Berhijab tapi masih pamer tubuh, pasti ada yg error..
Meski tren berhijab saat ini dianggap sebagai perkembangan yang positif, namun di sisi lain fenomena berhijab juga dinilai sangat miris. Terbukti banyak wanita yang menggunakan tidak sesuai syari yang akhirnya menunjukkan tak ada perbedaan antara berhijab atau tidak.
Demikian salah satu kesimpulan acara Talk Show yang diselenggarakan Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI OTS) bertema “Keep Up Your Beauty to Light The World” bertempat di Plaza Dr. Angka BAAK-ITS Surabaya, Sabtu (11/10/2014) lalu.
Talk Show ini mengajak para muslimah agar bisa tetap tampil cantik dengan memakai hijab dan tetap bisa melakukan rutinitasnya masing-masing, tanpa meninggalkan prinsip syariah.
“Berhijab itu menjaga agar tubuh itu terlindung dari sinar ultra violet dan keterjagaan keamanan secara psikologis,” papar dr Dyah Sania, salah satu pemateri dalam acara ini.
Acara talk show berhijab ini diikuti perwakilan kalangan mahasiswi perguruan tinggi di Surabaya seperti; ITS, UBAYA, POlTEKKES, UNAIR.
“Ini sarana bagus dalam penyampaian berdakwah,” ujar Otta selaku Ketua Panitia Talk Show.
Selain dr. Dyah Sania, pemateri lain yang ikut menyemarakkan acara ini adalah para aktivis Muslimah Surabaya; Immah Inayati (alumni NTRUS, Taiwan dan dosen Kampus Narotam, dan Aluna R. Anggraini (CEO dan Founder Aluna Hijab).
Para pemateri juga menyinggung masalah fenomena jilbo*bs, yakni pengguna jilbab yang tidak sesuai syariat, yang masih sengaja memamerkan lekuk-lekuk tubuhnya.
Menurut Sanis, hijab adalah cermin ketaatan dan ketakwaan. Jika ada wanita berhijab namun masih ingin memamerkan lekuk tubuhnya, pasti ada yang salah padanya.
“Orang untuk taat dalam beribadah dan beragama itu dengan melalui beberapa tahap yaitu; tau, mau dan mampu. Nah jika ada yang tidak sempurna dari ketiga itu maka ada yang error di salah satunya itu,” ujar Sania.
Salah satu yang ia maksud adalah fenomenajilbo*bs di Indonesia.
Berhijab adalah sebuah bentuk ketaatan, masalah kita nanti akan mendapankat bonus bonus pahala lainya itu haya kejutan kecil dari Allah Subhanahu Wata’ala.*
******************
Wanita di ciptakan dengan tabiat cinta berhias, berdandan dan indah dalam berpakaian dan lain sebagainya. Tetapi semua itu tidak menyimpang dengan aturan norma susila dan kesopanan terlebih lagi menyimpang norma Agama, karena Islam mengatur semua itu sesuai porsi tertentu dipergunakan pada tempatnya serta pada situasi tertentu
Kenyataan banyak kita jumpai di kehidupan masyarakat adalah lebih banyak wanita yang menghamburkan uang demi kepentingan dirinya terutama pakaianya, perhiasanya, alat-alat kecantikan, rambut dan hiasan-hiasan remeh da berlebihan yang seharusnya tidak perlu. Padahal semuanya tidak akan menambah kecantikannya yang ada adalah seperti badut jalanan jika tetap dilakukan tentu sangat bertentangan dengan aturan Islam itu sendiri.
Memang di jaman yang serba moderen dengan kemajuan teknologi yang melesat hebat banyak mempengarui gaya hidup manusia. Ditandai dengan kehidupan remaja yang bebas, para wanita bangga mempertontonkan bentuk tubuh, dengan pakaian super ketat dan minim nyaris telanjang. Kita bisa melihat di berbagai pertunjukan baik di televisi maupun pentas seni mereka meliuk-liuk mengundang birahi. Gaya para penyanyi, saat tampil, penampilan mereka sangat vulgar dan tidak menghormati etika kesopanan. Sebagian besar dari penyanyi wanita, menyuguhkan hiburan murahan dengan gaya yang seronok, vulgar, sensual dan tentunya membuka aurat. Pamer tubuh bahkan menujukan bagian yang seharusnya di jaga dengan baik malah di gerak-geraka persis seperti gaya binatang dan ini sulit bisa dihentikan, karena setan selalu menggoda. ''Yang bisa dilakukan hanyalah memberikan tekanan moral setiap saat. Sehingga, hal-hal yang mengoyah iman itu bisa dikurangi “
Sangat disayangkan, fungsi pakaian sudah banyak berubah. Pakaian sudah tidak lagi memenuhi fungsi sebagai kulit kedua tubuh manusia. Ia kini lebih berperan sebagai penghias dan aksesoris tubuh manusia. Bahkan pakaian dianggap tidak perlu lagi dan tidak jarang, banyak wanita yang bangga berperilaku menyerupai kera atau sapi, tidak berpakaian alias telanjang (misal: di film, website, atau tabloid). Mereka menganggap bahwa pakaian ketat nan seksi identik dengan modern. Tentu pemikiran tersebut salah besar.
Dan masih banyak lagi kita jumpai para remaja baik wanita maupun pria yang hobby mempertontonkan bagian tubuhnya yan nyaris tanpa busana. Kalau kita yang suka buka internet banyak kita jumpai website maupun jejaring sosial yang menyuguhkan tubuh-tubuh tersebut kepada orang lain. Allah SWT telah memperingatkan kita :
“Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: ’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumur (Ind: jilbab)nya ke dadanya…’” (Annur:31)
“Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mrip ekor sapi untk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Hadis ini menjelaskan tentang ancaman bagi wanita-wanita yang membuka dan memamerkan auratnya. Yaitu siksaan api neraka. Ini menunjukkan bahwa pamer aurat dan “buka-bukaan” adalah dosa besar. Sebab perbuatan-perbuatan yang dilaknat oleh ALLOH SWT atau Rasul-Nya dan yang diancam dengan sangsi duniawi (qishas, rajam, potong tangan dll) atau azab neraka adalah dosa besar.
Jika para wanita (yang suka pamer tubuh) itu sedikit merenung dan berpikir ilmiah, tentu mereka seharusnya segera meninggalkan kebiasaan tersebut (mengumbar Aurat). Namun jika mereka tetap berkeyakinan bahwa mengumbar auroat adalah modis, trend, dan modern, maka otak mereka telah terkena penyakit akut yang bernama kebodohan. Tentu akal yang sehat hanya akan melakukan hal-hal yang bermanfaat dan meninggalkan yang berbahaya bagi dirinya.
Aurat berasal dari bahasa arab, "Aurah" yang berarti keaiban. Maka aurat dapat diartikan sebagai bagian tubuh seseorang yang wajib di tutupi dari pandangan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“ Seorang pria tidak boleh melihat aurat pria lain, dan begitu pula wanita tidak boleh melihat aurat wanita lain. Dan tidak boleh seorang pria bercampur dengan pria lain dalam satu pakaian"(HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmidhi)
Aurat pada dasarnya sesuatu yang malu bila dilihat. Menurut pandangan Islam aurat adalah sesuatu yang haram ditampakkan. Aurat bisa memancing nafsu birahi. Aurat sering digunakan setan sebagai alat untuk memalingkan bani Adam dari kebenaran. Karena dahsyatnya daya tarik aurat, tak jarang seseorang mendewakannya dan tak jarang seseorang hancur kariernya karena aurat. Bila aurat bebas terbuka dan berjalan ke mana-mana, maka tungguhlah munculnya malapetaka hidup. Perempuan itu aurat, seluruh tubuh perempuan mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki mempunyai daya tarik, gerak-gerik perempun sering menjadi santapan nafsu hewani karena saking menariknya. Bila perempuan sedikit saja menampakkan auratnya, maka hati-hatilah setan berada di sekililingnya. Besarnya daya tarik perempuan tak jarang laki-laki tergoda yang pada akhirnya akan menimbulakan bencana pada diri perempuan tersebut.
Sebagai wanita muslim, hendaklah benar-benar merasa berkewajiban untuk menjaga
dirinya agar tetap terhormat dan mempunyai rasa perlu memelihara tubuhnya dalam arti tidak membiasakan bagian tubuhnya yang terhormat itu terbuka bagi orang lain. Untuk itu diperlukan tutup yang namanya pakaian yang sesuai dengan selera kewanitaan dan bukan pakaian yang menutup tapi makin menampakkan sesuatu yang sebaiknya tidak nampak.
“Wanita-wanita yang berpakaian telanjang yang beraksi, kepalanya seperti punuk unta yang bergoyang, mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan bau (surga)" (HR Muslim dari Abu Hurairah).
Kepada semua wanita muslimah yang suka memamerkan auratnya, bergaul bebas dengan para lelaki, dan berpacaran, hendaknya mereka mengetahui bahwa perbuatan mereka itu merupakan jalan-jalan menuju zina. Di dalam sebuah hadits, Rasulullah shallattahu alaihi wasallam bersabda ;
"Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium." (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Wanita muslimah dilarang ber-tabarruj (bersolek) ala jahiliyyah. Di dalamnya termasuk pula larangan untuk mengenakan pakaian yang mencolok atau menarik perhatian dengan tujuan memamerkan diri. Rasulullah Saw bersabda
"Barangsiapa berpakaian untuk berbangga-bangga (atau memamerkan diri), maka di Hari Akhir Allah akan memakaikan kepadanya pakaian kehinaan, kemudian membakarnya bersama-sama". Riwayat yang lain: "Siapa yang memakai pakaian mencolok, maka Allah akan memalingkan pandanganNya dari orang tersebut hingga ia menanggalkannya".
Setiap wanita diwajibkan menutup seluruh tubuhnya (kecuali muka dan telapak tangan) dari pandangan laki-laki bukan muhrim. Mereka tidak dilarang menampakkan zinat (perhiasan) nya kepada beberapa golongan laki-laki dan wanita, sebagai tersebut dalam QS 24:31.
Maka kita sebagai manusia yang terlahir punya kelebihan di banding dengan mahkluk ciptahan Tuhan yang lainnya sudah sepantasnya memperlihatkan prilaku yang lebih unggul. Setiap manusia di dunia ini sudah mempunyai norma atau aturan dimanapun mereka berada, kalau aturan tersebut ditaati insaAllah tidak ada prilaku manusia yang menyerupai binatang. Dan bersyukurlah manusia yang bisa memegang teguh aturan tersebut, apalagi ditambah dengan mentaati aturan Allah SWT sebagai penguasa jagad dan Nabi Muhamad SAW sebagai Rosul yang di utus untuk menyempunakan hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar