Jumat, 26 September 2014

Mengenal Pribadi Positive Thinking Dan Negative Thinking

DALAM kehidupan sehari-hari kita pasti pernah mengalami penilaian-penilaian negatif dari orang lain. Kita selalu dianggap salah, padahal belum tentu salah. Kita sering dikritik, padahal belum tentu kita mempunyai kekurangan. Kita sering dinilai negatif, padahal belum tentu negatif. Artinya, kita sering menghadapi orang-orang yang mempunyai kepribadian “Negative  Thinking”. Artikel ini penulis ambil dari pengalaman pribadi yang penulis kumpulkan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu di dalam contoh-contoh, penulis menggunakan kata “Saya”.
 
Apakah positive thinking itu?
 

Positive thinking yaitu orang yang selalu berpikir positif dalam menghadapi banyak hal. Yang negatif memang ada, tetapi yang dilihat adalah sisi-sisi positifnya sedangkan sisi-sisi negatifnya sedapat mungkin jangan sampai dimunculkan. Cara berpikirnya positif karena tujuannya positif.

Ciri-ciri positive thinking

-Tujuannya positif
-Bisa menerima pendapat orang lain walaupun berbeda
-Tidak suka membantah
-Tidak suka berdebat
-Berusaha memberikan pengertian dan pencerahan
-Bersikap menghargai orang lain
-Memahami cara berpikir orang lain
-Mencari dan mendapatkan kebenaran
-Tidak pernah salah paham
-Kreatif dan suka berkarya
-Tidak suka mencela melainkan meluruskan pendapat yang salah
-Selalu punya persepsi positif
-Selalu melihat masalah secara objektif (berdasarkan fakta)

Apakah negative thinking itu?

Negative  thinking yaitu orang yang selalu berpikir negatif dalam menghadapi banyak hal. Yang positif memang ada, tetapi yang dilihat adalah sisi-sisi negative  sedangkan sisi-sisi positifnya  sedapat mungkin jangan sampai dimunculkan. Cara berpikirnya negatif karena tujuannya negatif.

Ciri-ciri negative thinking

-Tujuannya negatif
-Selalu membantah pendapat orang lain yang berbeda
-Suka membantah (selalu membenarkan pendapatnya sendiri)
-Suka berdebat
-Berusaha membenarkan pendapatnya sendiri dan suka menyalahkan pendapat orang lain
-Bersikap tidak menghargai orang lain
-Tidak mau atau tidak mampu memahami pikiran orang lain
-Mencari dan mendapatkan “kemenangan”
-Sering salah paham
-Tidak kreatif dan tidak punya karya
-Suka mencela dan merasa pendapatnya yang paling benar
-Selalu punya persepsi negatif
-Selalu melihat masalah secara subjektif (tidak berdasarkan fakta)

Beberapa contoh

Berdasarkan pengalaman penulis, ada beberapa positive thinking yang selalu dipersepsikan secara negative thinking.
1.Dianggap bodoh karena tidak memakai gelar sarjana
Positive thinking:
Sejak diwisuda, saya boleh dikatakan tidak pernah memakai gelar sarjana. Tujuannya, saya ingin memberikanpencerahan ke masyarakat bahwa memakai gelar sarjana itu ada waktu dan tempatnya. Antara lain untuk kegiatan-kegiatan ilmiah. Gelar sarjana juga harus ditulis pada hal-hal yang relevan, misalnya kalau dalam kaitannya dengan profesi.
Negative thinking:
Karena saya tidak pernah memakai gelar sarjana, maka orang sering menganggap saya lulusan SMA. Bahkan dianggap orang bodoh, wawasan berpikirnya sempit dan pendapat-pendapat saya selalu disalahkan. Biasanya itu dilakukan oleh orang-orang yang belum mengenal saya secara pribadi, secara langsung atau tidak pernah sekampus dengan saya.
2.Dianggap tidak mengerti karena menggunakan istilah lain
Positive thinking:
Saya jadi nasabah bank itu sudah 30 tahun lebih dan suka berpindah-pindah bank. Suatu saat saya cerita ke teman-teman bahwa saya berhasil nego bunga deposito dari 4,25% per bulan menjadi 6,5% per bulan.
Negative thinking:
Teman-teman sayapun langsung menganggap saya tidak mengerti perbankan. Pendapat saya disalahkan. Katanya, bunga perbankan itu dihitung pertahun dan bukan per bulan. Padahal, kalau saya mengatakan bunga 6,5% per bulan itu maksudnya adalah bunga 6,5 % X pokok deposito/12. Hasilnya kan sama dengan 6,5% X pokok deposito per tahun dibagi 12.
3.Dianggap tidak mampu membeli mobil karena naik motor terus
Positive thinking:
Saya sejak SMA memang punya hobi naik motor. Bahkan punya cita-cita membuat motor amfibi. Naik motor praktis, hemat dan bisa mengatasi kemacetan lalu lintas.
Negative thinking:
Banyak orang, baik teman maupun tetangga yang menilai saya tidak mampu membeli mobil. Itu bias saya ketahui dari caranya mereka berbicara. Padahal, sebetulnya saya mampu membeli mobil tapi tidak membeli mobil karena alas an efisiensi.
4.Dianggap tidak mengerti karena tak pernah mengatakannya
Positive thinking:
Saya banyak sekali punya gagasan atau ide dan saya usulkan ke pemerintah. Banyak yang sudah direalisasikan pemerintah. Antara lain usul pengindonesiaan gelar sarjana, busway, peninggian separator busway, usul nama-nama halte bus,usul KTP Nasional dan E-KTP dan masih banyak lagi.
Negative thinking:
Orang yang tidak tahu, akan selalu menyalahkan saya kalau saya bicara tentang E-KTP atau mengritik pelaksanaan E-KTP yang saya nilai kurang sempurna. Padahal, saya sebagai pengusul KTP Nasional dan E-KTP, tentunya sangat memahami sekali soal-soal yang berhubungan dengan KTP Nasional maupun E-KTP. Rasanya lucu kalau saya yang mengusulkan E-KTP dianggap tidak mengerti E-KTP.
5.Dianggap meremehkan atau menganggap orang lain bodoh karena sering menggunakan kata koplak, bodoh, dungu, goblok dan semacamnya
Positive thinking:
Sebagai penulis kritik pencerahan (sejak 1973) tentu saya menggunakan bahasa yang berbeda. Ada kritik lunak, kritik sedang dan ritik keras. Kalau di surat kabar, saya menggunakan kritik lunak. Di blog/website saya menggunakan kritik sedang. Sedangkan di media social, saya menggunakan kritik keras. Antara lain menggunakan kata bodoh, dungu, bego, koplak, blegug an semacamnya (tanpa menyebutkan namanya). Tujuannya adalah sebagai “shock therapy”.
Negative thinking:
Namun, pembaca yang tidak faham psikologi-bahasa, akan menilai saya suka membodoh-bodohkan orang lain, suka meremehkan orang lain, suka menganggap orang lain bodoh, dianggap tidak menghargai orang lain, dianggap vulgat/kampungan, dianggap menyinggung perasaan orang lain dan semacanya. Padahal, mereka adalah orang-orang yang GR (gede rasa) karena artikel maupun tulisan-tulisan saya bersifat umum (tidak menyebut nama), kecuali nama buruk seseorang sudah diketahui umum. Misalnya, Anas Urbaningrum, Nazarudin dan lain-lain. Memang sulit menghadapi orang-orang yang GR.
6.Dianggap pamer ilmu atau sok pintar padahal mengamalkan ilmu
Positive thinking:
Sebagai penulis kritik pencerahan, tentu saja medianya adalah tulisan. Tentunya tulisan berbentuk artikel itu saya dukung kompetensi saya. Misalnya tentang psikologi, ilmu logika, ilmu ekonomi, politik, hokum, bahasa, computer dan lain-lain. Kebetulan saya banyak yang tahu karena sejak SMP saya punya hobi mebaca dan punya perpustakaan pribadi hingga ribuan buku. Nah, karena saya punya banyak ilmu, maka sebagai seorang muslim, saya mempunyai kewajiban untuk berbagi ilmu atau mengamalkan ilmu terutama tentang hal-hal yang jarang diketahui masyarakat luas.
Negative thinking:
Namun orang yang berkepribadian negative thinking salah paham. Mengira saya pamer ilmu, sok pintar, sarjana teoritis, tidak ilmiah, tidak bermutu, sokn tahu, sok mengerti. Bahkan saya dikatakan tidak mengikuti filsafat padi (semakin berilmu semakin merendahkan diri). Padahal yang saya anut adalah filsafat air terjun, di mana airnya mengaliri sawah-sawah supaya sawahnya subur. Artinya, saya mengamalkan ilmu dengan tujuan mencerdaskan bangsa.
7.Dianggap menghina agama Islam padahal yang dikritik adala perilaku orang Islamnya
Positive thinking:
Kalau saya mengritik, tujuannya pastilah positif. Apalagi kritik pencerahan. Misalnya, saya mengatakan sebagian umat Islam itu jorok. Buktinya, selesai shalat Ied sampah-sampah k9ran yang dibawa para jemaah, dibuang di sembarang tempat. Mengotori lapangan. Padahal, sampah-sampah itu bisa dibuang ke tempat yang seharusnya.
Negative thinking:
Namun, orang yang negative thinking menganggap saya menghina agama Islam. Padahal, yang saya kritik adalah sebagian orang Islam yang jorok. Tidak ingat ugkapan bahwa “Kebersihan adalah sebagian dari iman”. Bahkan, Nabi Muhammad SAW sendiripun mengajarkan kebersihan. Kebersihan itu berlaku di mana-mana, tidak cuma di masjid. Mengritik orang Islam yang jorok tidak sama dengan mengritik agama Islam. Sangat berbeda.
8.Dianggap alergi perbedaan pendapat. Padahal “berbeda pendapat” dan “asal berbeda pendapat” itu tidak sama
Positive thinking:
Bagi saya berbeda pendapat itu biasa-biasa saja. Bahkan tulisan-tulisan saya di berbagai surat kabar juga ditanggapi berbeda-beda. Ada yang pro dan ada yang kontra.
Negative thinking:
Namun, orang yang negative thinking mengira saya alergi perbedaan pendapat. Padahal, bagi saya, “berbeda pendapat” dan “asal berbeda pendapat” itu tidak sama. “Berbeda pendapat” itu dilakukan orang yang punyakompetensi. Misalnya, orang yang faham Ilmu Logika akan berbicara dari sudut Ilmu Logika. Sedangkan “asal berbeda pendapat” itu orang yang berbeda pendapat tapi tidak punya kompetensi. Misalnya tidak faham Psikologi tetapi merasa mengerti psikologi.
9.Dianggap sombong karena menunjukkan jati diri
Positive thinking:
Memang, saya pernah kuliah di 6 perguruan tinggi. Yang selesai 3 PT danyang tidak selesai 3 PT. Tidak selesai karena ada peraturan dari Kemendikbud bahwa mahasiswa PTN tidak boleh kuliah merangkap di sesame PTN karena pengaruhnya terhadap banyaknya subsidi SPP yang hanya dinikmati saya dan mahasiswa PTN yang merangkap kuliah. Dianggap meruikan Negara. Tidak selesai kuliah tidak beraryi tidak engerti. Say tetap kuliah secara mandiri, yaitu membaca buku-buunya secara otodidak. Nah, kalau saya mengatakan saya alumni 6 perguruan tinggi, saya sebenarnya cuma ingin mengatakan bahwa saya punya kompetensi atau kemampuan.
Negative thinking:
Tetapi, bagi negative thinking, saya dianggap sombong. Menyombongkan diri. Pamer kalau saya pernah kuliah di mana-mana. Menganggap saya sok hebat, sok pintar sok pamer. Dianggap saya meremehkan orang yang hanya lulusan satu perguruan tinggi. Padahal, saya menilai orang bukan dari latar belakang pendidikannya, tetapi dari wawasan berpikirnya. Sedih, menunjukkan jati diri dengan maksud positif, justru dianggap sombong.
10.Dianggap merasa benar terus padahal kebetulan memang benar terus
Positive thinking:
Karena saya memahami Ilmu Logika, yaitu ilmu yang mempelajari cara berpikir yang logis dan enar, tentu setyiap kali saya berpendapat, dasarnya adalah Ilmu Logika itu. Artinya,kecil kemungkinannya apa yang saya katakana itu salah. Sebab, sebelum saya menulis atau berkata, format-format berlogikanya saya siapkan terlebuh dulu. Sehingga boleh dikatakan 99,99% yang saya katakan atau saya tulis adalah merupakan kebenaran.
Negative thinking:
Namun, orang yang tidak memahami Ilmu Logika menganggap saya selalu merasa benar. Selalu menyalahkan pendapat orang lain. Padahal apa yang saya katakana adalah memang benar, bukan merasa benar. Kalau orang lain salah, memang salah, bukannya saya selalu menyalahkan. Ilmu logika mengatakan yang salah harus dikatakan salah dan yang benar harus dikatakan benar.
11.Disalahkan karena tidak sependapat dengan pendapat orang lain
Positive thinking:
Karena saya paham Ilmu Logika, tentu mudah sekali mengetahui kesalahan pendapat orang lain. Kalau saya tidak sependapat, tentu saya punya argumentasi yang panjang lebar.
Negative thinking:
Tetapi yang saya alami adalah, justru saya yang disalahkan. Karena bagi mereka, kebenaran itu sifatnya relative. Mereka juga merasa pendapatnyalah yang benar atau lebih benar. Mereka tidak tahu bahwa kebenaran itu ada dua macam. Yaitu, kebenaran objektif dan kebenaran subjektif. Saya yang faham Ilmu Logika tentu selalu berorientasi pada kebenaran objektif. Argumentasinya tentu cukup panjang.
12.Dianggap logikanya salah padahal memahami Ilmu Logika
Positive thinking:
Sebagai penulis kritik pencerahan, tentu punya tujuan meluruskan logika-logika yang bengkok. Misalnya, ada anggapan bahwa memilih dalam pemilu itu wajib. Padahal, memilih adalah “hak”, bukan “kewajiban”. Logika hak dan logika kewajiban pastilah berbeda.
Negative thinking:
Kenyataannya, banyak orang mencampuradukkan pengertian “hak” dan “kewajiban”. Bahkan ada yng anti golput, sinis terhadap golput, menyalahkan orang yang golput, menilai negative orang yang negative. Semua yang dikatakan tehadap golput bernuansa negative. Maklumlah, cara berpikir merka “negative thinking”.
13.Dianggap tidak menghargai pendapat orang lain padahal menunjukkan bahwa pendapat orang lain keliru
Positive thinking:
Saya kadang-kadang hal-hal yang sebenarnya. Mengatakan kebenaran. Tentu, saya kadang-kadang meluruskan pendapat orang lain yang salah. Argumentasinya pasti ada. Saya mengatakan salah atau benar karena berdasarkan Ilmu Logika yang saya pahami.
Negative thinking:
Lucunya, kalau saya mengatakan pendapat orang lain salah (wwalaupun secara diplomatis), dianggap saya tidak menghargai pendapat orang lain. Padahal salah atau benar itu ada caranya untuk menilainya. Memang, setiap orang merasa pendapatnya benar. Tetapi itu adalah kebenaran subjektif.
14 Dianggap bisanya cuma mengritik padahal salah satu aktivitasnya adalah sebagai “Penulis Kritik Pencerahan”
Positive thinking:
Sebagai penulis kritik pencerahan, kadang saya tulis di surat kabar, blog atau di Facebook. Semua tujuan kritik adalah baik, yaitu supaya yang dikritikkan sgera diperbaiki, Kritik disertai solusi atau tidak tergantung kepada siapa yang saya kritik. Juga, tergantung kepada masalah yang saya kritik. Kriti tidak harus disertai solusi atau saran,
Negative thinking:
Pastilah, ada suara-suara sinis yang mengatakan saya bisanya Cuma mengritik. Katanya, penulis kritik belum tentu bias melaksanakan, belum tentu bias berbuat lebih baik. Kalau orang mengritik harus bisa juga melakukannya, tentu ini logika yang lucu. Apakah kalau saya mengritik presiden, saya harus jadi presiden dan menunjukkan saya adalah presiden yang lebih baik? Apakah kalau saya mengritik seorang dosen, saya harus menjadi dosen? Apakah kalau saya mengritik ustadz, saya harus menjadi ustadz? Tentunya itu tidak realistis. Mengritik itu terbatas pada bagian-bagian tertentu saja.
15.Dianggap cuma teoritis saja
Positive thinking
Saya menulis artikel tujuannya adalah positif. Yaitu berbagi ilmu. Menyebaran ilmu. Turut mencerdaskan bangsa. Meluruskan logika-logika yang tidak lurus. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat. Artikel-artikel ataupun tulisan-tulisan yang saya buat pastilah terinspirasi dari berbagai buku yang pernah say abaca. Tujuannya positif.
Negative thinking
Ada juga yang menilai secara negative. Katanya, saya ini hanya teoritis saja. Hanya berteori saja. Seolah-olah kalau berteori itu salah. Padahal, tanpa teori orang tidak mungkin bisa praktek. Lagipula teori itu berdasarkan berbagai referensi dari beberapa pakar di bidangnya. Teori bisa hasil daripada penelitian, observasi atau hasil pemikiran yang mendalam. Gagasan ataupun usul itu juga teori. Bahkan beribadah atau shalatpun ada teorinya. Membaca Al Qur’anpun ada teorinya. Sebua teori kalau dasarnya ilmu, tentu tidak ada salahnya. Pendapat pribadi kalau benar secara ilmu logika, juga tidak perlu dissalahkan. Masalahnya adalah, negative thinking menilai teori sebagai hal yang tidak ada gunanya. Cara berpikirnya nihilisme. Justru, negative thinking tidak ada manfaatnya.
Kesimpulan
1.Positive thinking biasanya dimiliki oleh orang yang punya wawasan berpikir yang luas, walaupun berpendidikan rendah sekalipun.
2.Negative thinking bias saja dimiliki oleh siapa saja, terutama oleh mahasiswa/sarjana yang wawasan berpikirnya sempit.

http://psikologi2009.wordpress.com/2014/03/31/psikologi-mengenal-pribadi-positive-thinking-dan-negative-thinking/

Kamis, 25 September 2014

BURUK SANGKA (LARANGAN DAN AKIBAT DARI SU'UDZON)





Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah berpesan kepada umat Islam untuk menjauhi prasangka buruk, karena prasangka buruk termasuk sedusta-dusta perkataan.
 
Hadits Riwayat Muttafaq Alaih
 
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الْحَدِيث (متفق عليه)
 
Artinya : “Dari Abu Hurairah ia berkata telah bersabda Rasululloh.” Jauhkanlah diri kamu daripada sangka (jahat) karena sangka (jahat) itu sedusta-dusta omongan, (hati)”. (HR. Muttafaq Alaih)
 
Hadits Riwayat Bukhori
 
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الْحَدِيث ، وَلاَتَحَسَّسُوا وَلآتَجَسَّسُوْا وَلآتَحَاسَدُوا وَلآتَدَابَرُوا وَلآتَبَاغَضُوا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا (رواه البخارى)
 
Artinya : “Jauhilah sifat berprasangka karena sifat berprasangka itu adalah sedusta-dusta pembicaraan. Dan janganlah kamu mencari kesalahan, memata-matai, janganlah kamu berdengki-dengkian, janganlah kamu belakang-membelakangi dan janganlah kamu benci-bencian. Dan hendaklah kamu semua wahai hamba-hamba Allah bersaudara.” (HR. Bukhori)
Penjelasan hadits diatas adalah sebagai berikut :
 
Buruk sangka di dalam agama Islam disebut suuzan. Kebalikannya adalah Husnuzan artinya baik sangka. Buruk sangka hukumnya haram, karena akan merusak keharmonisan rumah tangga, keluarga, maupun keharmonisan kehidupan masyarakat.
 
Allah SWT menyerukan kepada orang-orang yang beriman agar menjauhi prasangka, karena prasangka itu termasuk dosa dan kesombongan.
 
Hadits tersebut memberi peringatan dan pelajaran kepada kita semua banyak terjadi persengketaan dalam bermasyarakat karena sikap buruk sangka. Kadang-kadang masalah kecil bisa menjadi besar sehingga timbul rasa dengki dan dendam yang berkepanjangan. Oleh sebab itu, setiap orang yang ingin mendapat ridha Allah hendaklah selalu berprasangka baik (husnuzon).
 
Secara individual prasangka buruk dapat menyebabkan tumbuhnya sikap negatif, rasa curiga, dan ketidak-nyamanan dalam diri sendiri. Orang yang berprasangka buruk dan curiga terhadap orang lain setiap saat akan merasa tidak aman, merasa terancam oleh sesuatu yang sebenarnya hanya ada dalam angan-angan.

Dia merasa terancam oleh bahaya yang sebenarnya tidak ada. Disamping hilangnya kenyamaan dan keamanan, prasangka buruk akan menghancurkan rasa percaya kepada diri sendiri. Artinya secara individu prasangka buruk dapat menyebabkan hilangnya ketenteraman bathin, dan bila tidak segera diatasi dapat menyebabkan tumbuhnya kepribadian yang buruk pada seseorang.

Disamping itu secara sosial prasangka buruk akan menyebabkan ketidak-nyamanan dalam pergaulan, merenggangkan hubungan persahabatan, hilangnya rasa saling percaya, dan tumbuhnya rasa saling curiga. Padahal hilangnya rasa saling percaya dan berganti dengan saling curiga dapat berakibat hancurnya rasa kebersamaan.

Artinya solidaritas sosial yang dibangun atas dasar kebersamaan dalam kekeluargaan akan hancur bila individu-individu penyusunnya digerogoti oleh virus buruk sangka. Dalam mengatur ummat, mengatur masyarakat, atau mengatur negara seorang pemimpin memerlukan mandat dari ummat atau rakyat. Mandat itu diberikan atas dasar rasa saling percaya, bukan rasa saling curiga.

Seorang presiden sebagus apapun akhlaqnya dan sehebat apapun akalnya tidak akan bisa bekerja dengan maksimal bila selalu direcoki oleh prasangka buruk berbagai pihak. Oleh lawan politik atau kelompok destruktif prasangka buruk itu dimanfaatkan sebagai amunisi untuk menembaknya jatuh dari kekuasaan. Bahkan dua negara bertetangga bisa terlibat perang, bila hubungan antara pemimpin kedua negara tersebut dikotori oleh prasangka buruk.

Saudaraku, sesama umat Islam, sesama harakah Islam yang sama-sama ingin meninggikan kalimat Allah hendaknya kita meninggalkan prasangka buruk, karena prasangka buruk berpotensi meruntuhkan ukhuwah islamiyah yang menyebabkan hilangnya kekuatan.

Artinya prasangka buruk dapat menjadi sebab pudarnya ukhuwwah islamiyyah. Dan runtuhnya kekuatan umat Islam, bukan karena faktor dari luar, tetapi justru dari dalam umat islam sendiri. Kalau sudah demikian maka yang beruntung adalah musuh-musuh Islam.

Betapa besarnya potensi negatif prasangka buruk terhadap kehidupan manusia baik secara individual maupun sosial, maka wajar kalau Allah memerintahkan ummat Islam untuk menjauhi prasangka buruk.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Firman Allah, ” WAHai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. …”. [QS Al-Hujuraat : 12].

Tentu saja yang dimaksud sebagian prasangka yang bernilai dosa itu adalah prasangka buruk. Marilah kita tinggalkan prasangka buruk dan tumbuhkan prasangka baik untuk membangun kembali ukhuwwah islamiyah demi kejayaan Islam dengan pertolongan Allah.

Rabu, 24 September 2014

OBAT ALAMI UNTUK PENYAKIT JANTUNG, KOLESTROL DAN DARAH TINGGI



Berikut ini adalah sebuah posting dari e-mail dan BBM yang beredar :
“UNTUK YANG SAKIT JANTUNG, KOLESTROL TINGGI DAN DARAH TINGGI”
Berikut Informasi yang bermanfaat :
Dari Ramuan yang diyakini dapat melebarkan pembuluh darah pada Jantung anda :
Bahan :
1 gelas sari/airLemon*
1 gelas sari/air Jahe*
1 gelas sari/air Bawang putih*
1 gelas sari/air Apple (cuka apel)
CARA MENGOLAHNYA :
* Campur semuanya dan didihkan dgn perlahan-lahan (dengan api kecil).
* Biasanya didihkan sekitar 1/2 jam, utk menjadi 3 gelas.
* Saring dan biarkan jadi dingin.
* Setelah dingin, tambahkan 3 gelas Madu alami, diaduk sampai merata dan simpan dalam botol.
ANJURAN PAKAI :
* Minumlah 1 sendok makan setiap pagi sebelum sarapan.
Penyempitan/sumbatan pembuluh darah pada jantung akan terbuka.
Sekarang tidak diperlukan lagi operasi Angioplasty atau By Pass…
Tolong……!!! diteruskan kabar ini kepada orang-orang yang sangat membutuhkan, semoga bermanfaat.
Ketika resep ini di forward ke grup BB kalangan akademisi FTUI ternyata salah satunya berprofesi dokter, yaitu : ibu DR. RINI SANYOTO sudah membuat dan menjual dg skala kecil di harga Rp.250 ribu per botol bisa buat 2 bulan.
Kesaksian para pemakai terutama akademisi UI telah membuktikan khasiatnya (tdk usah pasang ring) minum 2 btl selama 3 bln :
– berjalan tanpa cape berlebihan.
– Sakit dada sebelah kiri jika capek juga hilang
– Kalau pasang ring minimum Rp.100 jt klo minum 2 botol gak sampai Rp.500 ribu

Berikut adalah kandung dan manfaat dari bahan-bahan tersebut :

Manfaat dan fungsi bawang putih :

  • Mengurangi kadar lemak dan kolesterol pada darah, menekan tekanan darah, mengaktifkan detakan hati, merangsang perputaran darah, dan mengobati pembekuan pembuluh darah
  • Bawang putih yang dicampur dengan parsley (sejenis seledri), minyak zaitun dan jus jeruk nipis, kemudian diminum sebelum sarapan pagi, dapat membasmi batu ginjal
  • Bawang putih berkumpul dengan asam polic, saluran kencing, dan mengobati penyakit encok
  • Membasmi radang persendian dan mengobati lemahnya alat-alat pencernaan
  • Mengobati wasir (ambeien) dan pembekuan pembuluh darah
  • Mengobati kekurangan cairan
  • Membasmi berbagai jenis cacing, seperti cacing entrobius vermicularis dan amuba (organisme bersel satu yang sangat kecil)
  • Digunakan untuk pengobatan dan meredam penyakit telinga
  • Perangsang usus
  • Pembersih usus
  • Menghentikan diare yang bersifat mikroba (kuman)
  • Digunakan untuk keperluan yang berkaitan dengan anus dan dubur (anal), seperti menghentikan disentri
  • Berguna untuk urat saraf
  • Membasmi pembusukan (kerusakan) pada perut
  • Bawang putih yang dicampur dengan susu rayeb (yogurt), dapat bermanfaat untuk membasmi batu ginjal dan meringankan mules pada ginjal

Manfaat Lemon :

Manfaat jeruk lemon terhadap kesehatan telah dikenal selama berabad-abad lamanya. Lemon mengandung banyak zat, khususnya asam sitrat, kalsium, magnesium, vitamin C, bioflavonoid, pektin dan limonin yang berefek pada kekebalan tubuh dan antiinfeksi.
  • Meredakan demam
  • Mengobati sariawan
  • Menghilangkan jerawat
  • Memberi efek menenangkan

Manfaat Jahe :

  • Menurunkan tekanan darah (hipertensi). Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
  • Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
  • Mencegah tersumbatnya pembuluh darah. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
  • Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabuk perjalanan.
  • Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
  • Menetralkan radikal bebas. Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.

Manfaat Cuka Apel :

Rasa asam dari cuka apel membuatnya memiliki sifat membersihkan dan dapat digunakan sebagai antiseptik.
Cuka apel mengandung asam asetat yang membantu menyingkirkan bakteri berbahaya dan jamur pada saluran pencernaan. Hal ini membantu kerja pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan oleh usus.
Cuka apel juga mengandung pektin, merupakan serat yang larut dalam air, sehingga membantu menyerap air, lemak, racun, dan kolesterol dari saluran pencernaan dan membuangnya keluar dari tubuh.

Manfaat Madu Asli :

Madu yang dikonsumsi dengan teratur mengurangi resiko penyakit jantung, bedasarkan studi awal yang diterbitkan dalam “ Journal of Medicinal Food”. Beberapa studi ilmiah menyarankan dengan mengkonsumsi madu dapat mengurangi tekanan darah yang menyebabkan penyakit jantung.
Untuk sebagian orang justru banyak yang mengangap mengkonsumsi madu akan menyebabkan obesitas, LDL tinggi dan tekanan darah tinggi yang mengakibatkan penyakit jantung. Apa sebabnya ? Karena mereka berfikir madu mempunyai rasa manis yang berasal dari sukrosa, glukosa dan fraktosa. Kita ketahui bahwa mengkonsumsi sucrose secara berlebih dipercaya meningkatkan resiko obesitas, resisten terhadap insulin dan tekanan darah tinggi. Sukrosa juga mengurangi HDL yang menguntungkan dan meningkatkan tingkat triglyceride. Fraktosa mempunyai efek yang sama dengan sukrosa.
Disinilah keajaiban lebah madu, gula dari madu seperti sukrosa, glukosa dan fraktosa yang terkandung dalam madu justru menyehatkan. Lebah menghasilkan madu murni dengan menghisap nectar bunga yang kaya akan gula-gulaan tersebut tetapi lebah memproses gula-gulaan itu terlebih dahulu di dalam perut lebah. Setelah nektar diolah dalam tubuh lebah menjadi madu, barulah lebah mengeluarkan madu dari dalam perutnya. Jadi gula-gulaan yang terdapat dalam madu sudah diproses dalam perut lebah terlebih dahulu sehingga madu langsung bisa meresap kedalam darah kita. Berdasarkan riset ilmiah, madu bisa meresap kedalam darah sekitar 10 menit. Ini bisa kita buktikan jika kita lelah sehabis olah raga kemudian meminum madu murni tubuh kita cepat merasa segar kembali.
Madu banyak mengandung banyak enzyme potensial yang menguntungkan seperti asam amino, madu mengandung bee pollen, propolis, lilin lebah dan nutrisi yang berasal dari tanaman dan tubuh lebah sendiri disamping mengandung gula-gulaan .
Beberapa zat kimia yang terdapat di dalam darah dapat digunakan untuk memonitor tingkat resiko penyakit jantung. Beberapa tahun sebelumnya, tingkat kolesterol dan LDL (“jelek/jahat”) telah digunakan untuk memonitor tingkat penyakit jantung dan akhir-akhir ini homocysteine dan C-reactive Protein (CRP) telah ditambahkan sebagai penyebab/factor penyakit jantung. Orang dengan tingkat homocysteine tinggi memiliki tingkat penyakit jantung, kanker dan beberapa penyakit bahaya lainya.
Dengan vitamin B6, B12 dan folic acid yang terkandung di dalam madu Homocysteine yang tinggi dapat diturunkan. Tingkat CRP yang tinggi juga dapat untuk memprediksi penyakit jantung. Tingkat CRP meningkat disebabkan oleh merokok, tekanan darah tinggi, obesitas dan penyakit gusi kronis.
Studi dari penelitian ini dilakukan terhadap lima sampai sembilan orang dalam tujuh percobaan. Dalam masing-masing percobaan dilakukan tes darah sebelum dan sesudah meminum larutan yang mengandung madu, glucose dan madu buatan ( mengandung setengah sucrose dan setengah fructose). Larutan yang digunakan dalam percoban mengandung antara 1 – 3 once madu, glucose atau glucose dan fructose.
Hasil percobaan, pada orang yang mengkonsumsi larutan madu tingkat kolesterol, LDL dan triglyceride secara total menurun tetapi tidak bagi yang meminum larutan glukosa dan madu buatan.
Hasil dari percobaan setelah 15 hari pada orang yang mengkonsumsi madu tingkat HDL (baik) meningkat dan tingkat Homocysteine menurun. Efek dari mengkonsumsi madu setiap hari selama 15 hari bagi orang yang mempunyai kadar kolesterol tinggi : total kolesterol menurun 8%, LDL (jahat) kolesterol menurun 11%, dan CRP menurun 57%.
Riset dari studi ini menghasilkkan suatu rekomendasi bahwa madu mempunyai efek yang positif bagi penderita penyakit jantung. Dalam relative singkat, madu dapat menurunkan kolesterol dan yang paling dramatis adalah menurunkan tingkat CRP terhadap orang yang mempunyai kadar kolesterol tinggi. Tampaknya CRP mempunyai peranan penting penyebab penyakit jantung selain kolesterol.
Kesimpulannya mengkonsumi sukrosa, glukosa dan fruktosa bisa meningkatkan resiko penyakit jantung, studi ini merekomendasikan memakan madu bukan hanya aman tetapi pada kenyataanya justru menyehatkan jantung.

Sabtu, 20 September 2014

KESESATAN MEDITASI YOGA



Yoga berasal dari suku kata yuj, dalam bahasa Sansekerta berarti "menghubungkanmempersatukan"

Secara bahasa yoga bermakna menyatu, manunggal dengan kesadaran Tuhan atau kenyataan diri sendiri. Dengan kata lain yoga merupakan salah satu ritual yang mengantarkan seseorang pada kemanunggalan dirinya dengan sang pencipta. Pada terminologi Yoga, meditasi disebut dengan Dhyana yang artinya adalah aliran pikiran. Meditasi dalam Yoga berdasarkan pada pengetahuan Tantra (yang selanjutnya dikenal sebagai Astaunga Yoga). Tantra berarti kebebasan dari kegelapan dengan cara penyatuan dengan Yang Maha Tinggi



Perlu diketahui bahwa keberadaan yoga yang banyak dilakukan oleh masyarakat dan perkumpulan yoga hari ini sebenarnya bukan yoga yang murni olah tubuh. Melainkan mereka (para praktisi yoga) banyak mencampur adukkan gerakan yoga dari tahapan meditasi diam hingga meditasi gerak (Yoga memang tak ubahnya dengan meditasi. Secara umum, senam yoga adalah meditasi dalam gerak sebab dalam melakukan gerakan yoga juga pikiran kita dilatih untuk tenang dan khusyuk) dengan selalu mengiringinya dengan bacaan-bacaan khusus disertai dengan menghadirkan hati dan kekhusyu’an. memusatkan pikiran dan konsentrasi, atau melihat pada objek gambar tertentu. Setelah mereka melakukannya, biasanya mereka merasakan sensasi yang berbeda. Terutama bagi praktisi yoga yang ingin mendapatkan suatu kesaktian tertentu, ada yang mengklaim bahwa mereka didatangi oleh mahkluk astral (Dewa-dewi) yang sesungguhnya itu adalah setan. Atau merasa kundalininya telah bangkit yang sesungguhnya adalah syetan yang berjalan di sepanjang tulang punggungnya dengan menstimulir syaraf tubuhnya hingga merasa seolah-olah ada yang menjalar panas, dingin, getaran halus dan berbagai macam sensasi lainnya.



Dari sini jelas sekali bahwa yoga ini merupakan ibadah orang-orang Hindu.Terkhusus untuk para devotes sai baba, yoga merupakan menu wajib baginya. Dan sebagaian besar perkumpulan Sai Organisation berlindung di balik perkumpulan-perkumpulan ini. Salah satu gelar dan julukan sai baba sendiri adalah Maha Master Yogi (raja diraja Yoga). Meditasi yoga mengajarkan bahwa seseorang akan sampai pada puncak kesadaran ini yang tertinggi, atau berada pada maqam manunggaling kawula gusti karena kesempurnaan gerakan yoga yang dilakukannya, maka sai baba dianggap salah satu master yoga yang telah mencapai maqam itu. Kehebatan ilmu yoga Sai Baba diklaim telah mengantarkan dirinya pada derajad seorang avatar (menjelmanya tuhan dalam dirinya). Saibaba sendiri selalu mengingatkan pada devotesnya bahwa tuhan berada dalam diri setiap orang. Bahkan, Sai Baba menyebutkan bahwa setiap manusia adalah tuhan. Inilah buah dari pengamalan yoga yang dipraktekkan oleh para pengikut Sai Baba.



Ajaran meditasi yoga yang mengajarkan pencapaian puncak spiritual tertinggi ini sangat rawan tersusupi ideologi wihdatul wujud, sebuah ideologi yang sudah divonis kafir oleh jumhur ulama. Dengan demikian, tingkat bahaya ajaran ini bukan semata gerakan-gerakan bid’ah, melainkan juga bisa menjerumuskan seseorang dalam kemusryikan yang mengeluarkan seseorang darimillah.



KESESATAN MANTRA YOGA



Penggunaan mantra yoga ini banyak dilakukan oleh berbagai "rumah/padepokan yoga". Pengistilahan penyebutan mantra syirik dikalangan para praktisi yoga kadang disamarkan dengan istilah chanting. Chanting adalah menyebutkan kalimat yang diulang seperti om yoga om, adalah untuk meditasi memusatkan konsentrasi dengan membuang pikiran yang ada di luar sebelum berlatih Yoga.


Mantra om yoga om yang sering dilafalkan sebelum latihan yoga adalah sebuah mantra syirik. Dimana kita ketahui penyebutan suku kata omsering dilakukan pemeluk agama hindu atau budha. Maka jika kita menyebutkan om yoga ommaka tanpa sadar kita akan terjerumus pada kesyirikan. Sama seperti penyebutan simbol-simbol Reiki seperti simbol Raku (bentuk petir) yang mempunyai fungsi mengusir kekuatan jahat. Namun simbol Raku ini sebetulnya adalah lambang kekuatan Dewa Petir Tibet yang bernama Vajrapani atau dalam bahasa Tibet disebut Dorju Raiten (kekuatan langit yang terang benderang). Simbol ini dianggap lambang kekuatan tertinggi di bumi yang bisa dikuasai manusia dan hanya dapat digunakan secara sempurna oleh seorang Dewa

Hakikatnya jika kita memanggil simbol Raku dan memanggil namanya sesungguhnya kita memanggil kekuatan Dewa Petir Tibet dengan kata lain kita disadari atau tidak disadari akan berbuat syirik pada Allah karena memanggil dan meminta kekuatan Dewa-Dewanya masyarakat Tibet. Begitu pula halnya jika menyebut om yoga om. Kalimat tersebut adalah bahasa weda yang berarti sebutan bagi Tuhan / Dewa-dewanya agama Hindu.

Maha Suci Allah dari yang orang-orang kafir sifatkan. Tiada dewa atau tuhan selain Allah.

Firman Allah Ta’ala:

لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلاَّ اللهُ لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ

“Sekiranya ada di langit dan bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa.Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.QS.Anbiyaa’(21):22)

KESESATAN RITUAL DAN SPIRITUALITAS YOGA

Dalam prakteknya, yoga mirip dengan kegiatan olah raga/ olah tubuh dengan tujuan tertentu. Nama asli olah tubuh ini sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu sastanga suriyanama sakar yang artinya sujud kepada matahari dengan menggunakan anggota tubuh yang delapan. Dengan demkian, yoga bukanlah olahraga murni yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh maupun ketenangan batin, sebagaimana klaim para praktisinya. Secara esensi yoga lebih dekat pada salah satu bentuk ritual setan atau praktik ibadah yang ditujukan oleh pengikutnya kepada dewa matahari. Bentuk ritual ini merupakan praktik yang sudah berlangsung selama ribuan tahun yang lalu di India.

Gerakan yoga secara khususnya bertumpu pada sepuluh gerakan. Salah satu bentuk gerakannya adalah gerakan menelungkup di atas tanah dengan keadaan memanjang hingga ke delapan anggota tubuh menyentuh tanah (dua tangan, hidung, dada, dua lutut, dan jari-jemari dua telapak kaki). Gerakan ini serupa dengan bentuk gerakan sujud kepada matahari dengan menggunakan anggota tubuh yang delapan.

Jika kita amati, maka gerakan-gerakan yoga ini menyerupai gerakan para dewa yang disembah oleh orang-orang India (di dalam buku senam yoga untuk ibu hamil terdapat gerakan-gerakan seperti ini dimana gerakan-gerakan ini dijelaskan merupakan gerakan seperti gerakan dewa, jelaslah disini bahwa senam yoga memang merujuk gaya dan gerakan para dewa yang disembah oleh kaum pagan).

Dalam Yoga, menggunakan doa-doa disebut mantra yoga dan gerakan-gerakan disebut hatha yoga. Dalam melakukan gerakan ini, mereka mengiringinya dengan lafadz-lafadz dan bacaaan tertentu yang beraroma mantra. Mereka melakukannya dengan irama teratur. Sebagian dari bait-bait mantra ini mengandung nama-nama matahari yang berjumlah 12. Dalam mengucapkan mantra-mantra (mereka menyebutnya afirmasi) terkadang mereka menambahinya dengan lafadzaum haraam, aum hariim, aum haruum, yang memiliki makna dalam bahasa Indonesia "Ya, Dewa atau Wahai Dewa".

Waktu-waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan yoga ini adalah ketika terbit matahari dan terbenamnya. Kedua waktu tersebut merupakan kondisi dimana matahari berada di antara dua tanduk setan. Hendaknya seorang muslim menghindari waktu-waktu yang menjadi kebiasaan para praktisi yoga saat melakukan ritualnya. Bahkan untuk ibadah sholat sekalipun, Rasulullah melarang seseorang melakukan pada waktu-waktu tersebut.

Hal lain yang perlu diketahui adalah bahwa di saat seseorang melakukan gerakan-gerakan dewa ini, maka dengan mudah setan akan masuk ke dalam tubuhnya. Setan akan dengan cepat masuk ke dalam aliram darahnya ketika ia melakukan gerakan-gerakan ini. Salah seorang praktisi yoga yang diruqyah menceritakan bahwa di dalam dirinya terdapat pulihan ribu jin. Ketika ditanyakan kepada ustadz yang meruqyah dirinya, jin-jin tersebut masuk ke dalam tubuh saat melakukan gerakan-gerakan ritual itu.

PAHAM REINKARNASI DALAM YOGA

REINKARNASI yaitu ruh/nyawa pindah dari badannya setelah mati ke badan yang lain.MenurutEnsiklopedi Indonesia, Reinkarnasi adalah ajaran Timur Kuno tentang kelahiran kembali. Ajaran ini berpatokan kepada paham, manusia memiliki hubungan keluarga dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Manusia tunduk kepada rantai eksistensi yang disebut samsara. Tenaga pendorong cakra kelahiran kembali adalah hukum Karma, hukum akibat dari perbuatan. Akibat itulah yang menyebabkan manusia lahir kembali dalam ujud mahluk yang lebih tinggi atau lebih rendah martabatnya.

Dalam hal hubungan ajaran reinkarnasi dalam yoga yang bertentangan dengan ajaran islam, ada para praktisi yoga muslim yang kini mempercayai keyakinan reinkarnasi. Dalam yoga diajarkan untuk membangkitkan kundalini dan membuka chakra-chakra untuk terlepas dari lingkaran reinkarnasi. Dengan bangkitnya kundalini maka seseorang bisa membakar karma negatifnya dari masa kelahirannya yang berulangkali hingga pada saat dia lahir saat ini hingga akan membuat dirinya terlepas dari samsara.

Betulkah ada kebenaran paham reinkarnasi yang diajarkan oleh filsafat yoga? Mari kita bahas mengenai sesatnya kepercayaan reinkarnasi yang dibawa ajaran yoga. Yang telah difatwakan sesat oleh para ulama.

Reinkarnasi, faham kafir

1. Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, Al-Mubarokafuri Abul’ala w 1353H, 10 juz, Darul Kutub Ilmiyyah, Beirut, tt., juz 5, h 222 menegaskan:

Ketahuilah, tanasukh/reinkarnasi adalah kembalinya roh-roh ke badan-badan di dunia ini tidak di akherat karena mereka mengingkari akherat, surga dan neraka, maka karena itu mereka kafir. Titik. Aku (Al-Mubarokafuri, penulis Tuhfatul Ahwadzi, Syarah Kitab Hadits Jami’ at-Tirmidzi) katakan atas batilnya tanasukh/reinkarnasi itu ada dalil-dali yang banyak lagi jelas di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Di antaranya:

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan (QS AL-Mukmin: 99-100).

2. Dalam Kitab al-Muhalla, Ibnu Hazm mengemukakan hadits dari Ibnu Umar berkata, Rasulullah saw bersabda: “Apabila seseorang meninggal maka dibentangkan atasnya tempat duduknya pagi dan sore. Apabila ia termasuk ahli surga maka surga lah (yang dibentangkan padanya) dan apabila ia termasuk ahli neraka maka neraka lah (yang dibentangkan padanya). Kemudian dikatakan padanya, ini tempat dudukmu yang kamu dibangkitkan kepadanya pada hari qiyamat. "

Maka dalam hadits ini bahwa ruh-ruh itu merasakan mengetahui dipilih-pilih setelah berpisahnya dari jasad. Adapun orang yang mengira bahwa ruh-ruh itu berpindah ke jasad yang lain maka persangkaan itu adalah perkataan orang-orang yang berfaham reinkarnasi/ tanasukh, dan itu adalah kekafiran menurut seluruh umat Islam.

KESIMPULAN

Dari penjabaran diatas maka saran kami,TINGGALKANLAH YOGA!! WASPADALAH!!! Jika kita meyakini RITUAL YOGA dapat meningkatkan spiritualitas dibanding dengan ibadah-ibadah yang telah dituntunkan Rasulullah maka lenyaplah amalan-amalan yang telah ia kerjakan dan setanlah yang menjadi temannya.

Firman Allah Ta’ala:

ذَلِكَ هُدَى اللهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 

“Itulah petunjuk Allah, yang dengan-Nya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan).

Allah SWT juga berfirman:

وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

”Barangsiapa yang berpaling dari ketentuan Allah (Al-Qur’an dan As-Sunnah),Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan),maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu mengikutinya)

Tidak ada gunanya lagi kita shalat, dzikir jika dalam hati kita telah ada kerusakan akidah Tauhid, semua amalan kita tidak akan diterima Allah SWT!

Yoga sesungguhnya berada dalam konteks Hinduisme oleh karena itu bersifat sangat sinkretistik. Ia menyamakan agama yang satu dengan yang lain. Hingga dikatakan yoga dapat diikuti oleh berbagai macam agama. Ajaran mereka menganut spiritual perenial yang mengedepankan “kebaikan” universal. Hingg tanpa sadar banyak para praktisi yoga muslim yang akhirnya tersesat hingga hilang dalam dirinyaghiroh keislaman. Padahal Allah telah menyatakan Agama yang diridoi adalah Islam jelas menunjukkan bahwa agama atau kepercayaan lain selain Islam tidak diridoi dan merupakan kesesatan.

Allah Ta’ala juga berfirman :

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ اْلإِسْلاَمِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي اْلأَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Barang siapa yang mencari selain Islam sebagai din (agama) maka sama sekali tidak diterima daripadanya dan dia di akhirat kelak termasuk daripada kalangan golongan yang rugi" (Surah Ali `Imran : 85)".

Jika ada para praktisi Yoga, menganggap bahwa ilmu Yoga sebagai salah satu metode dalam mendekatkan diri pada Allah hingga ibadah-ibadah syar’iah kita banyak tergantikan dengan “peribadatan” ala yoga. Maka sia-sialah yang dia lakukan.

Tidakkah ia membaca firman Allah Ta’ala.

الَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ اْلأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ 

” Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al).

Al-Imam Ibn Kathir dalam Tafsir al-Quran al-`Azim, menafsir ayat dalam Surah Ali `Imran di atas menyatakan: "Barangsiapa yang melalui suatu cara yang lain dari apa yang di syari’atkan Allah maka sama sekali amalnya tidak diterima".

Bahkan kita tanpa sadar dipaksa untuk meyakini kebenaran doktrin konsep ketuhanan selain Islam yang menggugat ke-Esaan Allah. Dengan tanpa sadar meyakini adanya para dewa yang berada dalam setiap gerakan Yoga, ataupun pada saat kita meditasi chakra dengan meyakini ada dewa penjaga chakra.

Ingatlah firman Allah Ta’ala:

شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ َلآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ َلآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Allah menyatakan tiada Tuhan selain Ia, Demikian pula para malaikat dan orang-orang yang berilmu, menyatakan demikian. Tiada Tuhan selain Ia Yang Mahaperkasa lagi Maha bijaksana”).

Bahkan lebih dari itu jika kita sudah berbuat syirik. Allah telah berfirman bagi siapa saja yang mempersekutukan-Nya dan menganggap adanya Ilah lain selain Allah maka Allah tidak akan mengampuninya.

Firman Allah Ta’ala:

إِنََّ اللهَ لاَ يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ ضَلََّ ضَلَلا بَعِيدًا

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, Dan Dia mengampuni dosa yang lain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. “).

Saya sangat mengharap ada dari kaum muslim yang masih mempunyai keimanan dan keikhlasan (untuk membela agamanya dari anasir-anasir jahad) yang mau menyebarluaskan artikel ini, semoga amal ibadah ikhwan dan akhwat sekalian dicatat amal kebaikan oleh Allah Ta'ala dan akan menjadi tabungan pahala kita di hari akhirat kelak. Amin.......

Wallahulam....

Al-Ghazali: Nasihat Itu Pahit

Al-Ghazali: Nasihat Itu Pahit

"Nasihat itu amat mudah yang sulit adalah sikap mau mendengarnya. Sebab sikap mau mendengarkan itu terasa pahit. Hal-hal yang dilarang terasa sudah melekat kuat dalam diri sehingga berat untuk ditanggalkan. Perasaan macam itu banyak dialami oleh para penuntut ilmu formalistik namun tidak mengetahui makna keutamaan ilmu fikih, ilmu jiwa dan sejarah dunia; ia beranggapan bahwa ilmu itu dengan sendirinya telah menjadi sarana (al-wasilah) menuju keselamatan diri tanpa perlu disertai dengan amal. Anggapan demikian adalah seperti yang dianut para filosof" (Ayyuhal Walad, Abu Hamid Al-Ghazali)

Orang tua kita dulu sering marah-marah jika mendapati putra-putrinya bengal. Tidak mau mendengar perkataan orang tua dan terus saja keluyuran dan malas belajar.

Guru-guru kita di sekolah dasar seringkali naik pitam saat mendapati murid-muridnya terus saja bermain sementara ia sibuk menerangkan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB). Guru-guru SMA kita pun tak jauh berbeda. Tak bosan-bosannya menasehati agar kita disiplin mematuhi jam sekolah. Tidak boleh bolos dan menyontek.

Nyaris tak berbeda dengan para dosen yang hobi memberikan petuah dan wejangan. Walaupun tidak segarang guru SD dan SMA. Barangkali karena mahasiswa sudah bukan anak-anak lagi. Mahasiswa paling tidak sudah mengenal apa itu kedewasaan. Dosen kita jarang sekali mendamprat saat mendapati mahasiswa mengantuk dikelas akibat lebih sibuk naik gunung, berorganisasi dan begadang sambil ngupi di kafe-kafe.

Begitulah, hubungan guru dan murid jauh dari kesan formal. Lebih terkesan seperti hubungan keluarga. Dalam interaksi semacam ini kita barangkali tak akan pernah ingat lagi betapa seringnya guru-guru memberikan nasihat. Tujuan mereka barangkali hanya satu. Murid dan siswa-siswi bisa pandai dan tidak kesulitan melanjutkan studi kejenjang perguruan tinggi. Para mahasiswa pun selalu didorong agar memiliki mental kukuh dan tidak gagap menatap hari esok. Sudah tidak jaman sarjana menunggu belas kasihan untuk merancang masa depannya.

Memang sangat mengharukan membayangkan sekolah-sekolah kita itu sampai saat ini tetap berdiri. Tetap menjadi penasihat. Pemberi wejangan. Penyampai petuah. Sekolah itu nampak manis dan elok. Namun sayang, sekolah saat ini tak lagi bertuah. Badai menghantam hingga ia nampak tak berwajah. Tiba-tiba manusia-manusia dewasa limbung. Manusia-manusia dewasa seperti terlempar ke dalam meja judi kehidupan.

Manusia sekarang dikontrol rasionya Descartes. Manusia kini dikontrol oleh bahasa dan budayanya Foucault. Manusia saat ini memandang realitas bukan lagi yang homogen, yang bersatu, dan monolitik. Komunitas, institusi, kebudayaan dan pergaulan antar sesama manusia mempunyai 'languange games'-nya sendiri. Manusia dewasa tidak dapat lagi mengklaim bahwa satu permainan tertentu sama dengan atau menjadi model untuk permainan-permainan lainnya. Semuanya berbeda semua tak sama.

Manusia dewasa, para alumni sekolah-sekolah itu barangkali akan bertanya-tanya dimanakah moral Pancasila saat ini gerangan? Dimanakah narasi perjuangan bangsa yang heroik itu. Bukankah ini sebuah pertanyaan yang sangat menyedihkan dan telah menjelma menjadi 'de javu'

Benar-benar wajah dunia yang dipenuhi situasi serba paradoksal kata Naisbitt. Bukankah kekuatan buta Mc World, meminjam istilah M. Arkoun, saat ini terus berusaha menggulung semua languange game dari semua realitas yang tidak homogen itu? Semua harus diseragamkan, semua harus tunduk kepada kehendak butanya Schopenhauer, kepada manusia unggulnya Nietzsche. Manusia-manusia dewasa saat ini merayakan kematian tuhan!

Akhirnya nasehat-nasehat itu justru saat ini banyak diberikan oleh penjara, oleh sel tahanan. Nasihat kini menjamur dalam kamar-kamar hotel prodeo.  Nasihat ada dalam tuntutan jaksa. Dalam pembelaan pengacara. Dalam tulisan para kuli tinta. Dalam teriakan nyaring LSM. Dalam hiruk pikuk para demontrans. Kemudian menyerah dalam ketukan palu hakim yang mulia. Nasihat benar-benar pahit kata Al-Ghazali.

Selasa, 16 September 2014

10 hal yang tidak bisa dibeli oleh uang

Acapkali kita membicarakan tentang uang, bagaimana mendapatkan banyak uang, bagaimana mengatur pengeluaran, berapa yang ditabung, serta diinvestasikan di mana. Kita sibuk merencanakan, memikirkan, dan mengkhawatirkan uang yang kita miliki, sehingga seolah-olah uang adalah hal yang paling penting di dunia.

Uang memang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup. Uang membuat kita bisa melakukan banyak hal dibandingkan jika kita tak memilikinya. Tetapi sepenting-pentingnya uang, sebanyak apa pun pundi-pundi uang anda, ada hal-hal yang tak bisa dibeli olehnya, yaitu sebagai berikut :

1. Kehilangan waktu.
 
Uang tak akan mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, waktu 24 jam tersebut akan hilang dan tak akan pernah kembali. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menyatakan perhatian dan kasih sayang Anda pada orang tercinta, sebelum waktu itu berlalu.

2. Kebahagiaan.
 
Memang kedengarannya klise, uang tak bisa membeli kebahagiaan. Tapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat Anda merasa senang karena bisa membiayai liburan, membeli elektronik terkini, atau mobil paling cepat. Tapi setumpuk uang tak kan pernah bisa menghadirkan kebahagiaan yang nyata yang berasal dari dalam hati kita. Kebahagiaan jenis ini hanya datang dari hubungan yang membahagiakan serta dukungan dan cinta dari keluarga.

3. Kebahagiaan Anak.
 
Untuk memberikan sandang dan pangan yang layak kepada buah hati memang dibutuhkan uang. Tapi uang tak bisa memberikan rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik, serta kepandaian, pada anak-anak. Hal itu merupakan buah dari waktu dan perhatian yang Anda curahkan untuk mereka dan hal-hal baik yang Anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi beberapa aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan uangnya.

4. Cinta.
 
Ini satu hal klise lainnya, cinta tak bisa dibeli dengan uang, tapi akuilah hal itu benar. Dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman, dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.

5. Penerimaan.
 
Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokuskan energi anda untuk membuat diri anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.

6. Kesehatan.
 
Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah anda tahu.

7. Kesuksesan.
 
Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.

8. Bakat.
 
Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.

9. Sikap yang baik.
 
Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap seseorang.

10. Kedamaian.
 
Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uanglah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.
dengan kata lain: uang memang penting tapi bukan segalanya. semoga bermanfaat.

Minggu, 14 September 2014

Siapkah Anda Menghadapi Empat Pertanyaan di Padang Mashyar??

Siapkah Anda Menghadapi Empat Pertanyaan di Padang Mashyar??

Segala puji dan sanjungan hanya pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita bersyukur atas nikmat yang telah dianugerahkan kepada kita berupa nikmat Islam, iman, dan amal sholeh. Shalawat dan salam semoga tercurahkan untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, para shahabat dan orang-orang yang mengikuti beliau shallallahu ‘alaihi wasallam hingga akhir zaman. Amma Ba’du

Setiap Muslim wajib mengenal Hari Akhir atau Hari Kiamat. Bahkan hal itu merupakan rukun iman yang kelima. Di dalam hadits-hadits shahih diterangkan bahwa setelah dunia ini hancur, manusia yang di dalam kubur dibangkitkan dan semua akan dikumpulkan oleh Allah di Padang Mashyar.

Siapkah kita menghadapi peristiwa tersebut? Apa saja yang akan terjadi pada saat itu?

Pada saat itu manusia akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah Ta’ala tentang segala macam yang telah dilakukan selama hidup di dunia ini. Pada hari itu tidak berguna harta, anak, tidak bermanfaat apa yang dibanggakan selama di dunia ini. Pada hari itu hanya ada penguasa tunggal, yaitu Allah Ta’ala yang telah memberikan berbagai macam nikmat kepada manusia, kemudian Dia menyuruh menggunakan nikmat tersebut sebaik-baiknya dalam rangka mengabdi kepada-Nya.

Karena Allah Ta’ala telah menganugerahkan nikmat-nikmat itu kepada manusia, maka sangat wajar apabila Dia menanyakan kepada manusia untuk apa nikmat-nikmat itu digunakan.

Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

”Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba (menuju batas shiratul mustaqim) sehingga ia ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia amalkan, hartanya darimana ia peroleh dan kemana ia habiskan, dan badannya untuk apa ia gunakan.” (HR Tirmidzi dan Ad-Darimi).

1. UMUR
Umur adalah sesuatu yang tidak pernah lepas dari manusia. Bila kita berbincang-bincang tentang umur, maka berarti kita berbicara tentang waktu. Allah dalam Al-Qur’an telah bersumpah dengan waktu: ”Demi masa”, maksudnya agar manusia lebih memperhatikan waktu. Waktu yang diberikan Allah adalah 24 jam dalam sehari-semalam. Untuk apa kita gunakan waktu itu? Apakah waktu itu untuk beribadah atau untuk yang lain, yang sia-sia?

Diantara sebab-sebab kemunduran umat Islam ialah bahwa mereka tidak pandai menggunakan waktu untuk hal-hal yanag bermanfaat, sebagian besar waktunya untuk bergurau, bercanda, ngobrol tentang hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan terkadang membawa kepada perkataan yang tidak berarti dan pertikaian. Sementara orang-orang kafir menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga mereka maju dalam berbagai bidang kehidupan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Keadaan umat Islam saat ini sangat memprihatinkan. Ada di antara mereka yang tidak mengerti ajaran agamanya dan ada yang tidak mengerti ilmu pengetahuan umum. Bahkan ada di antara mereka yang buta huruf baca tulis Al-Qur’an. Bila kita mau meningkatkan iman dan amal, maka seharusnyalah kita bertanya kepada diri masing-masing. Sudah berapa umur kita hari ini dan apa yang sudah kita ketahui tentang Islam, apa pula yang sudah kita amalkan dari ajaran Islam ini? Janganlah kita termasuk orang-orang yang merugi.

2. ILMU
Yang membedakan antara Muslim dan kafir adalah ilmu dan amal. Orang Muslim berbeda amalannya dengan orang kafir dalam segala hal, dari mulai kebersihan, berpakaian, berumah tangga, bermuamalah dan lain-lain. Seorang Muslim diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya agar menuntut ilmu. Allah berfirman:”Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS Az-Zumar [39] : 9)
Ayat ini kendatipun berbetuk pertanyaan tetapi mengandung perintah untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu agama hukumnya adalah wajib atas setiap individu Muslim, misalnya tentang membersihkan najis, berwudhu yang benar, cara shalat yang benar dan hal-hal yang dilaksanakan setiap hari. Karena bila ia tidak tahu, maka amalannya akan tertolak, dan Allah akan bertanya kenapa ia mengikuti apa yang tidak ia ketahui, seperti dalam firman-Nya:”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS Al-Isra [17] : 36)

Ilmu yang sudah dipelajari oleh umat Islam harus digunakan untuk kepentingan Islam. Ilmu yang sudah dituntut dan dipelajari wajib diamalkan menurut syariat Islam. Ilmu tidak akan berarti apa-apa dalam hidup dan kehidupan manusia kecuali bila manusia mengamalkannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Beramallah kamu (dengan ilmu yang ada) karena tiap-tiap orang dimudahkan menurut apa-apa yang Allah ciptakan atasnya.” (HR Muslim)

3. HARTA
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

”Bagi tiap-tiap umat itu fitnah dan sesungguhnya fitnah umatku adalah harta.” (HR At-Tirmidzi dan Hakim)

Harta pada hakikatnya adalah milik Allah Ta’ala. Harta adalah amanat Allah yag dilimpahkan kepada umat manusia agar dia mencari harta itu dengan halal, menggunakan harta itu pada tempat yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Bila kita amati keadaan umat Islam saat ini, banyak kita dapati di antara mereka yang tidak perduli lagi dengan cara mengumpulkan hartanya, apakah dari jalan yang halal atau jalan yang haram. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah meramalkan hal ini dengan sabdanya: ”Nanti akan datang suatu masa, di masa itu manusia tidak perduli dari mana harta itu ia peroleh, apakah dari yang halal ataukah dari yang haram.” (HR Al-Bukhari)

Setiap Muslim harus hati-hati dalam mencari mata pencaharian hidupnya karena banyak manusia yang terdesak masalah ekonomi lalu ia hingga tidak perduli lagi dari mana harta itu ia peroleh. Ada yang memperoleh harta dari usaha-usaha yang batil, misalnya hutang tidak dibayar, korupsi, riba, merampok, berjudi dan lain sebagainya. Orang yang mencari usaha dari yang haram akan mendapat siksa dari Allah, seperti disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: ”Barangsiapa yang dagingnya tumbuh dari barang yang haram, maka Neraka itu lebih patut baginya (sebagai tempat).” (HR Al-Hakim).

Harta yang kita dapat dengan cara yang halal harus pula kita infaqkan pada jalan yang benar pula. Bila tadi disebutkan bahwa harta itu milik Allah, maka wajib pula kita gunakan harta itu untuk dalam rangka menegakkan kalimat Allah di muka bumi ini.

Di dalam Al-Qur’an ada delapan golongan yang berhak mendapatkan zakat, yaitu para fuqara (orang fakir), masakin (orang miskin), amil (pengurus zakat), muallaf (orang yang baru masuk Islam), untuk membebaskan budak, orang-orang yang berhutang, untuk perjuangan di jalan Allah (jihad fii sabilillah) dan orang yang sedang dalam perjalanan (musafir). Di masa-masa sekarang ini ada beberapa kelompok yang masuk prioritas ulama yang berhak mendapatkan infaq dan shadaqah, yaitu folongan fuqara, masakin danorang yang berjuang di jalan Allah.
Orang fakir adalah orang yang butuh, tetapi tidak mempunyai pekerjaan, sedangkan hidupnya digunakan untuk membantu agama Islam. Jadi orang fakir yang dibantu adalah orang yang hidupnya untuk berjuang di jalan Allah bukan pemalas yang tidak mau berusaha dan tidak melaksanakan syariat Islam. Sedangkan orang miskin adalah orang yang berusaha, tetapi usahanya hanya mencukupi kebutuhan minimalnya dalam keluarganya untuk makan sehari-hari.

4. BADAN

Manusia merupakan mahluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah di muka bumi ini. Dengan kesempurnaan susunan tubuh serta akal fikiran yang diberikan Allah, manusia dijadikan sebagai khalifah di bumi, manusia dibebani taklif agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Jasmani manusia ini dituntut bekerja untuk melaksanakan fungsi khilafah dalam rangka mengabdi kepada Allah. Letihnya manusia dalam melaksanakan ibadah kepada Allah akan diganjar dengan pahala. Tetapi bila letihnya dalam rangka bermain-main, mengerjakan maksiat, perbuatan sia-sia, beribadah dengan yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka sia-sia letihnya itu, bahkan ada yang akan diganjar dengan api Neraka, karena mereka termasuk orang-orang yang celaka, sebagauna sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:”Tiap-tiap amal (pekerjaan) ada masa-masa semangat dan tiap-tiap masa semangat ada masa lelahnya, maka barangsiapa lelah letihnya karena melaksanakan sunnahku, maka ia telah mendapatkan petunjuk, dan barangsiapa yang letihnya bukan karena melaksanakan sunnahku, maka dia termasuk orang yang binasa.” (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi).

Demikianlah, pada hari mashyar masing-masing manusia akan diminta pertanggung jawaban atas segala perbuatan yang telah dikerjakannya selama hidupnya di dunia. Sudah siapkan kita menjawab pertanyaan-pertanyaan itu? Kalau belum, kapan lagi kita memperisapkan diri kalau tidak sekarang?

Segala puji bagi Allah, Penguasa sekalian alam, semoga shalawat dan salam tercurah atas Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.

Oleh Al Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas