"Panaskan Mobil, Memangnya Sayur Asem?"
Masih banyak konsumen pengguna mobil yang belum mengenal karakteristik kendaraan yang dimiliki. Budaya turun-termurun dari ayah atau orang yang lebih tua dalam merawat kendaraan masih kerap dilakukan pada zaman yang berbeda, padahal sudah tidak relevan lagi.
Warsino, Sevice Head Tunas Toyota Dewi Sartika, mengatakan, tampaknya memanaskan mobil seakan sudah menjadi ritual yang harus dilakukan tiap pemilik kendaraan, bahkan untuk kendaraan-kendaraan model baru.
"Memangnya mobil ini sayur asem harus dipanaskan terlebih dahulu?" kelakar Warsino, mengutip perkataan seniornya, Usman Edhie, kepadaOtomania, Senin (13/7/2015).
Warsino menambahkan, kendaraan roda empat yang sudah menggunakan teknologi electric fuel injection(EFI) seharusnya sudah tidak perlu dipanaskan saat ingin digunakan sehari-hari. Pasalnya, teknologi ini berbeda dengan mobil dengan mesin berkarburator, yang menggunakan choke dan platina.
"Semua sudah diatur dengan sistem elektrik yang disetel sedemikian rupa lewat program komputerisasi. Jadi, saat kunci mobil diputar ke posisi on, lampu-lampu pada spidometer menyala, mobil bisa langsung diajak berkendara," ujar Warsino.
Warsino sendiri sudah meninggalkan ritual memanaskan mobil yang digunakannya sehari-hari, dan hal ini sudah berlangsung sekitar dua tahun.
"Saya tidak pernah memanaskan kendaraan ketika akan berangkat bekerja. Saya masuk kendaraan saat mesin mati, saya nyalakan, kemudian saya langsung saja jalan. Sampai saat ini tidak pernah ada kendala apa-apa," ucap Warsino.
Warsino mengatakan, bahkan jika dipanaskan terlebih dahulu, bahan bakar akan terbuang sia-sia. Lebih dari itu, asap yang dihasilkan akan mengganggu kondisi udara bersih di sekitar rumah atau lingkungan, dan justru merugikan diri sendiri dan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar