, perspektif baru dan solusi. Waktu yang tenang saat menyendiri sangat penting untuk melahirkan ide baru bagi mareka. Kemampuan unggulan mereka yang introvert adalah level fokus yang tak tertandingi. Saat orang lain mudah terdistraksi oleh video lucu di Youtube atau Facebook, orang introvert bisa lebih tetap fokus pada pekerjaan mereka.
5. Sebagaimana es, kepala mereka akan tetap dingin di tengah suasana yang panas
Introvert punya energi yang menghadirkan ketenangan, bukan meledak-ledak seperti ekstrovert. Dalam percakapan yang memanas, introvert gak memaksakan diri untuk ingin didengar. Mereka tetap berada pada zonanya, tenang dan menyimak.
Lalu bagaimana dengan kepemimpinannya jika dia hanya diam? Diam bukan berarti mereka tidak paham apa-apa. Justru yang dibutuhkan adalah kehadirannya yang menenangkan suasana.
Pemimpin introvert akan sebisa mungkin menjaga kepala dinginnya. Di tengah keadaan paling mereka justru menampilkan tenang, percaya diri dan meyakinkan. Seperti Presiden Obama, orang introvert tetap bicara dengan perlahan dan lembut meskipun suasana semakin panas.
6. Karena keahlian bicara bukan kartu truf mereka, kemampuan menulis para introvert biasanya di atas rata-rata
Menjadi introvert gak menjadikan mereka sebagai orang yang punya skill komunikasi yang buruk sama sekali, lho. Melalui tulisan, seorang introvert akan lebih jelas dan sering menngekspresikan apa yang ada di dalam kepalanya. Di tengah dunia yang makin tergila-gila dengan teknologi, kebiasaanya untuk menulis mungkin terlihat kuno. Namun percayalah, dengan skill menulis yang memadai orang introvert justru bisa berkomunikasi dengan jelas dan langsung pada intinya. Pemimpin introvert cenderung menyukai menulis daripada berbicara. Kenyamanannya untuk menulis seringkali menghasilkan elaborasi sebuah hal dengan lebih jelas.
Tidak Usah Peduli Apa Kata Orang. Soal Komitmen Hubungan, Kamu Sendiri yang Akan Tentukan
7. Mereka secara alami sudah memiliki karakter seorang pemimpin: tidak bisa berdiam diri dan tak pernah cepat puas
Orang introvert tak akan mau jemawa dan cepat puas dengan apa yang telah dia peroleh. Hasrat dan rasa ‘lapar’ untuk berimprovisasi secara berkelanjutan ini bisa menjadi keuntungan bagi bisnis yang mereka jalankan. Kalaupun belum menjadi bos, atasan para introvert pasti senang kalau karyawannya selalu mau memperbaiki diri.
Mereka yang introvert kemungkinan besar dapat mengidentifikasi perihal apa yang harus ditingkatkan kinerjanya. Kesadaran dan fokus tinggi semcam ini akan menjadi kualitas penting dalam perkembangannya menjadi seorang pemimpin. Mereka akan memotivasi dan menantang bawahannya untuk berusaha menyamai apa yang ia lakukan dengan mengevaluasi dirinya sendiri, kolega dan timnya untuk meningkatkan kualitas diri dalam pekerjaan.
Jika kamu seorang introvert yang kebetulan lagi membaca artikel ini, kamu gak boleh jumawa. Gak ada jaminan kalau kamu bakal jadi pemimpin besar tanpa kerja keras, kemamuan belajar dan hasrat untuk jadi lebih baik dari sebelumnya. Pertanyaannya, sudah siapkah kamu mulai mengasah talenta alamimu ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar