Sabtu, 31 Oktober 2015

TINDAKAN KEPOLISIAN DALAM PENANGANAN KERUSUHAN MASSA DAN PENJARAHAN

TINDAKAN KEPOLISIAN DALAM PENANGANAN KERUSUHAN MASSA DAN PENJARAHAN



I. PENDAHULUAN
Perubahan – perubahan yang terjadi begitu cepat dalam era reformasi di Indonesia, diikuti oleh terjadinya berbagai krisis sosial yang menimbulkan gejolak – gejolak di tengah masyarakat. Gejolak masyarakat tersebut seringkali berkembang menjadi tindakan kolektif berupa kerusuhan massa dan penjarahan – penjarahan. Hal tersebut menjadi semacam konsekwensi atas perubahan – perubahan yang terjadi. Dalam era sebelumnya kerusuhan massa dan penjarahan sangat jarang terjadi, bahkan dapat dikatakan hampir tidak pernah terjadi, karena situasi nasional khususnya situasi politik tidak memberikan kesempatan untuk terjadinya kerusuhan massa dan penjarahan.
Kerusuhan massa dan penjarahan yang terjadi, bila dibiarkan atau tidak ditangani dengan tepat, dapat berkembang menjadi kerusuhan dan penjarahan nasional yang sangat mengerikan dan menimbulkan kekacauan, ketidak amananan dan ketidak tertiban, yang pada akhirnya akan menyebabkan gangguan terhadap stabilitas negara, program – program pembangunan tidak berjalan sehingga tujuan reformasi nasional tidak akan pernah tercapai bahkan situasi negara akan menjadi semakin buruk.
Dalam rangka mengamankan tercapainya cita – cita reformasi, kerusuhan massa dan penjarahan yang terjadi harus dapat ditangani secara tepat. Dalam penanganan kerusuhan massa dan penjarahan tersebut, Polri memegang peranan yang sangat penting, sesuai tugas pokok dan kewenangan yang diembannya sebagaimana diatur dalam UU No. 2/2002, tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Dalam tulisan ini sindikat kami mencoba membahas mengenai hal – hal yang berkaitan dengan penangan atau tindakan Kepolisian terhadap kerusuhan massa dan penjarahan.

II. PEMBAHASAN
1. Faktor – Faktor Penyebab Kerusuhan Massa dan Penjarahan
Kerusuhan massa dan penjarahan merupakan permasalahan sosial yang kompleks, yang dapat terjadi karena berbagai macam faktor. Secara umum faktor – faktor penyebab tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor Eksternal dan faktor Internal.
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor faktor yang datang dari luar individu para pelaku kerusuhan massa dan penjarahan. Adapun faktor faktor tersebut diantaranya :
1) Situasi Politik
Perubahan situasi politik nasional khususnya dalam reformasi yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat mengeluarkan pendapat dan ekspresi dengan sebebas – bebasnya yang akhinya cenderung diluar batas – batas kewajaran, hal ini di sebabkan karena perubuhan yang ekstrim dari situasi politik di era sebelumya yang penuh kekangan ke era politik yang bebas.
2) Situasi Ekonomi
Akibat dari perubahan situasi politik yang sangat mempengaruhi kehidupan ekonomi nasional sehingga menimbulkan krisis ekonomi dan menjadikan rakyat sebagai korban. Dalam situasi ekonomi yang terdesak dan situasi kebebasan politik, rakyat cenderung memilih jalan pintas yang sering kali menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya sekalipun dengan cara memanfaatkan kerusuhan massa dan penjarahan.
3) Situasi Sosial
Akibat terjadinya perubahan – perubahan yang begitu cepat menimbulkan kekacauan, ketidak tertiban, dan ketidak teraturan didalam masyarakat serta tidak berfungsinya hukum dan aparat penegak hukumnya secara maksimal, yang akhirnya menyebabkan masyarakat cenderung bertindak seenaknya misalnya denngan melakukan kerusuhan massa dan penjarahan.
b. Faktor Internal
Faktor Internal merupakan faktor faktor yang datang dari dalam individu para pelaku kerusuhan massa dan penjarahan. Adapun faktor faktor tersebut diantaranya :
1) Sikap mental.
Sikap mental berupa ketidak siapan dari masyarakat dalam menerima perubahan situasi menyebabkan masyarakat cenderung berbuat seenaknya sebagai luapan atas kebebasan yang diperoleh sehingga mengabaikan nilai – nilai mental, idiologi dan norma yang ada dalam dirinya. Nilai – nilai tersebut ditinggalkan karena sikap metal yang kurang baik.
2) Pengendalian diri dan emosi.
Akibat euforia kebebasan yang berlebihan, masyarakat menjadi cenderung tidak dapat mengendalikan diri dan mengontrol emosinya dengan meluapkannya dengan cara melakukan tindakan tindakan kerusuhan massa dan penjarahan.

2. Tahap – Tahap Terjadinya Kerusuhan Massa dan Penjarahan
Tahap tahap terjadinya kerusuhan massa dan penjarahan :
a. Tahap keresahan sosial :
Tahap ini merupakan tahap awal munculnya ketegangan sosial yang dapat dikenali dengan gejala – gejala sebagai berikut :
1) Beredar isu, desas – desus, pamflet atau selebaran gelap akibat belum adanya kepastian tentang penyelesaian masalah sosial yang dimunculkan.
2) Warga masyarakat mulai terpancing memberikan pandangan dan tanggapannya masing – masing.
3) Mulai ada upaya untuk menggalang opini dan dukungan massa untuk merencanakan aksi kerusuhan massa.
Pada tahap ini, situasi yang timbul belum menampakkkan gejala secara fisik yang berpengaruh terhadap stabilitas Kamtibmas, baru bersifat psikis dan emosional.

b. Tahap unjuk rasa :
Merupakan tahap awal munculnya aktivitas massa secara terbuka yang ditandai dengan gejala – gejala sebagai berikut :
1) Upaya penyelesaian masalah yang telah ditempuh tidak berhasil memecahkan permasalahan secara tuntas.
2) Mulai dilakukan aksi unjuk rasa yang dicetuskan melalui pernyataan rasa tidak puas oleh sekelompok orang secara terbuka di muka umum baik secara lisan maupun tulisan.
3) Tidak adanya kepastian atau ketegasan sikap dari pihak penentu pengambil keputusan untuk mengakhiri persoalan yang timbul.

c. Tahap kerusuhan Massa :
Tahap ini merupakan tahap dari aksi massa sebagai hasil penggalangan dan pematangan situasi pada fase sebelumnya, di mana masalah sosial tidak dapat diselesaikan secara tuntas atau kurang puasnya massa, dengan gejala sebagai berikut :
1) Telah terbentuk pengerahan massa secara luas yang mulai sulit dikendalikan dan massa cenderung bertindak lebih agresif serta emosional.
2) Tuntutan dan sikap massa dinyatakan dengan lebih tegas dan keras, diikuti dengan tindakan kekerasan seperti : pemukulan, pengrusakan, penjarahan, pembakaran dan sebagainya.
Pada Tahap ini Kamtibmas mulai terganggu oleh aksi – aksi massa yang mulai meningkat frekuensinya, emosi ataupun agresifitasnya. Arus lalu lintas mulai terganggu serta terjadi gangguan Ketertiban dan Keamanan lingkungan yang menjadi sasaran protes massa.

d. Tahap Pemulihan :
Adalah tahap purna kerusuhan di mana kekacauan yang ditimbulkan massa sudah mulai mereda. Konsentrasi massa telah bubar serta petugas sudah berhasil mengambil alih kendali situasi di tempat kejadian, dengan ditandai :
1) Pimpinan massa sudah tidak dapat berperan.
2) Massa pengikut telah bubar.
3) Yang masih tersisa adalah massa penonton yang pasif dan tidak melakukan aksi apapun.
Situasi yang timbul pada fase ini dapat disebut sebagai fase pemulihan ketertiban masyarakat di mana petugas berupaya mengatur dan mendorong kegiatann masyarakat agar kembali berjalan normal.

3. Tindakan Kepolisian dalam Penanganan kerusuhan Massa dan Penjarahan
a. Tantangan tugas kepolisian yang sarat dengan muatan hukum yang langsung atau tidak langsung rentan dengan kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM, maka perlu dilakukan tindakan yang terencana dan terukur dalam bentuk operasi kepolisian yang unsur – unsurnya adalah :
1) Sasaran
Penanggulangan kerusuhan / penjarahan.
2) Personil yang dilibatkan
Personil Polri sesuai dengan tingkatan ancaman yang dihadapi.
3) Organisasi tugas
Sesuai dengan CB Fungsi Utama dan Fungsi Pendukung dibawah Kodal Kapolres.
4) Tempat penanggulangan
Sesuai dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP ).
5) Waktu penanggulangan
Pada kesempatan pertama sebelum meluas dan meningkat ekskalasinya.
6) Biaya / dana
Menggunakan anggaran yang tersedia.

b. Tindakan yang diambil disesuaikan dengan tahap – tahap dari aksi kerusuhan / penjarahan yang terjadi, dimulai dari adanya tahap keresahan sosial, tahap unjuk rasa, tahap kerusuhan massa sampai dengan tahap pemulihan.
1) Tahap keresahan sosial :
a) Mengikuti perkembangan kegiatan massa secara terus – menerus.
b) Mengamati gejala kecenderungannya.
c) Mengidentifikasi para pelaku tindakm pidana kriminal dan tokoh – tokoh penggerak massa.
d) Mengadakan koordinasi dengan unit – unit pendukung untuk selalu mendapatkan informasi tentang perkembangan situasi yang ada.
2) Tahap unjuk rasa :
a) Menghimbau massa agar aspirasinya disampaikan melalui perwakilan.
b) Memberi kesempatan dialog bersama dengan perwakilan massa.
c) Menyarankan kelompok massa untuk bubar dan menyalurkan aspirasinya melalui prosedur dan ketentuan yang berlaku.
d) Melakukan penjagaan jangan sampai massa menjadi beringas / brutal.
e) Mengatasi gerak massa agar tidak mendekat ke obyek vital.
f) Mencegah peluang timbulnya kerusuhan.
3) Tahap kerusuhan Massa :
a) Tindakan represif (penangkapan) dilakukan apabila tindakan preventif tidak berhasil membubarkan massa.
b) Ton Dalmas dikerahkan membentuk formasi sesuai denganh ancaman massa.
c) Unit khusus menyusup ke dalam massa untuk mengidentifisir penggerak / pimpinan massa, dengan melakukan upaya paksa sesuai prosedur.
d) Mengisolasi massa agar tidak bergabung dengan massa penonton.
e) Mendorong dan menggiring massa ke tempat yang jauh dari sasaran / obyek unjuk rasa dan kerusuhan massa.
f) Memecah massa agar tidak terkonsentrasi pada satu tempat dengan maksud agar mudah untuk dibubarkan.
Tindakan dalam tahap ini dapat diperinci lagi sebagai berikut :
(1) Tahap isolasi :
(a) Bertujuan untuk menghambat penyebaran kerusuhan massa / huru hara, membatasi ruang gerak pelaku tindak kriminal di TKP.
(b) Cara bertindak :
i) Menempatkan pasukan untuk mengisolasi massa perusuh agar tidak keluar dari lokasi dan tidak memperoleh bantuan / tambahan massa dari luar lokasi.
ii) Memilih dan menentukan daerah pembubaran dan rute penggiringan dengan memperhitungkan resiko kerugian sekecil mungkin.
iii) Menyiapkan kekuatan pasukan sendiri dan unsur bantuan satuan samping / atas untuk melaksanakan tahap penggiringan dan pembubaran.
iv) Mengorganisir kekuatan pasukan yang tersedia untuk melaksanakan tahap penindakan selanjutnya.

(2) Tahap penggiringan.
(a) Bertujuan untuk mendesak massa menuju daerah pembubaran.
(b) Cara bertindak :
i) Memberikan seruan sebagai peringatan terakhir agar massa mau menghentikan aksinya.
ii) Setelah pasukan pengamanan / penutup rute siap, pasukan pendesak mulai memecah konsentrasi massa dengan menembakkan gas air mata atau semprotan air untuk mulai gerakan mendesak massa.
iii) Menggiring dan terus mendesak massa agar bergerak dan mengikuti rute yang telah disiapkan.
iv) Melakukan penangkapan terhadap tokoh pimpinan massa dan mengumpulkan barang – barang yang dapat dipergunakan sebagai barang bukti.
(3) Tahap Penindakan.
(a) Bertujuan untuk membubarkan massa dan menghentikan kerusuhan / huru hara.
(b) Cara bertindak :
i) Melanjutkan penangkapan tokoh – tokoh pimpinan massa.
ii) Menceraiberaikan massa dengan menembakkan lagi gas air mata atau semburan air.
iii) Mengumpulkan barang / alat bukti.
iv) Memberikan pertolongan pertama bila terdapat korban.
v) Mengevakuasi korban.

4) Tahap Pemulihan :
a) Patroli selektif dan intensif pada sasaran tertentu yang menjadi pusat berkumpulnya massa.
b) Penjagaan tempat / obyek yang menjadi tempat sasaran aksi massa.
c) Bimbingan dan penyuluhan kepada warga masyarakat agar tetap bertindak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
d) Deteksi dan pengembangan informasi hasil pemeriksaan tersangka untuk mencegah timbulnya kembali aksi massa.

III. PENUTUP
Demikianlah pembahasan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan penangan atau tindakan Kepolisian terhadap kerusuhan massa dan penjarahan, semoga dapat menjadi bahan masukan dan wawasan dalam upaya penanganan kerusuhan massa dan penjarahan terutama dalam rangka pelaksanaan tugas Polri khususnya dalam mengawal tercapainya cita – cita reformasi.

Daftar Pustaka

1. Paradoksal Konflik dan Otonomi Daerah, Prof. Dr. Tubagus Ronny Nitibaskara, M2 Print 2002, Jakarta.
2. Ketika Kejahatan Berdaulat, Prof. Dr. Tubagus Ronny Nitibaskara, M2 Print 2001, Jakarta.
3. Buletin Staf Ahli Kapolri, Edisi XI tahun 2001, Jakarta.
4. Majalah Bhayangkara, Pengembangan Ilmu dan Tekhnologi Kepolisian, PPITK PTIK, Edisi 054 tahun 2002, Jakarta.
5. Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 1258 / XI / 2000 tanggal 30 Nopember 2000 tentang Naskah Sementara Buku Petunjuk Induk Operasional Polri.
6. Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 1529 / XI / 2000 tanggal 30 Nopember 2000 tentang Naskah Sementara Buku Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Rutin Polri.
7. Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 1530 / XI / 2000 tanggal 30 Nopember 2000 tentang Naskah Sementara Buku Petunjuk Pelaksanaan Operasi Polri.
8. Juklap Kapolri No. Pol. : Juklap / 19 / X / 1997 tanggal 7 Oktober 1997 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebrutalan masyarakat.
9. Juklap Kapolri No. Pol. : Juklap / 07 / V / 1996 tanggal 23 Mei 1996 tentang Peleton Dalmas.

Sikap dan motivasi sukses belajar dari sisir

Sikap dan motivasi sukses belajar dari sisir

Berikut sebuah ilustrasi kisah motivasi untuk mencoba memberikan inspirasi guna membangunkan semangat dan kreativitas dalam meraih kesuksesan dalam semua aspek kepentingan, dan tentu lebih relevan pada aspek bisnis.

Pertanyaan : Jika perusahaan dimana anda bekerja, adalah sebuah perusahaan pembuat SISIR, memberi tugas untuk menjual sisir pada para biksu di wihara (yang semua kepalanya gundul).

Bisakah anda melakukannya? Apa jawaban anda ?

a).Tidak mungkin, itu mustahil

b).Gila

c).Aku akan sekali mencoba untuk melaksanakan instruksi bos saya

d).Baiklah, saya akan coba

e).Ya, saya pikir bisa menjualnya (5 buah, 10 buah, 50 buah atau lebih, sebutkanlah jumlahnya)

Pilih satu jawaban dan baca tulisan di bawah untuk melihat apakah pilihan anda menunjukkan anda orang yang berjiwa sukses atau tidak ?

Cerita : MENJUAL SISIR PADA BIKSU

Ada sebuah perusahaan “pembuat sisir” yang ingin mengembangkan bisnisnya, sehingga management ingin merekrut seorang sales manager yang baru.

Perusahaan itu memasang IKLAN pada surat kabar. Tiap hari banyak orang yang datang mengikuti wawancara yang diadakan … jika ditotal jumlahnya hampir seratus orang hanya dalam beberapa hari.

Kini, perusahaan itu menghadapi masalah untuk menemukan calon yang tepat di posisi tersebut. Sehingga si pewawancara membuat sebuah tugas yang sangat sulit untuk setiap orang yang akan mengikuti wawancara terakhir.

Tugasnya adalah : Menjual sisir pada para biksu di wihara. Hanya ada 3 calon yang bertahan untuk mencoba tantangan di wawancara terakhir ini. (Mr. A, Mr. B, Mr. C)

Pimpinan pewawancara memberi tugas :

“Sekarang saya ingin anda bertiga menjual sisir dari kayu ini kepada para biksu di wihara. Anda semua hanya diberi waktu 10 hari dan harus kembali untuk memberikan laporan setelah itu.”

Setelah 10 hari, mereka memberikan laporan.

Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. A :

“Berapa banyak yang sudah anda jual?”

Mr. A menjawab: “Hanya SATU.”

Si pewawancara bertanya lagi : “Bagaimana caranya anda menjual?”

Mr. A menjawab: ” Para biksu di wihara itu marah-marah saat saya menunjukkan sisir pada mereka. Tapi saat saya berjalan menuruni bukit, saya berjumpa dengan seorang biksu muda – dan dia membeli sisir itu untuk menggaruk kepalanya yang gatal.”

Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. B :

“Berapa banyak yang sudah anda jual?”

Mr. B menjawab : “SEPULUH buah.”

“Saya pergi ke sebuah wihara dan memperhatikan banyak peziarah yang rambutnya acak-acakan karena angin kencang yang bertiup di luar wihara. Biksu di dalam wihara itu mendengar saran saya dan membeli 10 sisir untuk para peziarah agar mereka menunjukkan rasa hormat pada sang Buddha dgn merapikan rambut mereka.”

Kemudian, Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. C :

“Bagaimana dengan anda?”

Mr. C menjawab: “SERIBU buah!”

Si pewawancara dan dua orang pelamar yang lain terheran-heran.

Si pewawancara bertanya : “Bagaimana anda bisa melakukan hal itu?”

Mr. C menjawab:

“Saya pergi ke sebuah wihara terkenal. Setelah melakukan pengamatan beberapa hari, saya menemukan bahwa banyak turis yang datang berkunjung ke sana . Kemudian saya berkata pada biksu pimpinan wihara, ‘Sifu, saya melihat banyak peziarah yang datang ke sini. Jika sifu bisa memberi mereka sebuah cindera mata, maka itu akan lebih menggembirakan hati mereka.’ Saya bilang padanya bahwa saya punya banyak sisir dan memintanya untuk membubuhkan tanda tangan pada setiap sisir sebagai sebuah hadiah bagi para peziarah di wihara itu. Biksu pimpinan wihara itu sangat senang dan langsung memesan 1,000 buah sisir!”

MORAL DARI CERITA

Universitas Harvard telah melakukan riset, dengan hasil :

1. 85% kesuskesan itu adalah karena SIKAP dan 15% adalah karena kemampuan.

2. SIKAP itu lebih penting dari kepandaian, keahlian khusus dan keberuntungan.

Dengan kata lain, pengetahuan profesional hanya menyumbang 15% dari sebuah kesuksesan seseorang dan 85% adalah pemberdayaan diri, hubungan sosial dan adaptasi. Kesuksesan dan kegagalan bergantung pada bagaimana sikap kita menghadapi masalah.

Dalai Lama biasa berkata :

“Jika anda hanya punya sebuah pelayaran yang lancar dalam hidup, maka anda akan lemah. Lingkungan yang keras membantu untuk membentuk pribadi anda, sehingga anda memiliki nyali untuk menyelesaikan semua masalah.”

“Anda mungkin bertanya mengapa kita selalu berpegang teguh pada harapan. Ini karena harapan adalah : hal yang membuat kita bisa terus melangkah dengan mantap, berdiri teguh – dimana pengharapan hanyalah sebuah awal. Sedangkan segala sesuatu yang tidak diharapkan …. adalah hal yang akan mengubah hidup kita.”

Kamis, 29 Oktober 2015

Shalat adalah KEBUTUHAN

“Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan munkar. Dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45)

SEMUA ulama sepakat bahwa shalat adalah yang pertama kali ditanyakan di akhirat kelak, karena shalat adalah ibadah yang paling utama. Jika baik shalatnya maka baik seluruh amalnya, namun jika buruk shalatnya maka buruk pula seluruh amalnya.

Namun, yang terjadi saat ini adalah urusan shalat banyak disepelekan orang-orang Islam sendiri. Mereka berdalih, “Islam itu bukan hanya shalat, yang penting Islam itu di hati. Kalau di hati seseorang masih ada Islam, tidak mengapa ia meninggalkan shalat.” Padahal yang benar Islam itu di hati, di lisan, dan dalam amalan juga. Tampak syiar-syiar Islam pada diri seorang Muslim dalam tiga hal tersebut.

Orang-orang yang mengatakan keislaman dan keimanan itu di hati, lalu meninggalkan shalat, hakikatnya tidak ada keimanan dan keislaman sedikit pun di hati mereka. Karena kalau benar di hati mereka terdapat keislaman dan keimanan, mereka tidak akan mungkin meninggalkan shalat. Jangankan sebagai kebutuhan, sebagai kewajiban pun orang-orang seperti ini masih meninggalkan shalat.

Dengan menjadikan shalat sebagai kebutuhan, maka kita tidak akan merasa terbebani dan merasa berat saat akan melaksanakan shalat dan ibadah wajib lainnya.

Bahkan para ulama sepakat, barangsiapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja, maka dia keluar dari Islam. Orang yang meninggalkannya itu harus dipinta untuk bertaubat, kemudian menjaga shalatnya. Jika dia menolak untuk bertaubat dan tetap dalam keadaannya setelah dimintai untuk taubat, maka menurut para ulama, ia dihukum mati dengan status keluar dari agama Islam. Adapun orang-orang yang meninggalkannya karena malas, namun masih meyakini bahwa shalat itu wajib, maka ia dibimbing dan diberikan sanksi sampai ia tidak lagi meninggalkan shalat.

Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang selalu menjaga shalatnya. Wallahu alam. 

Rabu, 28 Oktober 2015

Dinding Facebook dan Dinding Ratapan Yahudi

Dinding Facebook dan Dinding Ratapan Yahudi

1. Tembok Ratapan (The Wailing Wall)


Dinding Ratapan (The Wailing Wall)-nya Kaum Yahudi

Ibu Kota Israel yang luasnya sekitar 700 kilometer ini adalah kota yang berdiri di sekitar pegunungan yang indah. Penuh dengan situs-situs suci bagi umat berbagai agama, sehingga menjadi magnet bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Tembok Barat alias Tembok Ratapan, misalnya. Dinding bait suci di Jerusalem yang dibangun oleh Raja Salomon atau Sulaiman dan Bait Suci itu hancur ketika Israel diserbu tentara Romawi pada 70 Masehi.

Bangsa Yahudi percaya tembok ini tidak ikut hancur karena di tempat ini berdiam Shekhinah. Dengan demikian, berdoa di tembok ini sama artinya berdoa kepada Tuhan. Biasanya, peziarah dari berbagai penjuru dunia juga menyelipkan kertas doa di sela-sela batu tembok ratapan. Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut “Tembok Ratapan” karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.

Panjang tembok ini sebenarnya sekitar 485 meter. Namun kini yang tersisa hanya 60 meter.

Tembok tersebut berbatasan langsung dengan Masjid Al-Aqsa dan Masjid Omar. Bagi kaum muslim, dinding ini merupakan dasar dari Masjid Suci Al-Aqsa. Tembok ini dibagi dua dengan sebuah pagar pemisah atau mechitza untuk memisahkan laki-laki dan perempuan karena Yahudi ortodoks saat berdoa tidak boleh bersama-sama dengan perempuan.
Pada 1948 hingga 1967, Yahudi tidak diperkenankan untuk mendatangi tembok ini lantaran berada di bawah pengawasan pemerintahan Yordania.

2. Apakah Hubungan Tembok Ratapan dengan Wall Facebook?

Kenapa di Facebook mempunyai Wall (Dinding/Tembok)? Karena pemiliknya

-Mark Zuckerberg- adalah orang Yahudi – walau kabar terakhir dia mengproklamirkan diri sebagai atheis-, (mungkin) terinspirasi dari salah satu tempat suci Yahudi di Yerusalem yang bernama Tembok Ratapan. Dimana kaum Yahudi melakukan ritual ibadah dengan berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan.

Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu. Itulah (mungkin) inspirasi Facebook Wall, untuk curhat, dan sebagainya.

3. Tembok Ratapan (Wailing Wall) = Wall Facebook?

Tembok ratapan itu kini masih berdiri, dan masih banyak orang datang ke sana

Misi Yahudi Menguasai Dunia?

untuk berdoa dan meratap, sekaligus menuliskan harapan-harapannya lalu menyelipkannya ke dinding- dinding tembok itu. Nah, kini ada sebuah tembok baru yang dibuat di luar tembok ratapan itu. Jika yang datang ke tembok ratapan sebagian besar adalah orang-orang yahudi, maka di tembok baru itu, yang datang meratap bukan saja orang-orang yahudi, tetapi juga orang-orang Muslim dan orang-orang umum.

Mereka dengan leluasa meratap, mengeluarkan keluh kesahnya, menuliskan harapan-harapannya, dan menghaturkan doa-doanya. Bahkan, jika Tembok Ratapan di Palestina hanya sedikit pengunjungnya, itu pun tidak setiap hari, maka tembok yang baru ini selalu dipenuhi oleh pengunjung dari segala penjuru dunia tiap harinya. Bahkan ada yang setiap hari tidak pernah meninggalkan tembok baru ini saking khusyuknya ibadah mereka di tempat itu.

Meski begitu, ia tidak pernah sesak, para pengunjungnya bisa dengan leluasa mengunjungi tembok-tembok itu. Bahkan, mereka diberikan kemudahan dengan dibebaskannya mereka membuat privatisasi pada sebagian tembok tertentu. Mereka bisa menuliskan harapannya, menyelipkan keluh kesah dan doa-doa panjangnya di dinding- dinding tembok itu, bahkan kini mereka juga dapat menyelipkan foto-foto diri mereka. Mereka juga dapat berinteraksi dengan pengunjung lain yang juga menjadi peratap di tembok itu. Kadang, mereka saling bertukar komentar atas keluhan, harapan, doa, atau sekadar celoteh kecil yang disisipkan di dinding mereka. Begitu mudah, begitu akrab, dan begitu alami…

Ya.. tahukah kalian? Kini, tembok ratapan itu bernama Facebook!!! Di Facebook, kita mengenal istilah wall/dinding. Di sana kita biasa mencurahkan isi kepala kita, harapan, doa dan sebagainya. Secara konseptual, ini sama dengan konsep tembok ratapannya orang yahudi. Bedanya, tembok ratapan kita itu adalah tembok maya, sementara tembok ratapan orang yahudi itu bersifat nyata.
Ya, di sini kita bisa melihat bagaimana orang yahudi itu mengamalkan ajaran agamanya, bahkan sampai di dunia maya. Bukankah pemilik dan penggagas facebook ini adalah orang yahudi?

4. Siapa Mark Zuckerberg?

Mark Zuckerberg Anak Yahudi

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, seorang Yahudi yang lahir di New York pada 14 Mei 1984. Tahun 1984 adalah tahun dimana George Orwell menulis dalam bukunya, sebagai deklarasi tahun peperangan untuk menguasai dunia. Nama lain dari New York adalah Little Israel (Israel Kecil), karena kota ini menjadi tempat tumbuh subur dan berkembang para Yahudi di AS.

Zuckerberg mengoperasikan Facebook di seluruh dunia di sebuah kamar kecil di Harvard, sebuah institusi pendidikan yang dipegang oleh Yahudi. Dan nama Facebook berakar kata dengan Faceit, sebuah kata yang terkenal sebagai jargon Yahudi dalam menguasai dunia. Jadi, Facebook bukanlah sebuah kebetulan.

Saat ini, jutaan orang hinggap di Facebook. Anda akan dianggap mahluk aneh ketika hidup di kota namun tidak mempunyai account Facebook. Facebook yang memungkinkan pertama kali orang mengakses jaringan maya selama 24 jam karena kemudahan GPRS di telefon genggam. Hingga, dengan mudah, semua orang bisa diketahui keberadaannya.

Dengan mempunyai account Facebook, itu artinya, Anda membiarkan isi hati Anda bicara di depan publik.

5. Sekedar Renungan dan Nasehat

Terus terang hati ini merasa tidak enak melihat banyak status tidak jelas dan kurang bermanfaat muncul dari account teman-teman. Tidak mengapa jika yang ditulis atau disampaikan berupa ilmu, nasehat atau info-info yang bermanfaat. Namun kalau sekedar isi hati, luapan perasaan, kekecewaan, kegaguman atau entah apapun namanya yang kiranya tidak bermanfaat maka kiranya tidak perlu ditulis/ disampaikan lewat fb atau yang lainnya. Selain hal itu sia-sia, hal tersebut juga tidak baik untuk menjaga ‘privasi’ dan muru’ah/kehormatan diri. Hendaknya kita senantiasa menjaga waktu kita, jangan hanya dihabiskan untuk sekedar update status atau membalas/berkomentar pada status- status yang tidak jelas.

Betapa indah apa yang disampaikan Rasulullah,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata : “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : “Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” [Hadis hasan riwayat Tirmidzi (no. 2318) dan lainnya]

6. Waktu yang Sia-Sia Di Depan Facebook

Saudaraku, inilah yang kami ingatkan untuk para pengguna facebook. Ingatlah waktumu! Kebanyakan orang betah berjam-jam di depan facebook, bisa sampai 5 jam bahkan seharian, namun mereka begitu tidak betah di depan Al Qur’an dan majelis ilmu. Sungguh, ini yang kami sayangkan bagi saudara-saudaraku yang begitu gandrung dengan facebook. Oleh karena itu, sadarlah!!
Semoga beberapa nasehat ulama kembali menyadarkanmu tentang waktu dan hidupmu.

Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan:
“Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”
Lanjutan dari perkataan Imam Asy Syafi’i di atas:
“Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lain: Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).” (Al Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah).
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
“Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”
Ingatlah … Kematian Lebih Layak Bagi Orang yang Menyia-nyiakan Waktu.
Ibnul Qayyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu:
“Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)

7. Marilah Memanfaatkan Facebook untuk Dakwah

Inilah pemanfaatan yang paling baik yaitu facebook dimanfaatkan untuk dakwah. Betapa banyak orang yang senang dikirimi pesan nasehat agama yang dibaca di inbox, note atau melalui link mereka. Banyak yang sadar dan kembali kepada jalan kebenaran karena membaca nasehat-nasehat tersebut. Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain apalagi dalam masalah agama yang dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain.” (Al Jaami’ Ash Shogir, no. 11608)
Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Jika Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling berharga orang Arab saat itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lihatlah saudaraku, bagaimana jika tulisan kita dalam note, status, atau link di facebook dibaca oleh 5, 10 bahkan ratusan orang, lalu mereka amalkan, betapa banyak pahala yang kita peroleh. Jadi, facebook jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam ini, sungguh sangat bermanfaat.
Setiap saat para facebooker meng update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Dan fenomena demikian menjadi Tanda Besar buat kita umat Islam, hegemoni ‘kesenangan semu’ dan dibungkus dengan ‘persahabatan
fatamorgana’ ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga .
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan dengan sindiran keras kepada kita, “Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau.” (Bukhari).
Beberapa orang sering dgn mudahnya meng-up date status mereka dgn kata-kata yg tidak jelas, entah apa tujuannya selain untuk numpang beken, cari perhatian dan pengin ada komen- komen dari lainnya.
> Dingin . . .
> B.E.T.E. . . .
> Capek
> Puanass buaget neh !
> Arghhh .. . !!!!
> Gile tuh org !
> Aku masih menanti . . .
> Galau..!!
> etc….

8. Adab-Adab Berfacebook

Berikut ini dilampirkan adab-adab mengenai perilaku ataupun sikap yang harus dilakukan dalam menggunakan jaringan Facebook, yang merupakan media terbesar yang sedang populer di lingkup kehidupan kita.

1) Sopan.
Baik di dunia nyata maupun dunia maya, bila anda ingin berkenalan tentunya harus sopan dan jujur. Ketika berteman dengan teman-teman atau sahabat lainnya, janganlah melupakan peran teman anda sebagai penghubung anda
yang bisa menjelaskan bahwa anda mengetahui profil mereka melalui teman anda. Rosulullah bersabda,
“Kamu semua tidak mungkin dapat bergaul dengan orang lain dengan menggunakan hartamu saja, tetapi hendaklah seseorang dari kamu semua itu bergaul dengan mereka, dengan muka yang berseri-seri dan berakhlak yang baik”
(HR Thabrani, Baihaqi dan lain-lain).
Rosulullah juga bersabda, “Sayapun suka juga bersendagurau, tetapi saya tidak akan mengucapkan melainkan yang hak.” (HR Thabrani dan Khatib).
Hadits tersebut menunjukkan bahwa Rosulullah mengajarkan dalam pertemanan berlaku sopan dan jujur dalam arti sopan dengan bermuka berseri-seri dan berakhlak yang baik, serta bila bersendagurau berlakulah mengucapkan yang hak atau jujur.

2) Janganlah berkomentar yang berkaitan dengan gagalnya hubungan anda.
Bila anda sedang patah hati atau putus cinta atau kesal setengah mati karena sesuatu hal atau kekasih pergi dengan perempuan lain, sebaiknya simpan saja di ruangan pribadi anda. Janganlah mengubarnya di jejaring ini (diungkapkan dalam status). Jika ingin mendapatkan simpati atau menumpahkan unek-unek kekesalan anda, teleponlah teman atau sahabat. Janganlah bertanya pada orang-orang di dunia maya yang diakses oleh orang banyak. Biasanya seseorang yang kesal atau gagal dalam sesuatu hubungan mengucapkan kata-kata yang kotor, kata-kata yang rendah dan bila diucapkan secara langsung dengan suara yang keras dan memaki-maki. Untuk itu, Rosulullah bersabda,
“Jauhilah kamu semua akan kata kotor, karena Allah tidak suka kepada kata kotor atau yang menyebabkan timbulnya kata kotor dari orang lain.” (HR Nasai, Hakim dan Ibnu Hibban).
“Seorang mukmin bukanlah tukang pemberi celaan, tukang melaknati orang, tukang berkata kotor atau berkata rendah” (HR Tirmidzi)
“Sesungguhnya Allah itu tidak suka kepada orang yang kotor katanya, yang menyebabkan timbulnya kata-kata kotor dari orang lain, juga yang suka bersuara keras (berteriak-teriak) di pasar-pasar.” (HR Ibnu Abiddunya dan Thabrani).

3) Jangan curhat dan buka rahasia.
Curhat memang menyenangkan, namun sebaiknya lihat-lihat tempat bila ingin curhat. Cobalah gunakan cara yang konvensional dibanding melakukannya di jejaring pertemanan ini. Khan bisa menggunakan email, telepon atau mengajak teman/sahabat minum kopi bareng-bareng. Jangan menulis hal-hal yang sangat pribadi ini ke status, karena akan merugikan sendiri. Kalau pribadi orang lain bagaimana? Membuka rahasia pribadi saja tidak diperkenankan, apalagi rahasia orang lain. Rosulullah bersabda,
“Apabila seseorang mengadakan suatu percakapan, kemudian ia pergi, maka apa yang dikatakannya itu adalah amanah (yang wajib disimpan baik-baik)” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
“Percakapan itu adalah amanah antara kamu semua” (HR Ibnu Abiddunya).
Jadi menyiar-nyiarkan rahasia itu adalah haram, jika akan menimbulkan suatu bahaya, namun suatu cela besar jika tidak sampai menimbulkan bahaya apa-apa.

4) Jangan menghina, mencaci dan menyebarkan fitnah
Seperti di dunia nyata, di dunia maya pun dituntut untuk menjaga tutur kata yang baik. Bila anda mencaci maki dengan kata yang kasar, bisa-bisa anda dinilai sebagai orang yang enggak asyik, dan tentunya akan menjatuhkan reputasi anda di mata teman-teman. Ada seorang teman marah-marah, karena seorang temannya menagih hutang di status atau komentar, dia merasa tersinggung karena seluruh teman tahu akan hal itu. Perbuatan menghina dan mengejek diharamkan dan dilarang keras oleh ajaran agama Islam. sebagaimana Allah berkalam,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sesuatu kaum menghina kepada kaum yang lain, karena barangkali yang dihinakan itu bahkan lebih baik dari yang menghinakan. Jangan pula golongan wanita menghina kepada golongan wanita yang lain, karena barangkali yang dihinakan itu bahkan lebih baik dari yang menghinakan” (Al-Hujurat ayat 11).
“Janganlah kau ikuti orang yang suka mencela serta berjalan (kesana kemari) menyebarkan fitnah” (Al-Qalam ayat 11).
Untuk itu, Rosulullah bersabda,
“Janganlah kamu semua memaki-maki mereka itu (yakni orang-orang musyrikin yang terbunuh dalam peperangan Badar), karena tidak ada sesuatu apapun yang membekasi orang-orang yang mati itu dengan apa-apa yang kamu semua ucapkan, bahkan hanya menyakiti orang-orang yang masih hidup saja (seperti keluarga mereka dan lain-lain). Ingatlah bahwa kata-kata yang rendah itu adalah suatu kehinaan (bagi yang mengucapkan)” (HR Ibnu Abiddunya dan Nasai).
“Yang amat dicintai dari kamu semua di sisi Allah adalah yang terbaik akhlaknya, yang dermawan lagi gemar menjamu orang, yang dapat menyesuaikan diri lagi dapat diikuti penyesuaian dirinya itu, sedangkan yang amat dibenci dari kamu semua itu di sisi Allah adalah orang-orang yang suka berjalan dengan berbuat adu domba, yang memecah belah antara saudara-saudara, lagi pula yang mencari-cari alasan untuk melepaskan diri dari kesalahan-kesalahan” (HR Ahmad)

5) Kenali perbedaan antara wall (status) dengan message.
Suatu pernyataan yang menyangkut hubungan pribadi anda sebaiknya tidak perlu terlalu diekspos. Ingat kan ini juga dibaca oleh orang banyak, dan kalimat-kalimat nya mungkin lebih cocok jika disampaikan melalui message di
inbox. Allah berkalam,
“Jika ada seorang fasik datang kepadamu dengan membawa suatu berita, maka periksalah dahulu dengan seksama”
(Al-Hujurat ayat 6).

6) Jangan terlalu sering mengeluh.
Ketika anda punya masalah dengan atasan, rekan kerja atau klien anda, hindari mengeluhkan hal tersebut di facebook. Ingat status anda dapat dibaca oleh banyak orang, termasuk atasan dan relasi anda. Coba ingat lagi, mereka sudah menjadi teman anda kan? Jadi jagalah jempol anda agar tidak mengetik sembarangan. Mereka akan berfikir bahwa anda tidak professional. Daripada berkeluh kesah, sebaiknya tuliskan hal-hal yang positif yang
membuat orang lain bersemangat dan bermotivasi. Berkeluh kesahlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana kalam-Nya,
“Katakanlah : Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Az-Zumar ayat 53).
“Bermohonlah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Tuhan itu tidak menyukai orang-orang yang melanggar batas”. (Al-A’raf ayat 55).

7) Jangan sekali-kali membuat profil palsu.
Biasanya hal ini terkati dengan urusan asmara anda yang gagal dan membuat anda dendam. Mungkin terlintas di benak anda untuk membuat akun palsu, nama palsu agar mantan pacar atau suami yang telah menyakiti anda tidak
mengenalnya. Kemudian, anda posting atau membuat status-status hal-hal yang buruk tentangnya. Berkaitan dengan hal tersebut, Rosulullah bersabda:
“Ada tiga perkara, barangsiapa memiliki semua itu dalam dirinya, maka ia adalah seorang munafik, sekalipun ia sholat, berpuasa dan mengira bahwa ia seorang muslim, yaitu jika berkata dusta, jika berjanji menyalahi dan jika dipercaya berkhianat” (HR Bukhari dan Muslim).
“Ada empat perkara, barangsiapa yang memiliki semuanya itu dalam dirinya, maka ia adalah seorang munafik, sedangkan barangsiapa yang memiliki salah satu dari sifat-sifat itu di dalam dirinya, maka ia memiliki salah satu kemunafikan, sehingga ia meninggalkan sifat tersebut. Empat perkara itu adalah jika berbicara dusta, jika berjanji menyalahi, jika menjanjikan sesuatu bercidera dan jika bermusuhan berlaku curang” (HR Bukhari dan Muslim).
“Amat besarlah pengkhianatannya jika engkau mengatakan suatu percakapan kepada saudaramu yang ia dapat mempercayai kata-katamu itu, sedang engkau sendiri berdusta kepadanya dalam kata-katamu tadi” (HR Bukhari).
“Saya berwasiat kepadamu agar tetap bertakwa kepada Allah, benar dalam berkata-kata, menunaikan amanah, menepati janji, menyedekahkan makanan dan merendahkan diri” (HR Abu Na’im).

8) Membalas setiap pesan
Jawablah pesan dari teman anda jika mereka menanyakan sesuatu. Abaikan saja jika ada yang mengirimkan pesan negative dan jangan terpancing serta membuang waktu anda dengan menanggapi orang tersebut. Sama saja di dunia
nyata dengan dunia maya juga dalam bersilaturahmi ke teman atau saudara, walau sekedar bercakap-cakap, Islam sebagai agama yang sempurna mengajarkan adab bertamu yaiu “mengucapkan salam”. Dengan mengucapkan salam berarti anda mendoakan semoga tuan rumah memperoleh keberkahan dan keselamatan, sebagaimana kalam Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat An-Nur ayat 27,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah kalian sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya”.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dikisahkan bahwa Kaldah bin Hnbal disuruh Shafyan bin Umaiyah untuk mengantarkan susu dan makanan kepada Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang berada di atas lembah. Kaldah langsung menemui Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa mengucapkan salam dan minta izin. Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menyuruhnya keluar kembali dan mengucapkan, “Assalamualaikum, apakah aku boleh masuk?”. Inilah ajaran Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seharusnya dilakukan oleh setiap muslim/muslimah.
Selanjutnya “meminta Idzin masuk” (Perhatikan Surat An-Nur ayat 27). Lalu, “bersikap tawadlu dalam majelis tuan
rumah” dimana sudah menjadi hal yang lumrah bahwa siapapun yang menjadi tuan rumah tentu ia tidak ingin melihat tamunya berlaku tidak sopan.

9) Hargai usaha orang lain.
Hargailah usaha orang lain yang membuat tulisan, kutipan, petunjuk, saran ataupun kritik yang membangun. Allah berkalam,
“Kami (Allah) mencatat apa-apa yang telah mereka lakukan dahulu-dahulu dan apa-apa yang merupakan bekas dari amalan-amalannya itu” (Yaa Siin ayat 12).
“Akan diberitahukanlah kepada manusia pada hari kiamat itu apa-apa saja amalan yang dilakukannya dahulu atau belakangan” (Al- Qiyamah ayat 13).
Rosulullah bersabda :
“Tinggalkanlah berbantah-bantahan itu sebab sedikit kebaikannya. Tinggalkanlah berbantah- bantahan itu, sebab sedikit kemanfaatannya. Berbantah-bantahan itu hanya menimbulkan perseteruan saja antara sesama saudara” (HR Thabrani).
“Janganlah engkau berbantah-bantahan dengan saudaramu, jangan pula bersendagurau dengannya (yang melampaui batas) dan jangan sekali-kali engkau mengemukakan janji kepadanya akan suatu perjanjian kemudian engkau tidak menepatinya” (HR Tirmidzi).

Marilah Manfaatkan Facebook untuk
Menyebarkan Kebaikan!!
“Ketika ku mohon pada Allah KEKUATAN,
Allah memberiku kesulitan agar aku kuat
Ketika ku mohon pada Allah KEBIJAKSANAAN,
Allah memberiku masalah agar kupecahkan
Ketika ku mohon pada Allah KESEJAHTERAAN,
Allah memberiku akal untuk berfikir
Ketika ku mohon pada Allah KEBERANIAN,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi”
Waffaqanallahu Jami’an Ilal Khair..

Sabtu, 24 Oktober 2015

Ciri orang yang memiliki Indera Keenam

Sebagian besar manusia tercipta dengan keadaan yang sempurna. Sempurna secara jasmani dan rohani. Ada juga orang-orang pilihan yang diciptakan lebih sempurna, yaitu mereka yang memiliki indera ke-enam.

Namun, tidak semua orang yang memiliki indera ke-enam senang dan terbiasa dengan keadaannya. Ada juga mereka yang tidak siap dan bahkan tidak kuat menghadapi kenyataan bahwa ia punya kelebihan. Kenali ciri-ciri ini, dan perhatikan pada dirimu apakah kamu memiliki indera ke-enam?

Inilah ciri-ciri orang yang memiliki indera ke-enam :

Kamu pernah mengalami mimpi yang kemudian menjadi nyata. Sebenarnya, itu adalah gambaran tentang kehidupan selanjutnya, hanya saja indera ke-enam memperingatkan kita melalui otak dan mimpi. 

Ketika kamu sendiri, tiba-tiba kamu merasakan ada orang lain di dekatmu. Bisa saja memang di sekitarmu ada makhluk lain yang ingin memperlihatkan diri atau hanya ingin menakutimu. Jika kamu memiliki keberanian untuk mengusirnya, merekalah yang akan takut. 

Terkadang, kamu juga merasa diperhatikan oleh orang lain. Tapi, ketika ditengok tak ada siapapun. Berkali-kali kamu rasakan hal itu dan berkali-kali pula tak ada siapapun. Hal ini bisa saja ada saudara yang sudah tiada yang mengamatimu, atau para pengelana waktu yang mengamatimu.

Deja vu adalah kondisi dimana kamu melakukan sesuatu tapi kamu merasa pernah melakukannya. Hal ini disebabkan indera ke-enam mu ingin mengeluarkannya, tetapi tertahan dan ketika hal itu benar terjadi maka perasaan indera ke-enam untuk menyampaikan semakin meluap-luap.

Melihat Aura pada suatu Benda
Ketika kamu melihat sesuatu misal benda atau orang tanpa berkedip, dan kamu menemukan ada cahaya yang menyelimuti benda tersebut, itu adalah aura. Kamu bisa melihat aura suatu benda atau seseorang. Untuk lebih jelasnya, tanyakan pada ahli aura mengenai hal ini.

Cocok tidaknya dengan Orang Lain
Ketika kamu bertemu seseorang, secara otomatis aura tubuhmu dan aura orang tersebut akan menyatu. Ketika terjadi kecocokan, aura kalian akan melebur dan terjadi rasa yang nyaman antara kalian. Tapi tidak menutup kemungkinan juga kalian tidak cocok satu sama lain. Maka aura tubuhmu dan orang tersebut akan saling tolak menolak layaknya medan magnet searah. Sehingga kamu pun merasa tidak nyaman juga. Hal ini sangat menguntungkan bagi kamu untuk mencari teman atau pasangan yang tepat.

Sekelebat Bayangan yang Muncul
Terkadang ketika kita melamun kita melihat sekelebat bayangan yang begitu nyata. Itu bukan ilusi optik, itu memang makhluk lain yang kebetulan numpang lewat. Bahkan ketika kita di kamar, seringkali kita melihat bayangan itu sangat jelas, bisa saja kamar kita memang jalan pintas menuju rumah mereka.

Itulah ciri-ciri orang yang memiliki indera ke-enam. Kamu punya ciri-ciri diatas?

Rabu, 21 Oktober 2015

Jus penghilang Bau Badan dan Mulut

Bau badan ditambah bau mulut, bisa membuat siapapun tidak percaya diri menghadapi aktivitas sehari-hari. Apalagi jika harus bertemu dengan banyak orang, bisa-bisa Anda minder gara-gara dua bau tersebut.

Banyak yang bisa menyebabkan bau badan dan juga bau mulut, seperti makanan. Untuk menutupi secara instan mungkin Anda bisa menggunakan parfum dan juga penyegar mulut, tetapi cara tersebut tidak akan berlangsung lama.


Apalagi jika Anda tidak memiliki uang yang banyak, karena beberapa produk yang sehat mempunyai harga yang mahal. Tetapi untungnya ada cara yang mudah dan juga murah, untuk menghilangkan bau mulut dan juga bau badan.

Caranya adalah dengan membuat minuman alami, yang harus Anda konsumsi di pagi, karena dapat membantu melawan bau yang tidak menyenangkan karena berkeringat dan bau mulut. Mengkonsumsi minuman ini dan tidak lagi perlu khawatir, jika orang-orang yang dekat dengan Anda merasa bau.

Bahan-bahan yang harus Anda siapkan adalah: dua buah apel, satu ruas jahe, lima lembar daun kubis segar, perasan jus dari satu lemon, dan satu ikat peterseli.

Cara mempersiapkannya: Tempatkan bahan dalam blender setelah mencuci mereka. Hancurkan hingga membentuk jus. Tuangkan jus dalam gelas dan meminumnya sebelum sarapan. Konsumsi jus segar ini setiap hari, agar badan Anda tetapi wangi dan mulut tidak berbau lagi.(viva.co.id)

Selasa, 20 Oktober 2015

Pemeliharaan Liver

Hati (liver) merupakan organ yang sangat spesial, bahkan saat hati mengalami kerusakan lebih dari 50 persen, hati masih dapat dipulihkan. Mekanisme pemulihan hati (liver) masih belum sepenuhnya jelas.

Tetapi yang jelas, kemampuannya merupakan kunci untuk menjaga kesehatan kita. Hati merupakan organ metabolik yang paling penting dalam tubuh kita. Oleh karena itu, kita wajib menjaganya agar tetap bisa berfungsi dengan baik.

Cara terbaik untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan hati adalah dengan membersihkannya setiap hari, karena dengan hati yang sehat dapat memberikan kita vitalitas, energi, penampilan, bahkan suasana hati yang baik.


Hati dalam tubuh kita bertindak sebagai pabrik darah dan berpartisipasi dalam pemulihan darah. Hati juga membantu dalam memperkuat stimulasi dalam darah. Fungsi lainnya yang tak kalah penting yaitu membersihkan darah dan menghilangkan racun. Racun yang terdapat dalam hati, biasanya berbentuk batu berwarna hijau.

Obat alami berikut ini bermanfaat untuk membersihkan hati dan kandung empedu dari lemak dan batu. Bagi Anda yang memiliki masalah kesehatan lain, sebelum mengonsumsi obat ini, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Lalu, bagaimana caranya membersihkan hati setiap hari? Setiap pagi, saat perut masih kosong, minum satu sendok makan minyak zaitun yang dicampur dengan satu sendok makan perasan lemon. Setelah itu, baru Anda bisa menikmati sarapan.

Setelah mengonsumsi secara teratur selama satu bulan, Anda akan merasakan perubahannya. Lingkaran hitam di bawah mata akan menghilang, warna kulit Anda akan menjadi segar dan Anda akan terlihat lebih muda. Begitupun dengan pencernaan Anda, usus Anda akan bekerja setiap saat, Anda akan terbebas dari masalah sembelit dan pencernaan. Anda akan merasa lebih sehat, bisa berpikir positif dan lebih energik.

Bahkan, jika Anda membersihkan hati Anda secara teratur, kantong empedu Anda akan kembali segar, dan yang lebih mengejutkan lagi, racun (batu) dalam hati dan kantong empedu Anda akan menghilang.

Tentu saja, selain mengonsumsi ramuan ini di pagi hari, Anda juga harus makan-makanan dengan gizi seimbang dan tepat, yang mengandung vitamin dan nutrisi penting, agar dapat mengeluarkan semua racun dari dalam hati dan kantong empedu Anda.
(dari berbagai sumber)

Sabtu, 17 Oktober 2015

Masihkah menganggap Shalat sebagai penggugur kewajiban??



Barangkali sebagian dari umat Islam ada yang menganggap shalat hanya sebatas kewajiban dan ibadah ritual kepada Allah subhanahu wata’ala. Sehingga banyak sekali dari Muslimin ketika imannya sedang turun yang menggap hal itu membosankan sampai-sampai meninggalkan shalat dengan urusan duniawi semata.

Namun, di balik itu semua kita pasti akan terkejut saat mengetahui fakta ilmiah yang sarat manfaat di balik gerakan dan bacaan itu. Pada Ramadhan 1436 Hijriyah ini, mari kita renungkan manfaat yang Allah berikan kepada kita melalui syari’at shalat lengkap dengan bersuci, sebagaimana Arrahmah kutip dari BIP, Jum’at (3/7/2015).


1. Sholat mampu menyebuhkan rematik

Para ilmuwan dan juga para dokter mengungkapkan, salah satu cara untuk menyembuhkan rematik (khususnya pada tulang punggung) yang disebabkan ketidakseimbangan otot adalah dengan berolahraga. Berdasarkan saran para dokter Muslim, maka tidak ada solusi terbaik untuk menghindari rematik sejak dini, kecuali dengan melaksanakan shalat 5 waktu secara konsisten. Menurut mereka, gerakan shalat adalah jenis gerakan terbaik yang mampu mengembalikan fungsi otot dengan baik.

Gerakan yang dimaksud adalah gerakan rukuk, berdiri tegak dan sujud. Tentu saja gerakan itu adalah gerakan yang thu’maninah (tidak tergesa-gesa) dan sebaiknya lebih lama. Gerakan yang dilakukan secara berulang tersebut merupakan terapi terbaik dan penyembuhan terhebat bagi siapapun yang menderita penyakit tulang dalam waktu yang cepat.

2. Manfaat shalat untuk kelancaran sistem peredaran darah dan terapi penyakit jantung

Penelitian kedokteran mengungkapkan bahwa kasus tersumbatnya peredaran darah yang berimbas pada terhambatnya fungsi paru-paru dan kasus tersumbatnya peredaran darah di kaki bukanlah termasuk kasus yang dialami oleh kaum Muslimin yang disiplin melakukan shalat. Kasus ini umumnya banyak dialami oleh penderita dengan persentase 5 dari seribu orang non-Muslim pasca bedah.

Mengapa, karena kajian kedokteran mengungkapkan bahwa gerakan ruku’ dan sujud dalam waktu yang lama mampu menstabilkan detak jantung kita, sehingga peredaran darah berjalan lancar serta meminimalisir tekanan darah tinggi secara akut di kepala. Maasyaa Allah berkah sekali, shalat ini bagi umat Muslim.

3. Sholat merupakan gerak olahraga terbaik

Beberapa tahun terakhir tersebar penyakit desk di kalangan penduduk Perancis dengan persentase 18 dari 20 orang karena duduk dalam waktu yang lama di perpustakaan. Lucunya, para dokter yang menganalisisnya malah merekomendasikan dan menyimpulkan bahwa shalat dalam agama Islam adalah solusi terbaik untuk terapi penyakit desk. Mengapa demikian?

Ternyatam diketahui secara medis bahwa dengan disiplin melakukan shalat setiap waktunya plus shalat malam, berdampak pada perubahan pada gerak otot. Hal ini mampu membangkitkan semangat baru pada tubuh, mengikis timbunan lemak di sekitar perut dan paha dan memperlambat efek-efek penuaan pada tubuh.

Bahkan, konsistensi shalat pun mampu menjaga bentuk ideal tubuh dan gerakannya, serta mempercepat munculnya vitalitas tubuh secara non stop 24 jam setiap harinya. Dengan demikian, shalat adalah latihan yang paling mudah dan cocok dijadikan sebagai olah tubuh dalam menjaga kesehatan tubuh.

4. Manfaat wudhu dalam terapi penyakit kanker kulit

Berbagai kajian yang berhubungan dengan faktor pemicu kanker kulit mengungkapkan bahwa faktor yang mendominasi munculnya kanker kulit adalah karena kulit banyak menyerap zat kimiawi, dan solusi terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menghilangkannya dengan membersihkannya secara berulang kali. Selain itu, keringat dan lemak yang keluar dari pori-pori tubuh dan bercampur dengan debu pada umumnya mengandung zat kimiawi dan bakteri berbahaya.

Jadi masih meragukan manfaat wudhu? Yang dengannya kulit kita yang paling sering berinteraksi langsung dengan debu dibersihkan secara rutin.

5. Manfaat istinsyaaq

Istinsyaaq adalah membersihkan lubang hidung dengan cara menyedot air pada lubang hidung lalu menyemburkannya kembali. Sekelompok peneliti dari Fakultas Kedokteran di Iskandariyah Mesir, bekerja sama dengan kelompok peneliti kesehatan dan obat-obatan melakukan penelitian untuk mengungkap hubungan antara ilmu pengetahuan dan aktivitas berwudhu.

Hasil yang diperoleh adalah hidung bagian dalam yang tidak dibasuh umumnya berwarna pucat, berminyak, serat penuh debu dan kotoran. Di bagian bulu hidung umumnya rentan dihinggapi debu dan kotoran. Otomasis hidung yang kotor tersebut ditemukan kumpulan mikroba dan bakteri. Padahal penyakit banyak tersebar melalui pernafasan, mulai dari influenza, radang paru-paru, kelumpuhan dan penyakit lainnya. Jadi, istinsyaaq merupakan solusi dan terapi terbaik karena dilakukan berulang-ulang ketika akan shalat.

5. Shalat mampu mengurangi kekhawatiran dalam diri

Berbagai kajian psikologi modern mengungkapkan bahwa semua motivasi dan daya rasa manusia sangat terkait erat dengan perubahan zat kimia dalam otak. Meningkatnya adrenalin dalam tubuh sebanding dengan peningkatan kekhawatiran dalam diri seseorang. Selanjutnya hal tersebut akan berpengaruh pada meningkatnya detak jantung akibat tekanan darah menuju jantung.

Selain itu, syaraf menjadi menjauh dari sistem pencernaan sehingga prosesnya terganggu. Kadar gula pada hati semakin menumpuk dan persentasenya meningkat dalam aliran darah. Jika semuanya itu terus terjadi, maka permasalahan pada tubuh dan akhirnya otak pun terjadi. Berbagai gejolak pemikiran dan penyimpangan perilaku ini menjadi imbas pengaruh buruk tersebut.

Dalam harian surat kabar London West diungkapkan bahwa selama 10 tahun, Eropa mengadakan penelitian komparasi antara mereka yang selalu disiplin melakukan ritual ibadah dengan mereka yang tidak pernah sama sekali. kesimpulan yang mereka dapatkan adalah bahwa persentase penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, depresi dan stress tidak begitu banyak menyerang mereka yang konsisten dengan ritual ibadahnya. Subanallah..

Dengan shalat yang khusyu’ dapat dipastikan kekhawatiran dalam diri akan hilang. Maka benarlah apa yang disabdakan Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, “Istirahatkanlah diri kami dengan shalat wahai Bilal”. Demikianlah ajakan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam agar Bilal radhiallahu ‘anhu mengumandangkan adzan agar Beliau dan sahabat melakukan shalat untuk bermunajat dan menenangkan hati kepada-Nya.

6. Manfaat sujud dari segi substansi kesehatan

Pengulangan sujud dalam shalat setiap harinya minimal dilakukan 34 kali. Bilangan tersebut dianggan bilangan yang tepat untuk meningkatkan aktivitas otot dan saraf tubuh serja menjaga keseimbangan antar sendi, khususnya tangan, paha. lutut dan kaki. Dengan aktivitas sujud juga, peredaran darah dalam tubuh bisa berjalan dan bergerak dengan mudah dari atas ke bawah. Selain itu meningkatnya lipatan tangan mampu melancarkan peredaran darah dari atas pergelangan ke bawah hingga mampu mencegah infeksi yang umumnya menyerang pergelangan tangan.

7. Manfaat Kekhusyu’an dalam Sholat

William Molton Marstein, seorang ahli psikolog pada majalah Reader Digest mengungkapkan bahwa bahwa kemampuan untuk memusatkan pikiran biasa dialami oleh setiap individu dalam kehidupannya. Misal, seorang pemimpin akan memusatkan pikirannya dalam menghadapi masalah. Hal yang dapat menurunkan kemampuan memusatkan pikiran dan bahkan merusaknya adalah penyimpangan dan terlalu sibuk dalam menuruti hawa nafsu. William juga mengungkapkan bahwa akal merupakan alat yang mengagumkan dan memiliki kemampuan yang sangat hebat jika difokuskan pada suatu titik.

Berkaitan dengan itu di Amerika dilakukan latihan berbicara kepada suatu obyek dengan menghadirkan hati dalam setiap kalimat yang diucapkannya dengan tujuan meningkatkan semangat dan kekuatan untuk berkeinginan dalam beraktivitas. Jika saja mereka tahu tentang sholatnya kaum Muslim. Dan harap dicatat, obyek yang dituju dalam shalat adalah Dzat Yang Maha Agung, tentu saja kekuatan yang didapatkan sangat jauh lebih hebat. Allahu akbar….

Akhir-akhir ini, muncul kontroversi hukum haram terhadap yoga. Banyak pro dan kontra atas isu tersebut. Jika kita mengacu pada manfaat kekhusyukan dalam shalat serta temuan bahwa shalat mampu menghilangkan kekhawatiran dalam diri dengan menuju kepada Allah, Dzat Yang Maha Agung, lalu kenapa kita malah memalingkan diri dari shalat yang merupakan manifestasi yang dahsyat dan malah memilih melakukan meditasi yoga yang tidak bernilai ibadah? Sungguh tidak perlu diperdebatkan dengan menguras nalar.

Maka benarlah firman Allah, “Sesungguhnya sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya.” (QS Al-Mu’minuun: 1-2)

8. Kedhasyatan shalat tahajud dan subuh (yang tepat waktu)

Melalui berbagai penelitian, percobaan dan kajian, sebuah fakta ilmiah mengungkapkan bahwa seseorang yang tidurnya dalam waktu yang sangat lama akan sangat mudah terserang penyakit jantung. Hal ini dikarenakan lemak yang ada dalam darah menempel pada dinding syaraf di sekitar jantung.

Para ulama dan ilmuwan modern banyak menganjurkan agar setiap manusia bangun dari tidurnya setelah 4 jam, kemudian melakukan gerakan tubuh ataupun melakukan kegiatan yang membutuhkan otot selama 1/4 jam. Hal ini berguna untuk menghindari bahaya serangan jantung dan menjaga vitalitas tubuh, khususnya jantung karena menghindarinya dari timbunan lemak.

Jadi ajaran Islam telah mendahului temuan modern dalam mengungkapkan fenomena di atas untuk kemudian menyarankan suatu manajemen kesehatan tubuh yang sangat baik dan indah sobat, yakni dengan menganjurkan setiap individu untuk bisa bangun melakukan shalat tahajud pada 1/3 malam terakhir dan dilanjutkan dengan shalat subuh.

Diriwayatkan Ali radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dalam surga terdapat suatu ruangan yang dari luar bisa terlihat dalamnya dan dari dalam bisa dilihat luarnya”. Lalu seorang Arab bertanya.” Diperuntukkan untuk siapakah tempat itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, ” Bagi siapa saja yang memiliki ucapan yang baik, memberikan makan kepada orang yang membutuhkan, konsisten melaksanakan puasa dan melaksanakan shalat demi mengharapkan ridha-Nya ketika orang lain sedang tertidur.” (HR Ahmad)

Maka perlu juga kita renungkan salah satu tambahan kalimat dalam adzan sholat subuh, “Ash-shalaatu Khairun minan naum”, “Melakukan sholat subuh tepat waktu” adalah lebih baik daripada tidur. Ianya menyegarkan dan memberi kita kesempatan menghirup udara lebih segar di saat organ tubuh kita baru beroperasi setelah diistirahatkan dengan tidur. Alhamdulillah.

Semoga bermanfaat dan kita praktekkan di bulan nan mulia ini, sehingga menambah keimanan kita kepada Allah subhanahu wata’ala. (arrahmah.com)

Selasa, 13 Oktober 2015

Mengganti Shalat Fardhu yang sengaja ditinggalkan

Shalat lima waktu adalah kewajiban asasi setiap manusia. Di akhirat nanti urusan shalat lima waktu ini adalah pertanyaan yang paling awal disampaikan. Apabila shalat lima waktu ini ditinggalkan, baik dengan sengaja atau tidak sengaja, dan bukan dengan udzur syar'i, maka hukumannya amat berat.

Selain 4 orang yaitu wanita haidh atau nifas, anak kecil yang belum baligh, orang gila dan orang kafir, maka tidak ada satupun manusia yang terbebas dari kewajiban shalat. Entah shalat itu dikerjakan pada waktunya, ataupun waktu shalat itu sudah terlewat, tetap saja kewajiban shalatnya menjadi hutang yang akan ditagih di hari kiamat nanti.

Para ulama sudah sampai tingkat ijma' bahwa kewajiban shalat itu tidak gugur dengan alasan apapun, kecuali bagi keempat kelompok di atas. Detail-detail penjelasan para ulama silahkan dibaca lagi di link berikut ini : Mengganti Shalat Yang Ditinggalkan Dengan Sengaja Puluhan Tahun. 

Teknis Penggantian Shalat

Dalam hal teknis penggantian, sebenarnya aturannya sederhana sekali. Intinya cuma ada tiga prinsip mendasar, yaitu masalah jenis shalat, waktu penggantian dan jumlah penggantian.

1. Jenis Shalatnya Sesuai

Lakukanlah shalat penggantian sesuai dengan jenis shalat yang ditinggalkan. Bila Anda meninggalkan shalat shubuh, maka shalat penggantinya juga harus shalat shubuh. Tidak bisa dan tidak sah kalau diganti dengan shalat Dzhuhur, Ashar, Maghrib atau shalat Dhuha.

Prinsipnya shalat pengganti harus shalat yang sama. Bahkan meski diganti dengan shalat yang sama-sama wajib sekalipun, tetap saja tidak sah. Apalagi bila diganti dengan jenis shalat yang lebih rendah, tentu saja tidak dibenarkan. 

Yang lebih parah lagi, ada orang yang berijtihad keliru dengan mengatakan bahwa shalat fardhu lima waktu cukup diganti dengan dzikir, sedekah atau amal shalih. 

2. Waktu Penggantian

Waktu untuk melakukan penggantian shalat ini sebenarnya bebas tanpa aturan. Sehingga shalat penggantian ini bisa dilakukan kapan saja, tanpa harus terikat dengan waktu-waktu khusus. 

Memang ada sebagian kalangan yang menyarankan agar waktu penggantian disesuaikan dengan waktu shalat yang ditinggalkan. Misalnya untuk mengganti shalat Maghrib maka lakukan pada waktu Maghrib. Untuk mengganti shalat Shubuh lakukan penggantiannya di waktu Shubuh.

Sebenarnya ini cuma saran untuk memudahkan, tetapi ini bukan ketentuan baku. Buktinya justru Rasulullah SAW sendiri malah tidak melakukannya. Beliau mengganti shalat yang terlewat justru bukan di waktu shalat itu.

Ketika beliau meninggalkan 4 waktu shalat, yaitu Dzhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya' dalam peristiwa perang Khandaq di tahun kelima hijriyah, penggantiannya justru dilakukan pada tengah malam. Bahkan beliau melakukan penggantian itu dengan berjamaah, tanpa menunggul waktunya sesuai dengan shalat yang ditinggalkan.

Dan tatkala beliau dan para shahabat kesiangan shalat Shubuh sepulang dari Perang Khaibar di tahun keenam hijriyah, maka penggantian shalat Shubuh itu dilakukan di waktu Dhuha. Beliau tidak mengganti shalat Shubuh di waktu Shubuh. 

Kesimpulannya, waktu untuk melakukan shalat penggantian tidak ada ketentuannya dan boleh dikerjakan kapan saja.

3. Jumlah Shalatnya Sesuai

Jumlah shalat pengganti harus sesuai dengan jumlah shalat yang ditinggalkan. Prinsip ini sangat masuk akal dan logis. Orang yang berhutang 1 juta maka wajib mengganti 1 juta. Maka hutang shalat lima waktu dalam sehari semalam, maka wajib diganti dengan shalat yang sama sebanyak shalat yang ditinggalkan dalam sehari semalam. 

Yang seringkai jadi masalah, ada sementara orang yang sampai lupa berapa kali meninggalkan shalat. Mungkin sebabnya boleh jadi selama ini dia berpikir bahwa shalat yang ditinggalkan itu tidak perlu diganti. Tentu pemikiran ini termasuk pemikiran sesat dan menyesatkan. Entah siapa yang awalnya berfatwa macam ini, yang jelas jumhur ulama 4 mazhab semua sepakat bahwa shalat yang ditinggalkan wajib diganti. 

Maka dalam hal ini yang diperlukan adalah melakukan penaksiran atau appraisal. Dalam dunia perbankan cara appraisal ini adalah suatu penaksiran harga pasar terhadap jaminan, yang mana akan digunakan oleh Bank sebagai harga jaminan.

Sedangkan kalau pakai bahasa syariah, yang harus dilakukan adalah muhasabah, sebagaimana perintah Umar bin Al-Khattabradhiyallahuanhu : 

حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا وزنوها قبل أن توزنوا

Hitung-hitunglah dirimu sendiri dulu sebelum nanti kamu dihitung. Dan timbang-timbanglah amal dirimu sendiri dulu sebelum nanti amal kamu ditimbang. (HR. At-Tirmizy)

Kalau dosa atau maksiat biasa, tentu agak sulit untuk menghitungnya. Karena dosa dan maksiat itu tidak berupa suatu bentuk pekerjaan yang utuh yang bisa dihitung jumlahnya. Lain halnya dengan shalat, shalat itu berwujud suatu ibadah yang bisa dihitung jumlahnya. Maka ketika seseorang meninggalkan shalat, khususnya shalat lima waktu, sesungguhnya mudah sekali untuk menghitungnya. 

Maka coba perhitungkan kira-kira berapa kali Anda pernah meninggalkan shalat lima waktu selama dalam perjalanan hidup ini, setidaknya sejak awal mulai baligh dan wajib mengerjakan shalat. Tapi jangan dijawab dengan,"Wah, banyak sekali dan tidak terhitung". 

Jawaban model ini adalah jawaban orang yang tidak berniat mau mengganti shalat. Atau setidaknya  itu adalah jawaban khas orang-orang yang aslinya memang tidak mau shalat. Memang dasarnya malas dan ogah shalat, pada waktunya saja sudah tidak shalat, apalagi bicara penggantiannya, tentu saja sudah malas-masalan untuk menghitungnya. Dan itu adalah ciri orang munafik sebagaimana firman Allah SWT :

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُواْ إِلَى الصَّلاَةِ قَامُواْ كُسَالَى

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka . Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. (QS. An-Nisa' : 142)

Hitung saja usia Anda sekarang ini berapa, lalu kurangi pada usia berapa Anda pertama kali memasuki usia baligh. Itu modal hitungan dasarnya. Misalnya saat ini Anda berusia 40 tahun dan pertama kali balligh di usia 15 tahun. Berarti Anda cuma tinggal menguranginya saja,  40-15=25 tahun.

Apakah selama 25 tahun itu Anda tidak pernah shalat sama sekali? Tentu saja Anda pernah shalat. Berapa kira-kira perbandingan antara shalat dengan tidak shalat? Adakah tidak shalatnya sampai 50 %? Ataukah tidak shalatnya di bawah itu, misalnya 40%, 30%, 20% atau 10%? 

Silahkan dihitung-hitung dan ditimbang-timbang sendiri. Karena cuma Anda dan Allah SWT saja yang tahu. Dalam hal ini Anda boleh saja curang, itu hak Anda. Bahkan Anda boleh bilang bahwa sama sekali tidak punya hutang. Toh nanti curang atau tidak curang itu akan dibuktikan di akhirat. Tentu saja para malaikan punya catatan shalat Anda sepanjang hidup. 

Anggaplah Anda jujur dan yakin sekali bahwa jumlah shalat yang ditinggalkan cuma 10% saja. Itu berarti 2,5 tahun alias 365 hari x 2,5 tahun = 913,5 hari. Kita bulatkan menjadi 915 hari. Dalam sehari ada 5 waktu yaitu Dzhuhur, Ashar, Maghrib, Isya' dan Shubuh.

Maka jumlah shalat yang wajib Anda ganti langsung ditemukan, yaitu 915 hari atau 4.565 kali shalat. Tentu saja Anda tidak mungkin menggantinya sekaligus dalam sehari. Mungkin Anda butuh waktu berhari-hari, bahkan berminggu-minggu lamanya untuk mengerjakan semuanya.

Oleh karena itulah shalat ini bisa dilaksanakan secara bertahap alias dicicil, sebagaimana kita mencicil pembelian sepeda motor, mobil, rumah, tanah dan lainnya. 

Progress Report

Biar proses cicilan ini tertib ada baiknya juga untuk membuat pencatatan atau semacam progress report, biar kita tidak  lupa berapa yang sudah lunas dan berapa yang belum lunas. Maka Anda bisa membuat logs seperti berikut ini :

Pada kolom 'Hari Ke' Anda bisa meneruskannya sampai nomor 916 sesuai dengan jumlah hutang shalat Anda dalam satuan hari. Dan lakukan pencicilan dengan serius, rajin, aktif tapi juga sabar dan realistis. Jangan sampai semangat bayar cicilan cuma di awalnya saja, setelah bosen terus lupa. Selain itu perlu kesabaran dalam mencicil, jangan terlalu terburu-buru juga, karena hanya akan membuat Anda bosan dan patah semangat. 

Selain itu memang harus realistis juga. Tidak mungkin 900-an hari hutang shalat mau dibayar dalam sehari, itu tidak realistis. Kalau dibayar ngebut dalam jangka waktu sebulan atau dua bulan mungkin masih masuk akal. 

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,